Kamis, 21 April 2016

Munasabah Dalam berdizkir

Source:Google
Setiap dzikir ada munasabah-nya (waktu yang pas sesuai dengan tuntunan). Maka, kita seharusnya berdzikir sesuai dengan munasabah tersebut, dan tidak menympang dari garis-garis yang telah ditentukan. Karena bila tidak sesuai, hal ini menunjukkan bahwa kita tidak mengikuti sunnah Rasulullah Shollallahu 'alayhi wassallaama.

Setelah selesai mengerjakan sholat, Rasulullah Shollallhu 'alayhi wassallaama  menganjurkan kita membaca tasbih tiga pulu tiga kali, tahmid tiga pulih tiga kali, takbiir tiga puluh tiga kali dan, tahlil seratus kali, lalu membaca ayat kursi, surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas.

Apabila kita naik gunung atau membawa barang yang berat maka hendakanya kita membaca Laa Hawla Walaa Quwwata illa billah (tanpa harus menambah dengan kata azhiim bila ingin sesuai sunnah).

Abu Musa Radhiyallahu 'anhu berkata, "Kami pernah mendaki lereng bersama Rasulullah Shollallhu 'alayhi wassallaama, orang-orang memekikkan Allahu Akbar  sedangkan aku sendiri mengucapkan Laa Hawla Walla Quwwata Illaa Billaah, Rasulullah Shollallhu 'alayhi wassallaama kemudian berkata kepadaku, "Wahai Abu Musa, maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu harta surga?"

"Mau, Wahai Rasulullah." Jawab Abu Musa

Rasulullah Shollallhu 'alayhi wassallaama menjawab, "Laa Hawla Walla Quwwata Illaa Billaah." (HR. Bukhori 4205 dan Muslim 2704)

Apabila kita sedang bertafakkur atas keindahan ciptaan Allah Subhanahu wata'ala., Maka bacaan yang yang sesuai dengan kondisinya yaitu ucapan Subhanallah, sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imran 190-191, yang artinya "....Ya Tuhan kami tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkah, maka peliharalah kami dari siksa api neraka." Kemudian ketika nama Muhammad Rasulullah disebut, kita ucapan sholawat kepada beliau. Adapun ketika kita makan, kita mulai dengan bismillah dan kita akhiri dengan membaca Alhamdulillah.

Jadi setiap dzikir yang diajarkan Rasulullah Shollallhu 'alayhi wassallaama ada tempatnya masing-masing.

Semoga Bermanfaat...

Jambi, 21 April 2016
22.26 WIB
(Intisari Ihfazhillah yahfazhaka)

Minggu, 17 April 2016

Jauhilah Tempat yang Haram

Ilustrasi (Source:Google)
Sahabat banyak di antara kita yang lalai terhadap agama ini, mungkin karena kita sudah lama tidak menjaga diri dari tempat yang tidak Allah Subhanahu Wata'ala ridhoi, sehingga akhirnya lingkungan tersebut justru berpengaruh terhadap diri kita. 

Berikut Bang Malik akan mencoba menerangkan efek buruk tempat-tempat haram tersebut;

1. Menimbulkan Gejolak Syahwat

Diskotik dan pub adalah tempat di mana menyajikan aksi dan tontonan yang dapat menimbulkan gejolak syahwat. Tidak sedikit godaan dan rayuan manja dari wanita-wanita penggoda akan menghampiri kita, bila tak kuat iman niscaya kita akan terjebak dalam kubangan zina yang sangat Allah murkai. 

Lagi pula sebagai orang yang beriman, kenapa pula harus masuk ke tempat demikian.. maka jauhilah agar syahwat kita terlepas dengan jalan yang halal.

2. Menimbulkan Prasangka Buruk Dari Orang Lain

Mungkin di tempat itu tujuan kita adalah bertemu dengan teman lama yang ngajak ketemuan. Salahkah kita? Tidak salah... Tempatnyalah yang salah yang justru bisa menjadi fitnah buat kita. Teman kita yang lain "berhak" menilai dari apa yang dia lihat.

So, bila ada temen lama yang ngajak ketemuan di tempat yang diharamkan lebih baik batalkan dan ajak bertemu lain kali dengan tempat yang lebih berkah.

3. Terjatuh Pada Melihat yang Allah Haramkan

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shollallahu 'Alayhi Wassallaama bersabda;"Telah dituliskan atas Bani Adam bagian dari zina yang pasti ia melakukannya, tidak bisa tidak. Maka, zina kedua mata adalah melihat yang diharamkan, zina kedua telinga adalah mendengar yang diharamkan, zina lisan adalah berkata-kata yang diharamkan, zina tangan adalah memegang yang diharamkan, zina kaki adalah melangkah ke TEMPAT yang DIHARAMKAN, hati berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluan membenarkan itu semua atau mendustakannya."

Wuiih... na'udzubillah ya, cuma "sekadar" melihat saja bila diiringin dengan syahwat hal tersebut sudah dihitung dengan zina. Maka jangan pernah langkahkan kaki kita ke tempat-tempat yang Allah haramkan.

4. Melemahkan Iman dan Melemahkan Kebencian Pada Kemaksiatan

"Bisa alah karena biasa", begitu sebuah pepatah mengatakan, ketika kita terbiasa berada di tempat-tempat yang Allah haramkan, otomatis itu sudah menjadi tanda melemahnya iman kita. Ketika iman itu sudah pada kondisi lemah, kita akan menjadi terbiasa dengan kemaksiatan, bahkan ketika teman-teman kita sedang bermaksiat, menggoda wanita-wanita malam tersebut justru kita lebih memilih tertawa terbahak-bahak dari pada beristighfar. 

Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu mengatakan:"Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah gunung dan khawatir gunung tersebut akan menimpanya. Sedangkan seorang yang fajir (gemar akan kemaksiatan), ia akan melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat begitu saja di hadapan batang hidungnya."

Bila hal di atas kita alami, maka bersegeralah kita bertaubat, karena ampunan Allah itu dekat.

5. Terancam Meninggal Pada Su'ul Khatimah

Sahabat, ada baiknya bila kita ingin melangkahkan kaki ke tempat yang Allah haramkan, cobalah berfikir sejenak "apakah nanti aku bisa pulang dengan selamat atau malah sebaliknya, mati di tempat?". 

Tidak terhitung kasus orang mati dalam keadaan over dosis obat-obatan terlarang, mati di atas perut pelacur, mati di saat pesta miras, dan mati dengan cara yang buruk lainnya. Na'udzubillah... berfikirlah sebelum melangkah, karena maut datang tidak menunggu kita taubat.

Itulah 5 efek buruk yang bisa kita alami bila kita senang mendekati bahkan menikmati tempat-tempat yang Allah Subhanahu Wata'ala haramkan.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shollallahu 'Alayhi Wassallam bersabda:"Di antara kebaikan Islam Seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat." 

Allah berfirman dalam Al Furqon : 72-73 "Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan orang MENGERJAKAN PERBUATAN YANG TIDAK BERFAEDAH, mereka LALUI SAJA dengan MENJAGA KEHORMATAN DIRINYA."

So, bila ingin menjaga kehormatan diri, maka lalui saja orang-orang yang mengajak kita pada perbuatan yang tidak berfaedah di atas. Wallahu ta'ala a'lam....

#SelfReminder


Al Faqir Ilallah
Abdul Malik bin Abdullah Yurisvan Hindra bin Hamzah bin Ismail

Jambi, 17 April 2016
01:24 WIB

No Copyright@

Hak Cipta Dilindungi Allah SWT, Bila Ada Salah Kata Mohon Dimaafkan. Lagi Belajar sich ^_^
Diterima Cacian, Makian, Saran dan Kritik
Email: abu.aifah1@gmail.com
CP/Whatsapp :
0821-7816-9560

KPR Non Ribawi Jambi

 

.:: Inspirasi Bang Malik ::. Published @ 2014 by Bang Malik

Blogger Templates