Rabu, 04 April 2018

Kenapa Petunjuk Bagi Orang yang Bertaqwa, Bukan Orang Islam?

Di dalam Al Quran surat Al Baqoroh ayat ke-2, Allah Jalla wa 'ala berfirman;
ذلك الكتاب لا ريب فيه هدى للمتّقين
"Kitab Al Quran itu tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi ORANG YANG BERTAQWA"
Mengapa Allah Ta'ala tidak menggunakan redaksi للمسلمين (orang-orang Islam)?
Karena orang-orang Muslim itu ada beberapa tingkatan;
1. Di antara mereka ada yang melakukan dosa-dosa besar, sehingga mereka tidak mendapatkan hidayah secara sempurna.
Cth; penikmat (makan) hasil judi bola, Zina, masih percaya ramalan, dll. Wajar bila kemudian mereka beriman kepada Al Quran tidak seutuhnya alias sebagian.
....أفتؤمنون ببعض الكتاب وتكفرون ببعض، فما جزآء من يفعل ذلك إلّا خزي في الحياة الدّنيا، ويوم القيمة يردّون إلى أشدّ العذاب، وما اللّه بغافل عمّا تعملون (البقره:٨٥)
".....Apakah kalian beriman kepada sebagian Isi Al Kitab dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripada kalian, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia (di sisi Allah), dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat besar. Allah tidak pernah lengah dari apa yang kalian perbuat." (Al Baqoroh:85)
2. Di antara mereka ada yang melakukan dosa-dosa kecil secara terus menerus (meremehkan dosa selain syirik), sehingga mereka juga tidak mendapatkan hidayah secara sempurna.
عن عائشة رضي اللّه عنها، قلت: قال رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم: يا عائشة إيّاك ومحقّرات الأعمال (و فى رواية:الذّنوب) فإنّ لها من اللّه طالبا.
"Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, dia berkata,"Rasulullah Shollallahu 'Alayhi Wasallam berkata,"Wahai 'Aisyah hindarilah olehmu amal-amal remeh (dalam satu lafazh disebutkan dosa-dosa). Karena akan ada yang menuntut dari Allah terhadap amal-amal itu."
3. Orang yang bertaqwa
Merekalah orang yang memperoleh hidayah dari Al Quran. Mereka juga jadikan Al Quran sebagai petunjuk jalan hidupnya, sehingga mereka melaksanakan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya, mengambil hukum dari-Nya dan menolak dengan tegas adanya penyerupaan atas dzat-Nya.
Akhukum Fillah...
Baarakallahu Fiik...

2 Tipe Objek Dakwah

Seorang Da'i harus memahami bahwa objek dakwah itu ada 2 tipe
1. Mereka yang pola pikirnya (pendidikannya) sudah menengah ke atas.
Biasanya mereka adalah kaum perkotaan, dan biasanya mereka mencari dan mendatangi kajian.
2. Mereka yang pola pikir (pendidikannya) menengah ke bawah.
Biasanya mereka ada orang2 pinggiran kota dan penduduk desa. Mereka biasanya ikut apa kata tradisi. Dan mereka bagian dari umat, para Da'i harus berani mendatangi, jangan hanya berdakwah di Zona Nyaman.
Menghadapi umat golongan kedua ini tentunya tidaklah sama, di sinilah perlunya fiqh dakwah.
Polemik muncul biasanya ulah umat yang baru belajar fiqh ibadah, itu pun satu referensi. Sehingga kebanyakan tidak bijak di tengah masyarakat, dan malah menjadi common enemy bagi warga.
Para Da'i yang biasanya didatangi umat, harus massive menyampaikan materi perkara adab dan akhlaq. Allahul Musta'an...
Akhukum fillah...
Barakallahu fiik...

Nasehatilah Siapa Saja Untuk Taqwa

Di dalam kitab Al Fawaid, Ibnul Qoyyim mengatakan bahwa Nabi Sulaiman 'Alayhissalam berkata, "Saya telah mempelajar apa yang telah dipelajari oleh manusia dan apa yang belum mereka pelajari. Dan dari semua itu, tidak ada pelajaran yang lebih agung daripada pelajaran tentang ketaqwaan kepada Allah Jalla Jalaaluh. Maka, apabila engkau ingin menasehati orang yang engkau cintai; anakmu, sahabatmu, atau tetanggamu, maka nasrhatilah agar mereka bertaqwa kepada Allah Jalla Jalaaluh.
Rasulullah Shollallahu 'Alayhi Wassallam berkata kepada Mu'adz;
يا معاذ اتّق اللّه حيثما كنت وأتبع السّيّئة الحسنة تمحما وخلق النّاس بخلق حسن (رواه الترمذي، احمد)
"Wahai Mu'adz, bertaqwalah kepada Allah di manapun kau berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapuskan keburukan (dosa) itu, dan pergaulilah manusia dengan menggunakan Akhlaq yang baik." (HR. Tirmidzi, Ahmad, Darimi).
Akhukum Fillah...
Barakallah Fiikum...

Hidup Bersama Al Quran


العيش مع القرآن
فإمّا يأتينّكم مّنّي هداى فمن تبع هداي فلا خوف عليهم ولاهم يحزنون (البقرة:٣٨)
"Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati." (Al Baqoroh:2)
Sahabat, bila kehidupan kita tak kunjung tenang, selalu merasa sempit, cobalah merenung sejenak, sejauh apa hubungan kita dengan Al Quran. Itulah yang harus kita renungkan, jangan sampai kita mengalami berbagai macam kesempitan di dunia, di akhirat pun kemudian dibangkitkan dalam keadaan buta.
ومن أعرض عن ذكري فإنّ له معيشة ضنكا وّنحشره بوم القيمة أعمة (طه:١٢٤)
"Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku (perintah Al Quran), maka sungguhnya baginya kehidupan yang sempit, dan Kami menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta."
Pada saat itu kebanyakan kita bertanya "Yaa Rabb, kenapa Kau kumpulkan kami dalam keadaan buta, padahal dulu kami seorang yang dapat melihat?!"
Pertanyaan yang lambat dan sia-sia, sebab saat itu Allah Jalla Jalaaluh telah melupakan kita, sebagaimana kita telah melupakan atau cuek terhadap Peringatan-Nya yakni Al Quran.
قال كذلك أتتك أيتنا فنسيتها، وكذلك اليوم تنسى (طه:١٢٦)
"Allah berfirman;"Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat kami, namun kamu melupakannya, dan begitupula ada hari ini kamu dilupakan." (Thaha:126).
Mari sahabat hiasi kehidupan kita dengan terus membaca Al Quran, luangkanlah waktu... Agar kita tidak mengalami kesempitan hidup di dunia, apatah lagi di akhirat.
Akhukum Fillaah...
Barakallahu Fiikum

Hilangnya Penjagaan Allah Jalla Jalaaluh Terhadap Hamba-Nya

Barangsiapa yang tidak menjaga dan menunaikan hak-hak Allah Jalla wa 'alaa, maka Allah tidak akan berkenan memelihara dirinya.

Dan barangsiapa yang menyia-nyiakan Allah, maka ia pasti akan ditimpa kemalangan dan kesengsaraan hidup di dunia, serta jauh dari kebahagiaan yang sesungguhnya.

Sementara neraka jahannam akan menjadi tempat kembalinya di akhirat kelak. Begitilah ketentuan Allah Jalla Jalaaluh yang berlaku selama langit dan bumi masih kokoh berdiri.

ومن أعرض عن ذكرى فإنّ له معيشة ضنكا ونحشره يوم القيمة أعمى (طه: ١٢٤)

"Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka niscaya ia akan memperoleh kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkan mereka di hari kiamat dalam keadaan buta." (Thaha:124).

Cukuplah kisah Qarun menjadi pelajaran bagi kita untuk senantiasa taat pada peringatan dan ketentuan Allah Subhanahu wata'ala.

Akhukum Fillah...
Barakallahu Fiikum...
No Copyright@

Hak Cipta Dilindungi Allah SWT, Bila Ada Salah Kata Mohon Dimaafkan. Lagi Belajar sich ^_^
Diterima Cacian, Makian, Saran dan Kritik
Email: abu.aifah1@gmail.com
CP/Whatsapp :
0821-7816-9560

KPR Non Ribawi Jambi

 

.:: Inspirasi Bang Malik ::. Published @ 2014 by Bang Malik

Blogger Templates