Senin, 15 Maret 2010

“Permainan” OKNUM Ikhwan dan Akhwat

“Permainan” OKNUM Ikhwan dan Akhwat

Essay ini adalah bentuk Shock Therapy terhadap manusia-manusia yang mengaku sebagai kader dakwah. Mereka yang masih berada di dunia kampus (Aktivis Kampus), dan di dunia di mana usia pernikahan sudah mendekat (Pasca Kampus).

Di sebuah negeri antah berantah, Allah menghendaki sebuah kampus di kota tersebut mencapai kefutuhan. BEM di kuasai, memiliki kader yang banyak dan tak ketinggalan legalisasi kampus terhadap organisasi ini telah didapat. Sehingga berbagai kegiatan begitu mudah mereka laksanakan tanpa aral melintang.

Teringat sebuah Taujih dari seorang Ustadzah (lupa namanya), dikatakan bahwasanya sebuah kampus ketika dalam perjalanan dakwah tidak mengalami cobaan yang melintang. Semua begitu mudah. Namun bukan berarti dakwah mereka baik-baik saja. Justru sebaliknya, dakwah seperti inilah yang bermasalah. Kenapa bermasalah, karena Fitrah atau Sunnatullah-nya sebuah pergerakan dakwah adalah besar dan beruntunnya cobaan yang menghalang mereka. Jadi banggalah bagi kita ketika dalam perjalanan dakwah ini, kita banyak menemukan aral melintang, namun ketika kita mampu melaluinya, maka akan Allah SWT naikkan derajat orang-orang yang di dalamnya. Tidak jarang, mereka yang merasa kampusnya tenang-tenang saja, menjadi ujub, sombong, dan syum’ah. Wallahu a’lam

Kampus ini sudah mengalami kefutuhan sangat lama. Kader mereka begitu banyak di setiap fakultas lebih 20 orang menjadi anggota inti. Kuantitas maju, tidak dibarengi dengan kualitas yang pas sesuai dengan manhaj yang mereka pegang.

Permainan Hati Aktivis Kampus

Dialog yang disampaikan salah satu MR-ku dulu.

“Ass.. Ukh, moga sehat ya, bisa datang syuro’ hari ini, semoga kesibukan anti tidak menghalangi anti untuk terus istiqomah berada di jalan dakwah ini. Sebagai sodara ana senantiasa mendo’akan saudara ana.” SMS dari seorang ikhwan.

“Wass, iya akh, jazakallah atas do’anya. Tapi ana agak sedikit sakit gigi nich, sudah minum obat padahal.” Balas si Akhwat.

“Hayyoo,, jarang sikat gini kali anti... heheh kidding” Balas si Ikhwan.

“He,, enak aja, antum kali yang jarang.. piss.” Balasnya kemudian..

Dan panjanglah malam itu SMS mereka. Saling menunggu jawaban satu sama lain. Kesan pertama tergoda syetan, selanjut terserah syetan.!!! Akhirnya mereka berdua benar-benar kesyetanan. Karena “permainan” itupun terjadi

Contoh kasus adalah kampus di negeri antah berantah itu, entah bagaimana komunikasi mereka. Dengan jantan seorang ketua di salah satu fakultas (Ikhwan) menembak Akhwat untuk diajak menjadi bagian dari hidupnya, namun bukan untuk menikah, tapi HUBUNGAN TANPA STATUS karena PACARAN bagi mereka adalah HARAM. Begitulah pintarnya syaithan menganggu anak cucu Adam. Kalau seperti itu apa bedanya?

Kasus ini kasus klasik yang tak bisa terbantahkan, seorang Akhwat dengan pasrahnya “disetubuhi” oleh Ikhwan sehingga mengalami “kehamilan” dalam tanda kutip saya maksud adalah Inbox penuh dengan satu nama. Si Fulan.

Beranikah sang Ikhwan bertanggung jawab? Sangat sedikit yang berani, karena kasus persidangan masalah “permainan” ini, makhluk berlabel ikhwan ini selalu akan menyalahkan si Akhwat sebagai Starting Case. Dan jatuhlah harga diri akhwat tersebut semurah harga SMS yang dia berikan kepada si Ikhwan Rp. 88/SMS, nahasnya bila si Akhwat menggunakan fasilitas SMS GRATIS. Na’udzubillah, lebih murah dari pelacur yang bila short time mendapat Rp. 150.000,-. Duuuhh Syaithon, jangan sampai kau ganggu anak dan cucu kami kelak.

Pada suatu masa, penulis pernah mengirimkan sebuah SMS kepada seorang ustadz, karena kasus ini kembali terulang, Ikhwan memulai kalimat-kalimat canda ke dalam ponsel akhwat.

“Assalamu’alaykum, Ustadz, ana Fulan ingin bertanya, adakah toleransi terhadap ikhwan yang suka mecandai seorang akhwat melalui SMS, ana tidak mampu menegur, karena nantinya ana akan dinilai berlebihan (saklek), padahal kasus seperti ini bisa saja menjadi penghambat dakwah itu sendiri, jzk?” (Sent Item, 18.57)

“Waslm. Jangan memulai untuk melakukan kemaksiatan walau melalui SMS, sebab walaupun kecil akan menjadi dosa besar, karena bisa terjadi zina hati, serta ada kemubaziran, dikarenakan tidak pada tempatnya. Dalam agama tentu tidak dibolehkan, kalaupun dibolehkan sesuai kebutuhan (urgensinya) saja yang mendesak. Coba dibicarakan kembali di bidang kaderisasi agar ada kebijakan yang bisa dilakukan, wallahu a’lam”. (Ust. ***** *****.Lc, 19.10 WIB)

Beliau adalah sosok ustadz yang sangat tegas dalam kasus seperti ini. Dia pula yang menyampaikan bahaya SMS Tausyiah Ikhwan. Dengan nama lain Coklat bermerek Tausyiah (Salim.A.Fillah). Hati siapa yang tak terganggu? Sudah habiskah Ikhwan di muka bumi ini. Seorang Al Akh, yang saat ini berada di Malaysia mengatakan, Sesungguhnya Syaithon itu sangat pintar membantu manusia mencari alasan untuk pembenaran terhadap kemaksiatan hati yang dia lakukan. Kamu yang membaca ini salah satunya mungkin? Hayyoo.. pasti sedang mencari pembenaran, kan? Hati-hati, karena kelak Syaithon akan berlepas diri darimu, karena pada dasarnya ia sangat takut kepada Allah SWT.

Permainan Hati Aktivis Pasca Kampus

Seorang dosen mengatakan, bahwasanya The Real World adalah dunia pasca kampus. Di mana Konsentrasi mereka (Eks-Mahasiswa) akan terpecah, antara mencari ma’isyah (nafkah-kerja) dan menjaga keistiqomahan di jalan dakwah.

Rata-rata seorang lelaki lepas dari kampus paling muda usia 23an. Kemudian tiga sampai lima tahun pasca kampus, mereka akan dipusingkan bagaimana mendapatkan jodoh, dengan sistem yang serba “ribet”, menggunakan proposal dan tetekbengek lainnya.

Jujur penulis akui, sistem ini sangat baik dan sangat bagus. Tapi apakah relevan ditengah gejolak informasi yang begitu deras mengalir, sehingga ikut mengatur pola aliran energi ke otak, sehingga melahirkan pikiran-pikiran yang menganggu keistiqomahan seseorang. Berbagai keinginan muncul di kepala masing-masing manusia.

Karena sistem yang “ribet” inilah kemudian para da’i muda ini berubah menjadi “buaya” darat atau penulis punya istilah baru NELAYAN CINTA (menjelang Proposal turun, banyak ikhwan menjadi gatel menggoda akhwat). Mereka punya jaring bermerek Tausyiah dengan jalinan Taujih sebagai perangkapnya. Ketika ada yang tertangkap, maka sang Nelayan akan memeliharanya, dan kembali lagi “permainan” itu dimulai. Sang akhwat di prospek oleh sang ikhwan, sehingga HAL YANG TAK PERLU DIANGGAP PERLU. Tanpa melihat adakah Urgensi dari sapaan atau teguran yang dia berikan kepada si Akhwat? Akhwat yang sudah terkena jaringnya akan terus dijaga, dan makin terlena dengan perhatian makhluk melabeli diri sebagai seorang Da’i.

Di bawah ini ada tiga cerita dari sumber yang berbeda, namun masalahnya sama. Permainan hati aktivis pasca kampus;

Pertama, Seorang teman pernah curhat, ketika sehari setelah ijab qobul, istrinya memperlihatkan sebuah SMS dari seorang ikhwan yang sama-sama mereka kenal, ternyata menyimpan rasa dan akan melamar beberapa bulan ke depan. Sungguh, aku tidak tahu siapa orangnya, namun karena sang pengecut ini adalah senior kami berdua, tentu aku sangat marah. Jadi selama ini, apa tujuan beliau berada bersama-sama kami.

Kedua, suatu malam lebaran, seorang teman bersama temannya silaturahim ke rumah seorang ikhwan yang sudah berkeluarga. Setelah beberapa lama, munculah seorang muslimah dari balik tirai pintu pembatas ruang tamu dan ruang belakang dengan membawa makanan yang penuh barokah secukupnya. Panjang lebar kita berbincang-bincang. Dan tiba saatnya pulang. Ditengah perjalanan, di atas motor Sang ikhwan nyeletuk “Akh, antum liat akhwat tadi?” tanyanya. “Sekilaslah, kenapa akh?” tanya teman satu lagi. “Akhwat itu dulu pernah suka sama ana”. Jdeerrrr.....

Lagi dan lagi, ketika persidangan sebuah kasus, seorang ikhwan akan dengan mudah menyalahkan akhwat sebagai tokoh yang memulai. Dan yang satu ini, lagi-lagi seorang ikhwan mengeluarkan statement, yang entah apa yang akan terjadi, bila suami si Akhwat mendengar ini semua. Temanku hanya bisa beristighfar.

Ketiga, seorang istri berbincang-bincang dengan suami yang baru menikahinya beberapa hari. Dia mengatakan bahwa dia memiliki beberapa ikhwan nyebelin (black list), kemudian dia menunjukkan sebuah lagu dari seorang ikhwan sebelum mereka menikah. Sang suami mendengarkan dengan baik. Alangkah kagetnya beliau seorang ikhwan mengirimkan lagu bertemakan cinta kepada sang akhwat. Sang suami bertanya, kok bisa? Baca saja email balasan dari Ina.

Ketika dibuka email itu, memang benar-benar aneh. Apa yang melandasi pengiriman lagu bertema cinta ini. Jadi ingat zaman dulu, ketika mengirim surat, kalimat terakhirnya “KALAU TIDAK SUKA DENGAN KEDATANGAN SURAT INI SILAKAN DISOBEK SAJA” tapi karena sekarang ini teknologi sudah maju, jadi penggalan akhir surat berbunyi “KALAU TIDAK SUKA DENGAN KIRIMAN INI DI-DELETE SAJA” via e-mail githu lho!

Ingin mencoba membahas ini di hadapan ustadz. Tapi sudahlah maklumin, karena umur-umur waktunya menikah namun belum juga bisa menikah, akibatnya menjadikan seseorang RAWAN GANJEN hingga cenderung MENIKMATI KEGENITANNYA, dan hilang akal sehatnya. Alasan khilaf dan mengaku bukan malaikat, tetapi di depan para ustadznya dan lainnya berlagak polos, hanif dan sholeh.

Istriku menjuluki oknum-oknum dalam kasus-kasus di atas adalah. Wajah ustadz Otak Daki. Don’t judge the book by its cover!! Hati-hati ikhwan, kena Black List akhwat and kemudian disebar ke akhwat lain. (Istriku en temen2nya punya Black List ikhwan)... Alhamdulillah, penulis gak kena ^_^

Demikianlah, tulisan yang bertujuan sebagai Shock Therapy untuk mereka-mereka yang berani bermain hati dan menikmati kegenitan-kegenitan diri. Tanpa disadari, justru ulah kita inilah dakwah menjadi terhambat, sehingga Allah SWT marah dan menunda kemenangan besar kita.

Mari bersama kita perbaiki diri, jadilah kita pionir untuk mengentaskan Qodhoyatul Ummah, jangan sampai justru kita yang menjadi penambah masalah ummat. Kita bersuara perbaikan akhlak, tapi akhlak kita masih akhlak orang munafik. Sholeh ketika bersama komunitas, namun di belakang komunitas kita berbuat kerusakan (fasad). Wallahu a’lam

Ana, Antum, Mereka, Kalian, Kita semua pasti bisa berubah!!! Aamiin


Telanaipura, 00.35 WIB (13-3-2010)


NB : Tulisan ini muncul, karena Ide-nya disetujui oleh 2 orang akhwat Friend List-ku di Plurk. Ukhty Mutiah n Ukhty Nia , topiknya ada DISINI

25 Silakan Kritik dan Sarannya ^_^:

ur sister mengatakan...

Very agree for this :)

Anonim mengatakan...

artikel tersadis yang pernah ana baca. semoga kita semua ttp istikomah di jalan ini.

ana setuju juga akh!
mau tanya, plurk itu gimana ya?

Ratna mengatakan...

TULISAN YANG SANGAT MENGERIKAN. TAPI SEMUA HARUS MEMBACANYA. KASUS INI ENTAH KAPAN AKAN SELESAI. ANA SUKA DENGAN BAB AKTIVIS PASCA KAMPUS. ADA SEORANG SENIOR YANG DULU TERLIHAT KALEM DAN SHOLIH, MENJADI FUTUR KARENA MELAKUKAN FASFAR (MENYELEKSI) PARA AKHWAT JUNIOR.

IZIN COPY AKH!

SYUKRON JAZILAN

salki_^ mengatakan...

(worship) (worship)
buat kak Malik_Khana...

Salam sama kak Tarinya...

sstt... mengatakan...

kegarangan antum memang selalu dinanti akh malik. kami rindu keberadaan antum di kampus biru tercinta.

keep on your style, bro!

Anonim mengatakan...

artikel yang sangat bagus....tidak dapat dipungkiri banyak hal seperti ini terjadi di masyarakat "ikhwan-akhwat"...terjadi dg teman2 sendiri...
semoga kita semua dijaga Allah dari perbuatan yg demikian...

nia mengatakan...

mantapzzz bang... moga ikhwan "genit" n akhwat "murah" baca...

Sulthan MaLiK mengatakan...

@ ur sister

thank for ur support sist... but u should show ur name or link.. may be we can share each other about this case!!!

@ Anonim

orang jama'ah ini selalu mengatakan bila berbuat khilaf yg seperti ini dengan kata "KITA INI BUKAN MALAIKAT", tapi di depan kaum 'ammah selalu memasang tampang sholeh, tapi di belakang mereka jauh dari itu semua. MUNAFIK ...
untuk plurk daftar aja link yang ana pasang di blog ini..

@ Ratna

tafadhol di copy ukh... ide ini dah lama berterbang di kepala. karna kasus ikhwan bangsat makin merajalel di kampus or di sekeliling kita.

@ Mutiah

huaaa... jgn panggil kk ustadz mutiah!!! ngeri wajah kk wajah preman. tanggung jawab berat di akhirat...

Insya Allah disampeikan...
Keep Hamasah n Keep Istiqomah then ur iffah

@ Salki_^

Syukriya Salki ... (itu terima kasih dalam bahasa India)
Insya Allah salamnya akan disampaikan kepada kak tarinya.

@ sstt...

ana tidak pernah rindu dengan IAIN, ana hanya rindu pada saudari dan saudara ana di LDK... khusus for akhwat, hati2 ukh!!!

thx for the support

@ Anonim

Aamiin... bro or sist?

@ Nia

ok deh adikku... tar klo maen ke rumah ma wahyu... jangan lupa bawa jus mangga ya buat kak tari... jzk :D

Arief-Surabaya mengatakan...

kapankah masalah ini selesai ya?
ana izin copy untuk buletin kampus ana akh. jazakallah..

Anonim mengatakan...

entah apa lagi tujuan al-akh berada di barisan dakwah ini. kasus ini bak bangkai yang tertutup rapat.

menipu 'ammah, apakah justru kita-kita yang ada di barisan ini, yang akan dilaknat Allah? dengan kemunafikan yang ada di antara kita.

212 mengatakan...

Gdubraaakk...!!!!

212 mengatakan...

Gdubraaakk...!!!

cahaya mengatakan...

habis baca ini, ana akan Save dan seleksi menerima SMS dari ikhwan!

*********************************
Makhluk Bangsat Berlabel Ikhwan
*********************************

Like that... wkwkwkwkwkw...

Sulthan MaLiK mengatakan...

@ Arief

Kapan? Tarbiyah adalah Solusi terhadap Qodhoyah Ummat,, tapi apakah Solusi Qodhoyatutarbiyah? Wajah2 bertopeng jenggot, celana congklang, tampang hanif, santun, tapi isi hati (Inbox-Sent Item Hp-Email) KORENG semua.

Tafadhol akh... tembak semua mentor di kampus antum itu..

@ Anonim

Tujuan mereka adalah menjilat, agar 2014 menjadi Caleg. kita tunggu saja kehancuran ini. bila mereka tidak kembali meluruskan niat dan sama2 (termasuk aku) menyuci jiwa dari segal kekotoran yang ada.

@ 212

gak ada respon lain akh???

@ Cahaya

hati2 aja ukh... anti bisa2 diprospek ma mereka. istilah kasarnya "Bisa dipakai nggak ya ni Akhwat", Na'udzubillah


DIPAKAI (Baca: Diajak SMS-an, Email-an, n Chatting2an)

rahayu wahab mengatakan...

mantaf....!!!!!!
dak tw lagi nak ngomong apo bang,,,!!
Copy ya...???
ck...ck...ck...
tak sebari ah...

212 mengatakan...

Wuaduhh...!!! tajam dan mengena Mas

Syukron

iluvtari mengatakan...

@Ayu
abang siapa dulu yu!...

@212
Tajam, karena pedang kami adalah keyboard kami.

Rais mengatakan...

Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.

Seperti biasanya, tulisan Akh Malik menampar keras wajah sasarannya. Kadang-kadang memang perlu begitu, akh. :)

Memang sudah menjadi fitrah seorang pria menyukai wanita, begiti pula sebaliknya.(Ali Imran: 14). Tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Fitrah tidak bisa dibunuh, tapi bisa diasuh. Misalnya dengan menundukkan pandangan, berpuasa, menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat dan sebagainya.

Pengalaman ana sendiri, saya menetapkan suatu standar khusus bagi diri saya sendiri dalam berkomunikasi dengan lawan jenis.

Seperti: Hanya berkomunikasi bila benar-benar perlu. Itupun dengan syarat tertentu pula, yaitu dengan menudukkan pandangan, menjaga jarak, berkomunikasi hanya sebatas keperluan dan menghindari fitnah. Gara-gara bersikap seperti ini, saya pernah dilabel sebagai orang yang sombong oleh kaum Hawa. :)

Sedangkan komunikasi via hp. Saya membatasi waktu tertentu saja untuk berkomunikasi. Berusaha untuk hanya menggunakan sms, kecuali memang betul mendesak seperti sedang ada program. Dan yang paling penting isi sms-nya juga harus bebas fitnah.

Fitnah yang saya maksud adalah sesuatu yang apabila dilihat oleh orang lain bisa mengundang rasa curiga dan buruk sangka terhadap saya atau kawan bicara saya.

Tentang fenomena pada tulisan di atas. Dalam buku Men are from Mars, Women are from Venus, John Gray, Ph.D menulis bahwa wanita memerlukan jenis cinta yang penuh perhatian, pemahaman dan rasa hormat. Betul ngga wahai para wanita?

Jadi kalau ada pria yang bisa memberi perhatian, memahami dan menghormati wanita, maka akan sangat mudah bagi pria tersebut menawan hati wanita tersebut.

Mau bukti? Sering dengar kan gadis yang rela pergi meninggalkan keluarga demi mengikuti pria yang dianggap kekasihnya? Padahal gadis itu telah hidup bersama keluarganya selama belasan tahun, sedangkan pria tersebut baru dikenal beberapa minggu atau bulan.

Apa yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi? Menurut saya itu karena gadis tersebut merasa mendapatkan perhatian dari si pria yang tidak pernah didapat dari keluarganya.

Wah! jadi panjangI Bisa buat artikel baru nih! :) Intinya, wahai para wanita jangan mudah terperdaya oleh perhatian yang diberikan oleh pria. Seorang pria yang baik akan menawan hatimu dengan cara yang baik. Dan tidak ada cara yang lebih baik selain nikah atau mukaddimahnya, yaitu khitbah.

Dan para pria, jangan menodai hati wanita dengan memberi perhatian lebih sehingga mereka merasa diistimewakan di matamu. Tanpa bantuan setan saja mungkin perhatianmu telah mampu menawan mereka. Kalau berani, nikah aja langsung, atau minimal khitbah dulu.

Sekian. Wallahu ta'ala a'lam.

Wassalamu alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Sulthan MaLiK mengatakan...

it must be akh. because they are really suck!!! Munafiq, di depan ustadz bagusnya bukan main, tapi isi hp menjijikkan... istri ana dan kawan2 sampe punya black list, disebar ke semua akhwat yang mereka sayang katanya... termasuk dosa nggak ya?? bagus sih menurut ana... wkwkwkwkwk...

Ummu Zahratun Nisa Lathifah mengatakan...

Assalamualaykum

afwan, ada sebuah blog yg menurut saya isinya sangat mengena sekali, terutama interaksi antara ikwah-akhwat ajnabi/ajnabiyyah, terutama isi artikel di blog tersebut yg sangat ilmiyah, Insya Allah. silakan buka: http://alashree.wordpress.com/

Yumna mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Yumna mengatakan...

subhanallah...

tema na mantap dan jadi peljaran yg berharga...

Yumna mengatakan...

izin share..

jzkllh.

Fulan bin Abdullah bin Ibrahim bin Adam mengatakan...

Assalammu'alaikum,
Saudaraku yg dimuliakan oleh Allah SWT,
Tulisan sdr.Malik memang sangat langsung dan tertuju pada titik masalah, memang dakwah seperti ini yg seharusnya dilakukan oleh para muslimin dan muslimah kita. Namun, sedikit yg saya sedikit tidak enak adalah penggunaan kata2 yang menurut saya tidak tepat untuk di tuangkan, meskipun dengan pengertian yg tersirat. Bukankah inti dakwah ini adalah untuk memberikan pengertian bagi yg tdk tahu dan mengingatkan bagi yg lupa, disertai dengan rasa kasih, bukan ancaman dan menyudutkan pelaku?. Apakah sdr.Malik secara khilaf terikuti oleh amarah ketika menuangkan tulisan yg bermanfaat ini? Bila ya, maka Allah Maha Pengampun, kita semua manusia tidak luput dari kesalahan. Berdakwah dengan kasih akan membuka hati dengan mudah, ada ketenangan dan kesejukan.
Saya harap sdr.Malik selalu diberikan oleh Allah SWT, berkah rahmat dan rezeki, serta ilmu dakwah yg mampu menguatkan setiap jiwa kaum muslim. Amin. Wassalammu'alaikum. (Saya bukan syeikh, alim ulama, atau kyai haji. hanya manusia biasa yg belajar tentang kebaikan)

Anonim mengatakan...

ijin di share...semangat untuk terus menulis

Posting Komentar

Katakan Apa Yang Ingin Anda Katakan... ^_^

No Copyright@

Hak Cipta Dilindungi Allah SWT, Bila Ada Salah Kata Mohon Dimaafkan. Lagi Belajar sich ^_^
Diterima Cacian, Makian, Saran dan Kritik
Email: abu.aifah1@gmail.com
CP/Whatsapp :
0821-7816-9560

KPR Non Ribawi Jambi

 

.:: Inspirasi Bang Malik ::. Published @ 2014 by Bang Malik

Blogger Templates