Kamis, 28 Mei 2009

Don’t Judge The Book From The Cover

Sebuah Cerpen KONTROVERSI


Malam itu aku kelabakan, layaknya pembalap, aku tikung semua kendaraan yang ada dihadapanku. Karena hari senin aku harus presentasi, buku yang aku Photo copy dipinjam oleh seorang akhwat teman sekelasku. Hingga tak ada cara lain selain harus kerumahnya.

Saat memasuki lorong daerag tempat dia ngekos, aku melihat dia sedang berdiri diteras bersama seorang cowok, yang setelah aku masuk ke halaman bedeng itu ternyata aku mengenalnya. Pada saat itu aku biasa saja. Tapi dia yang melihatku langsung berlari bersama si Akhwat kedalam rumah itu.

“ What happen ayak naon tuh kakak?” bathinku
“ Assalamu’alaykum.” Sedikit pelan suaraku, karena pintu sedang terbuka.
“Wa’alaykumsalam.” Jawab temanku yang kami sama-sama baru di Tarbiyah. “Ada Apa Fan” tanyanya kepadaku
“Aku mau ngambil buku photo copy aku tadi!” bahasa kami masih seperti biasanya, tidak pakai ane-ente seperti teman-teman di Tarbiyah yang lain. “Mana Akhi Toni tadi” Tanyaku pada Meri. Namun dia berusaha mengelak dan tidak pura-pura tidak mengerti, hal itu membuat aku curiga. Dari pintu rumahnya, aku teriak memanggil Akh Toni. Namun dia tak kunjung keluar.
“Jangan bohong, aku liat kok tadi kamu berdua akrab nian di teras.” Ujarku. Dengan berbagai nasihat aku berikan. Karena setelah di Tarbiyah aku benar-benar enggan masuk kerumah temanku yang perempuan bila mereka tinggal dikost-an sendiri. Bahkan yang memiliki rumah sendiripun aku selalu serba salah. Karena aku takut fitnah. Mungkin aku tidak berbuat apa-apa, tapi orang yang melihat bisa saja punya penilaian yang beragam. Akhirnya dia mengakui kalau Akh Toni ada didalam rumahnya.
“Woi, Akh Toni, keluarlah, ngapain didalam tuh? Rumah akhwat nich?” teriakku yang entah kenapa rasa respek itu hilang seketika.
“Huss, sudahlah, diaa kesini karena ada temen sekamar aku yang sekelas dengan dia. Kayak kita ini lah.” Jawabnya yang membuat curigaku sedikit reda.

Aku terus ber-husnusdzhon mudah-mudahan benar apa yang dikatakan temanku itu. Hanya saja bila benar seperti itu kenapa dia harus sembunyi dengan cara masuk kedalam rumah temanku itu. Lalu akupun pulang dengan jutaan dzhon-dzhon yang berkeliaran di dada.


***

Sore Minggu aku mampir ke gedung sekretariatan organisasi kami di kampus. Ketika disana aku bertemu beberapa teman-temanku tak ketinggalan Akh Toni. Kulihat dia sedang serius melihat temanku yang bermain Game di komputer sekre.

“ Wey, antum semalem kenapa liat ane langsung lari kedalam rumah Ukhti Meri? Langsung saja sehabis bersalaman aku menegur dia. Tapi jawaban yang aku dapat sungguh tidak mengenakkan.
“Ane tuh takutnya nanti antum su’udzhon sama ane” jawabnya dihadapan teman-teman yang lain.
“Antum tuh yang su’udzhon sama ane, ane sama sekali nggak ada su’udzhon sama antum malam tuh. Cuma heran ajha, kenapa antum malah ngumpet setelah melihat ane?” Jawabku langsung.
“Padahal sebenarnya kalau memang antum nggak ada apa-apa disana, tak perlu lah lari, bahkan masuk ke rumah akhwat, ingat akh walau Tarbiyah dia belum matang bukan berarti kita seenaknya saja, itu sama aja dengan standard ganda, dengan akhwat yang sudah matang tarbiyah kita berhijab, tapi dengan yang baru kita bebas tanpa batas. Mikir nggak ente kalau dia bisa dapat fitnah dari tetangga-tetangganya? Itu makanya ane lebih baik berdiri diluar teras.” Tambah ku lagi.
“antum sendiri ngapain malam Minggu kerumah Ukh Meri?” Tanyanya padaku dengan nada lumayan tendensius.

Mendengar pertanyaannya, seakan-akan dia ingin membawa aku pada lingkaran fitnah juga, dan hal tersebut malah membuatku makin tidak bisa respek lagi kepadanya. Padahal dulu rasa respek itu begitu tinggi, sewaktu pertama kali aku mengikuti kegiatan Rohis kampus.

“Seperti yang antum liat, ane ngambil buku yang dia pinjem untuk di Photo Copy, masalah kuliah akh, dan itu sangat urgen, karena senin ane harus presentasi, dan bahannya ada di buku itu.” Jawabku
“ Nah, samalah dengan ane, ane juga ada keperluan kuliah ketempat dia, sekamarnya kan teman sekelas ane.” Alasan dia padaku.
“ Ya sudahlah akh, ana Cuma mengharap antum jangan seperti itu lagi, ingatlah mereka itu bukan muhrim kita, kalaupun antum ada perlu cukup diluar pintu, bukan malah masuk kerumahnya, ikhwah yang lain kalau melihat ulah antum pasti heran juga “. Jawabku pula, dan kemudia meninggalkan dia yang masih didepan monitor komputer.

Setelah beberapa jam di sekretariat, aku pun pulang kerumah tepat setelah menyelesaikan sholat maghrib bersama teman-teman yang lain. Sebenarnya benakku masih berisi tentang kejadian tertangkap basahnya temanku sesama aktivis di kampus, walau berusaha untuk berhusnusdzhon.

***

Senin pagi hujan benar-benar lebat dari jam empat shubuh, langit tampak begitu gelap, halilintar saling bersaut-sautan. Deraian air hujan membasahi tanah Jambi yang tiga hari lalu didera kekeringan, panas yang hingga menembus ubun-ubun kepala.

Dengan berlari kecil, aku menuju persimpangan jalan dari arah rumahku menanti angkutan umum yang biasa mengantarku hingga ke kampus. Selama dalam perjalanan bibir ku terus komat-kamit berharap dosen jam pertama belum masuk kelas.

“ Fan, u dmn? Sklian SMS Mister ya masuk nggak hri nee!” Satu SMS masuk ke HandPhone ku yang sedikit membuat aku lega karena dosen yang masuk jam pertama belum datang, mungkin tempat tinggalnya masih hujan lebat.

Turun dari angkutan umum, aku langsung menuju gedung perkuliahan, hari itu suasana sangat mendung.

“ Ukh, pinjem HandPhone mu sebentar, aku nggak ada pulsa nich mau SMS dosen.” Pintaku agak sedikit kaku, karena nggak biasanya aku memanggil dia dengan sebutan Ukhty.

Langsung saja dia berikan HandPhone itu kepadaku dengan terburu-buru, karena dia akan pergi ke kantin bersama teman yang lain.

“Sekalian titip, oiya jangan buka SMS-nya ya, awas lho!” Begitu pesan dia ketika memberikan HandPhone tersebut padaku.
“Siipp lah, takut banget sich, tenang ajha ntar aku baca semua SMS mu.” Jawab ku sambil nyengir nggak jelas.

Duduk dibawah pohon Jati di samping gedung kelas, dengan menempelkan Hp daguku. Aku memikirkan kata-kata yang pas untuk mengirim SMS kepada dosenku tersebut. Ketika hendak memulai menulis, aku dikagetkan dengan bunyi HandPhone yang berada digenggamanku, karena pada saat itu aku mikirnya sambil melamun.

Tombol HandPhone terkunci, aku bingung hendak membukanya, sembarang pencet tombol namun tak kunjung terbuka. Akhirnya kupanggil temanku yang sama-sama memiliki HandPhone sejenis dengan temanku yang akhwat tadi.

“Sudah nich, ada SMS tuh masuk, dasar kampungan lo Fan!” Ledek si Dani yang satu angkatan namun kami beda kelas.
“Danke bro!” Ucapku disertai acungan jempol kepadanya.

Bukan sampai disitu, akupun bingung untuk masuk ke Menu pilihan dari HANDPHONE tersebut, akhirnya sembarang pencet, malah terbuka SMS yang baru masuk tadi. Isengku kumat, aku baca isi SMS tersebut. Semula aku sambil tersenyum saja membaca SMS yang bagiku sangat norak tersebut, apalagi nama dari pengirim diberi nama “~My~Husband~”.

“ afwan dech, jgn patah semangat gtu lah, adx hrs semangat ya,. kk syang adx”

Awalnya aku biasa saja menanggapi SMS tersebut. Bathinku Cuma bilang, maklum lah kita masih sama-sama baru di Tarbiyah, so punya pacar karena kita belum faham. Toh aku sendiri waktu semester tiga itu masih suka muncul-muncul virus merah jambu. Namun akhirnya setelah beberapa kali mengikuti Dauroh apalagi kita pembahasan sudah masuk pada materi Syahadatain membuat aku keringat dingin serta tidak henti-hentinya beristighfar, karena kusadar ternyata selama ini aku belum bersyahadat dengan benar.

Setelah kukirim SMS kepada dosenku tersebut, isengku kembali kumat. Aku buka SMS itu lagi, karena aku begitu penasaran dengan tema yang mereka bicarakan. Setelah lima SMS terbaca, aku begitu heran, karena bahasa SMS itu layaknya bahasa SMS kakak-kakak aktivis dakwah yang lain.

Akhirnya, aku buka HandPhone ku, lalu aku check nomor tersebut, dan muncullah satu nama yang membuat aku bak disambar petir dipagi yang mendung itu. Ternyata Akh Toni yang pada malam Minggu itu tertangkap basah olehku bertandang kerumah teman sekelasku Ukhty Meri yang masih sangat awam terhadap manhaj Tarbiyah. Sungguh, Don’t Judge th Book from the Cover, hati orang siapa yang tahu.
Fin

Rabu, 27 Mei 2009

Ketika MR NGOMPOL

Ketika Aktivis tak mampu lagi kritis, ketika ulama tak mampu bersuara dihadapan penguasa, ketika pakar syari’ah menjadi banci, yang kehilangan konsistensi. Ketika kreasi, cara, dan kemaksiatan yang nyata tak lagi berbeda.


Malam Minggu kemarin aku mabit, setelah mengisi kajian untuk binaan-binaanku. Kumpulah semua MR (Murobbi) muda para aktivis dakwah kampus. Sepanjang pemaparan materi Aku merasakan ada yang janggal dari pemateri malam itu. Ustadz ini terus menyinggung jargon-jargon politik dari lawan politik partainya.


Terus terang aku menjadi ilfil dengan beliau. Haruskah ketika membicarakan dakwah didalam Masjid, kita disibukkan dengan materi-materi keduaniawian. Hampir dua tahun menjadi MR, sekalipun ketika mengisi materi aku tidak pernah vulgar membicarakan haluan politikku kepada binaan. Aku hanya memberi mereka materi yang yang bertujuan meningkatkan ruhiyah islamiyah mereka dan penguatan untukku khususnya.


Bukannya aku anti-politik dalam dakwah. Tapi bila kita memang membicarakan politik jangan isinya hanya materi-materi yang berbau kepentingan. Menyentil lawan politik. Apakah seperti itu FIQHUDAKWAH?


Entah kemana haluan perahu yang kata orang-orang didalamnya hanyalah Washilah. Menyindir lawan politik yang sama-sama muslim, seakan-akan diri inilah yang terbaik.


Aku ingin kritis, sangat berbeda sekali kader dakwah yang berhaluan Da’wi dengan Siyasi. Materi malam itu kental sekali berbau politik, sehingga mungkin karena bosan, ada dua orang kader yang mundur kebelakang dan tidur.


Ternyata ini bukan kasus pertama, aku bertanya pada salah satu ikhwah yang juga mengikuti liqo’. Aku curhat sama dia kenapa kok majelis ilmu kita jadi lahan klarifikasi dan menyentil lawan politik ya. Padahal kita orang-orang dakwah. Itulah kalimat ku untuk memulai pembicaraan.


Ikhwan ini pun menjawab, bahwa dia heran juga. Beliau bercerita bahwa MR-nya yang dulu, kalau mengisi Liqo’ tidak pernah ada satu kalimat yang mengarah kepada dunia politik selain kepada penanaman ruhiyah Islamiyah. Sedangkan MR-nya yang di Jambi ternyata sangat berbeda jauh, lebih sering menyinggung politik. Sampai-sampai beliau mengadu pada MR lamanya.


Yahh, aku tidak mau ambil pusing, semoga MR yang suka NGOMPOL di majelis ini segera sadar, bahwa tidak semua kader suka mendengarkan politik. Kalau mau bicara politik silakan cari tempat lain. Karena ada majelisnya sendiri. Jangan egois. Ahhh percuma aku ngomong, karena mereka banyak tau pasti banyak celah untuk merasionalisasi ulahnya tersebut. JANGAN KOTORI LIQO’ KU dengan NAFSU KEPENTINGAN DUNIAWI (Baca: Politik). Wallahu a’lam

Harus Lebih Jahat Lagi

Harus Lebih Jahat Lagi
Kalau masuk IAIN, lalu bertemu dengan orang-orang yang mengaku aktivis dakwah kampus, dan tanyakan siapa kader paling jahat dan keras serta tidak pernah menyeleksi kata-kata kalau menegur orang. Pasti semua jari akan mengarah ke mukaku. Demikianlah aku.

Kenapa aku begitu JAHAT dan keras terhadap sesama aktivis dakwah?

1. Aku Marah, ketika membuat perjanjian tidak tepat waktu.

Para aktivis tentunya mengenal istilah Muwashoffat Dakwah, yang salah satunya adalah harishun ‘ala Waqtihi. Tapi kader dakwah pula yang pertama melanggarnya, mereka yang nomor satu buat perjanjian, mereka pula yang nomor satu melanggar perjanjian itu. Percis WATAKnya YAHUDI. Gelar apa yang cocok diberikan untuk orang seperti ini. Ahhh,,, masalah waktu aja jangan nuduh orang Yahudi lah, mungkin ada yang bantah nantinya, lalu julukan apa yang cocok untuk orang yang mengaku aktivis dakwah namun nomor satu pula melanggar muwashofatnya?.
Waktu, DEMI MASA, sesungguhnya MANUSIA itu MERUGI. Lihatlah Firman Allah SWT itu, kenapa kita yang mengaku aktivis dakwah telat paling nomor satu? Tulisan ini bukanlah bentuk spekulatif, tapi real kenyataan. Kalau negeri ini, dari terbawah hingga teratas koruptor. Maka di barisan dakwah era ini dari terbawah hingga teratas RAJA TELAT. Paling tidak hanya 5 huruf klasik yang keluar dari bibir manis mereka A.F.W.A.N. bukannya istighfar, karena sudah mendzholimi orang yang telah menunggu lama, tapi hanya Cuma mengucapkan 5 huruf tersebut. Bersyukurlah mereka tidak hidup dimasa Ummar Ibn Khattab.

2. Aku Marah, pada ikhwan yang bermuka dua

Semula kisah, ketika aku meminjam HP teman sekelasku karena ingin meng-SMS dosen, aku tak sengaja membaca SMS yang masuk, karena kukira balasan dari Dosen. Namun SMS dari nomor dengan nama “My Husband” itu yang terbuka olehku. SMS itu otomatis terbaca olehku. Ahhh,,, aku tersentak, lagian temanku yang akhwat ini hanya baru busananya saja yang akhwat, tapi tarbiyahnya belum.
Hatiku cukup berdetak kencang, karena isi SMS itu menggunakan bahasa ikhwah, “Afwan jiddan,, bla,,,bla,,,bla,,, Kk Syang adx”, bukan hanya satu bahkan lebih dari nama yang sama dengan isi yang selalu berakhir dengan “Kk syang adx”, ahhh,, aku mau mastiin siapa sich cowok ini? Kucoba tekan nomor itu di HP ku, dan munculah sebuah nama yang membuat aku bak disambar petir. Karena tadinya aku begitu menganggumi IKHWAN yang oleh akhwat ini nomor HPnya di beri nama “My Husband”. Setiap mendengar ikhwan ini ngomong, aku jadi sering mual sendiri.

Lalu seorang ikhwan, yang tergopoh-gopoh masuk ke rumahku untuk meminta bantuan, karena kebetulan rame dirumahku saat itu. Ikhwan ini membawa sebuah kantong plastik besar, berisi beraneka ragam kertas bertuliskan huruf-huruf yang harus digunting satu persatu, untuk ditempelkan didalam spanduk. Si Ikhwan nyeletuk “ahh pening ane, akhwat ni minta tolong lagi, padahal kerjoan ane banyak nian malam ni”, saat itu posisiku sedang berada didepan komputer, karena mengerjakan tugas kuliah. Aku pun nyeletuk “kenapa antum terima akhi? Kalau memang antum banyak kerjaan, nggak bisa apa akhwat itu gunting sendiri, tempel sendiri, bukannya mereka itu satu kos rame orangnya?”, lalu diapun berucap yang membuat telingaku panas “ ana tuh idak sanggup menolaknya akh, KASIHAN!” . kaget juga ngedengernya, tidak sanggup menolaknya, lalu aku mencoba bertanya lagi “Siapo akhwat yang ngasih barang-barang ini ke antum”, lalu dia menjawab “Ukhty Fulanah”, mendengar namanya, aku langsung bisa menangkap, wajar saja dia tidak mampu menolak, karena ini akhwat secara fisik memiliki sedikit kelebihan yang Allah berikan. Satu orang niatnya terpesong.

Dan banyak lagi, yang sampai-sampai tugas kuliahnya pun keteteran. Yang sampai-sampai ketika akhwat meminta tolong cepat banget ngerjainnya, namun ketika ikhwan yang minta tolong, harus makan hati dulu. Dan itu terbukti. Terpesongnya niat. Siapa yang tidak marah, ternyata IKHWAN lah yang merusak mental AKHWAT. Hanya karena takut dibilang ikhwan pelit, ikhwan yang nggak care dan peduli sama akhwat.

Sampai waktu itu, ketika aku menegur akhwat, tentang perihal Ikhwan yang nilai kuliahnya ada TL, karena keseringan diteriaki akhwat untuk dimintai pertolongan, sehingga tugas kuliahnya terbengkalai. Tapi dengan tidak merasa bersalah si Akhwat bilang “ sama siapa lagi kami minta tolong, karena Cuma akh Fulan yang peduli sama akhwat “. Grrr.... geram banget ngedenger kalimat ini. Emang peduli yang bagaimana yang mereka mau?

3. Aku Jahat, dengan akhwat yang “MANJA”

Seorang akhwat yang cukup senior dalam hal Tarbiyah, namun usia masih dibawah aku jauh. Aku respek sama dia. Dia meminta tolong untuk mentranslet Bahasa Inggris tugas kuliahnya, tapi aku TOLAK. Dia meminta tolong kepadaku mungkin karena salah satu akhwat dulu ada yang aku bantu, karena tugas kuliah binaannya. Aku menerima waktu itu, agar si Binaan tersebut benar-benar betah mengikuti LQ dengan kakak mentornya, bukan untuk mengambil hati kakak mentornya.

Kenapa aku keseringan nolak? Karena aku takut, kalau tidak dia maka hati aku yang akan rusak. Aku takut di barisan dakwah ini niatku menjadi terpesong. Karena sungguh, siapa yang bisa menjaga dan menjamin hati kita akan tetap murni di jalan dakwah ini, kalau bukan diri kita sendiri dan Allah yang membantunya. Jadi Jahatku bukan Jahat yang diiringi kebencian, tapi Jahat ini hanyalah untuk menjaga HATI. Karena sedikit kisah diatas sudah menjadi sebuah contoh. Dan jahat ini juga supaya apa yang dikatakan kaum Feminis bahwa Muslimah itu bodoh, lemah dan kalau di Poligami diam. Aku ingin akhwat itu penggerak, kalau perlu pionir dalam sebuah pergerakan, layaknya Siti Aisyah yang pernah menjadi Panglima Perang, lalu Tjut Nyak Dien, dll. Mari kita “Telanjangi” kaum feminis itu. Yang miskin pengetahuan Islam & Sejarah Wanita-Wanita Islam. Jangan jadi seperti mereka yang kaya intelektual miskin spiritual. Aku ingin akhwat itu Kaya intelektual dan Spiritualnya, dia kuat dan Istiqomah.

Ukhty, ente semua itu bakal berkeluarga, apa jadinya bila Abiy-nya si Mujahid atau Mujahidah muda sedang keluar, lalu tiba-tiba ente dapat masalah

4. Harus lebih JAHAT lagi.

Apa yang kulakukan tidak cukup ternyata. Sudah 2 orang akhwat yang intinya sama sebagai berikut “Akhi, kalau dimata antum akhwat ada yang berbuat keliru, maka marahlah dengan menggunakan kalimat yang cocok untuk telinga akhwat, antum fahamlah bagaimana cara yang baik itu”. Baca ukh! Ana sudah mencoba melakukan yang ente katakan ini, tapi tetap saja ucapan ane malah disalah artikan. Dan itu sangat menyakitkan banget. Dulu terlalu tegas sama akhwat dibilang jahat, sekarang mencoba agak cair, dibilang GOMBAL WARNING, padahalkan lapisan ozon menipiskan bukan karena ane,,, itu mah GLOBAL WARMING,,, ehhh iyaa,, dah ahh ane lagi marah nich... coba dech SMS ini dibaca:

“Katax ana kan dah digantiin. Gmn sich. Sampe saat ini yang ane tawarin gak ngasih jawaban. Af1 amanah ana sedang banyak. Jdi tak bisa optimal di tim(Red), ana ttp usaha bantu, nmun tak bisa dkejar tayang. Ukh **** kan care orgx ane harus nyusun 2 jenis skripsi buk. Smpe Syr yg 1 aj bru stngah. Cukup dosen2 n pihak kampus ana yang tak pengertian. Ukhti **** jangan. Maaf n Piss

Itu SMS karena aku diberi en ditagih amanah. Bukannya tidak mau mengerjakan, tapi karena amanah itu begitu penuh. Kuliah semester ini byk yg musti terjun kelapangan, Sociolinguistic en Psycholinguistic. Namun pihak rektorat malah memberi surat tugas resmi untuk menjemput serta membimbing tamu untuk acara Perkemahan WiraKarya Nasional se-Indonesia di IAIN. Mau gimana? Skala prioritas tentunya kampus yang kuutamakan. Karena toh tanpa aku semua bisa berjalan. Emang lu siapa Lik? Malah lebih seneng kalau diginiin. Lalu, apa kata akhwat yang ngasih amanah ini ketika balas SMS ku itu.

“kt kk Lq wkt ana dpt SMS brtubi2 dr ikhwan, yg mdel gini namanya GOMBAL WARNING”

Waktu baca itu aku jadi keringetan, nggak sadar malah keluar sendiri air mataku. Dan itu pas di warung nasi uduk lagi. Si Mbak jualan malah godain sewaktu aku baca tu SMS die bilang “Kenapa dek, habis diputusin ya sama ceweknya” asem nich. Sudah jatuh ketimpa tangga Sudah sedih baca SMS yg isinya nggak ngenakin hati malah nambah diledeki.

Itu akhwat kalau baca profilenya, dia ngakunya “Care”, ya wajar ajha aku bilang githu. Setidaknya itu kalimat bermaksud menuntut dengan cara yang halus, tapi malah dibilang gombal. Gombal itukan Konotasinya negatif banget. Berat tau nggak jaga hati itu. Karena yang dilawan adalah diri sendiri. Dah lah, dari pada mellow lagi.

Selasa, 19 Mei 2009

Bicaranya Mata

Engkau yang kulihat, bukan hari-hari yang terlihat……

Engkau yang tangguh, lebih tangguh dari yang terfikir……


Tak ada lagi remehan itu……


Bicaranya Mata Bukan Bicaranya Hati……

Tetaplah menjadi diri dari diri…


Penilaian bukan berarti rasa……

Karena takjub yang tak terkira……

Meraih Ma’isyah Dari Warnet, Bisakah? Bisa

Banyak yang membuka usaha warnet akhir-akhir ini, terutama dengan semakin murah dan mudahnya mendapatkan sambungan internet. Jaman dahulu untuk membuka warnet membutuhkan investasi besar terutama untuk biaya sambungan ke ISP namun sekarang cukup dengan Rp. 1000.000,00 anda sudah mendapatkan sambungan internet yang cukup mumpuni yaitu speedy.Namun hal ini juga membawa efek negatif bagi para pengusaha warnet karena dengan semakin murahnya biaya sambungan, membuat orang-orang yang dulunya berpikir seribu kali untuk mendapatkan internet pribadi sekarang sudah tidak perlu berpikir lagi, bayangkan saja dengan 100ribuan perbulan sekarang anda mendapatkan sambungan internet unlimited.Produknya sangatlah beragam mulai dari tflash, hinggga indosat3,5G bahkan dengan adanya berita bahwa telkom akan segera menurunkan tarif internet hingga sebesar 40% membuat pengusaha warnet justru tidak dapat bernapas lega .


Okelah daripada susah ngurusin tarif dan tetek bengeknya sekarang kita coba menghitung apakah bisnis internet masih menjanjikan atau tidak. Pertama-tama kita asumsikan beberapa hal sebagai berikut untuk memudahkan perhitungan, yaitu;


  • Jumlah workstation 15 unit
  • sambungan ke ISP memakai Speedy SOHO
  • Jumlah pekerja alias operator 2 orang
  • Jam operasional adalah 10 jam perhari


Dari asumsi tersebut kita akan memperkirakan biaya investasi yang di butuhkan baik untuk pembelian hardware, pengadaan sambungan internet, biaya tempat, biaya operasional awal dan sebagainya.


Biaya Pembelian Hardware


Komputer P4 Standar dengan memori 512 bisa ditebus dengan harga sekitar Rp.2.500.000,00 sedangkan bila kita ingin mengganti dengan LCD maka biaya akan membengkak hingga Rp. 3.800.000,00 berarti untuk 15 klien maka biaya pembelian hardware akan menjadi Rp. 57.000.000,00 sedangkan untuk operator kita membutuhkan PC dengan kelengkapan lebih yang kita patok ke Rp. 4.800.000,00. Untuk printer dengan sistem infus bisa kita tebus Rp. 850.000, untuk rekomendasi merek bisa mengambil Epson C.90 atau bila mau dipakai untuk cetak photo silahkan menebus Epson R.230 seharga Rp. 1.200.000,00. Scanner bisa membeli Canon Lide seharga Rp. 450.000,00 sedangkan untuk melengkapi fasilitas bisa menambahkan bluetooth seharga Rp.45.000,00/piece nya. Router sebaiknya jangan memakai bawaan modem speedy, sebisa mungkin pakailah router PC bisa saja memanfaatkan P3 dengan kapasitas memori 512 mbytes dan HD 40 Gb seharga Rp. 1.500.000,00. Total semua untuk hardware adalah Rp. 65.400.000,00


Biaya Sambungan speedy


Untuk speedy biasanya bila anda sudah mempunyai sambungan telpon maka cukup biaya pendaftaran speedy dan modem sebesar Rp. 800.000,00 sedangkan bila ternyata anda tidak atau belum memiliki sambungan telepon maka biaya akan bertambah Rp. 1.200.000,00 sehingga total akan mencapai Rp. 2.000.000,00 dan ini diluar biaya bulanan sebesar Rp. 750.000,00 untuk paket SOHO


Biaya Tempat dan desain tempat


Desain dan kelengkapan tempat mempengaruhi biaya yang dihabiskan untuk tempat. Semakin eksklusif semakin mahal juga, semakin sederhana semakin murah biaya yang dihabiskan. Sedikit saran jika memungkinkan sebaiknya membuat ruangan terpisah antara perokok dan non-perokok, dimana untuk non-perokok bisa saja dilengkapi dengan AC, sedangkan untuk perokok cukup dengan kipas angin. Namun jika biaya tidak memungkinkan sebaiknya cukup memakai kipas angin sebagai jalan tengah, atau AC portable. sedangkan untuk desain kabin sebaiknya jangan terlalu tertutup. sebagai gambaran untuk ruangan yang sederhana bisa menghabiskan Rp. 5.000.000,00 tidak termasuk biaya sewa tempat yang besarnya bisa sangat bervariasi.Sewa tempat usahakan berada di dekat sekolah, untuk gambaran di daerah saya bisa berkisar Rp. 4.000.000,00 hingga Rp. 8.000.000,00 pertahun, usahakan untuk menyewa kurang lebih 5 tahun sehingga total Rp. 40.000.000,00


Biaya Operasional


Biaya operasional adalah biaya listrik, biaya tenaga kerja, biaya perawatan, dan sebagainya yang biasanya habis tiap bulannya. Biaya listrik perbulan berkisar antara Rp. 200.000,00 hingga Rp. 1.000.000,00 tergantung dari besaran daya yang terpasang dan fasilitas yang ada, sedangkan untuk tenaga kerja dengan asumsi jumlah tenaga 2 orang bisa menghabiskan Rp. 1.000.000,00 perbulan, biaya sambungan Rp. 750.000,00. Biaya tak terduga bisa dipatok ke Rp. 500.000,00 perbulan. Sehingga total rata-rata untuk biaya operasional perbulan mencapai Rp. 3.250.000,00


Total Biaya


Dari semua komponen itu bisa di jumlahkan sehingga kita mendapatkan gambaran kasar untuk membuka usaha warnet yang lumayan maka membutuhkan hingga Rp. 96.650.000,00. Saya sengaja tidak membahas biaya lisensi karena memang saya tidak akan memakai OS berlisensi selain justru akan memperbesar biaya investasi juga akan memperbesar biaya perawatan.PembahasanApakah dengan uang sebesar itu sudah cukup? belum tentu, karena untuk pemasangan awal biasanya muncul biaya-biaya tidak terduga semisal jika anda meminta orang lain yang melakukan set-up maka biaya bertambah antara Rp. 3.000.000,00 hingga Rp. 5.000.000,00 tergantung dari tingkat kerumitan yang anda minta. Apakah akan balik modal? jawabannya Wallahu a’lam.

Senin, 18 Mei 2009

Jangan Tuduh Aku

Ni hari ada dua saudaraku yang salah faham, menganggap aku terjangkit VMJ. Satu tadi ikhwah satu liqo’, waktu Iftho Jama’i dirumahku dia bilang…


“ Akh ane tau lah, antum sering puaso gara2 nahan hati buat akhwat Univ. G*****ma itukan, pantes antum liburan ke Jakarta terus “


Satu lagi, mungkin serius atau tidak seorang akhwat juga menganggap demikian, tapi jujur untuk masalah seperti itu (VMJ) dituduhkan kepadaku, aku sulit nerimanya. Gimana nggak, berat nian perjuangan melawan bisikan iblis yang sudah pasti berada disekeliling kita. Sampe nulis ini pun tetesan air mata tak sadar menetes dari pelupuk mataku yang indah ini. Yaahh, aku memang sensitive, gampang bercanda dan gampang pula mengeluarkan air mata.


Mungkin untuk ikhwah yang pertama ( ana mencintai antum akh, semoga antum bercanda ya akh… ), bisa dibilang dia sedikit punya alasan bila menganggap aku demikian. Karena dia tau kisahku waktu Aku 2 bulan liburan di Jakarta, karena Abah emang sudah tua sangadh, dia ingin aku Nikah. Masalah ma’isyah gampang, Katanya.


Ringkas cerita dia mengenalkan aku pada seorang muslimah bercadar, aku ikut saja kehendak abah ketika dibawa kerumah sang Muslimah. Aku kenalan dan melihat wajah indahnya ( Astaghfirullah… itu belum halal untukku ). Abah tanpa tedeng aling-aling menjodohkan aku dengan dia langsung. Dia bersedia, jujur akupun bersedia. Tapi…


Di Jambi aku punya Ummi, yang melahirkan aku. Di Jambi aku punya Murabbi dan Murobbiyah tempat ku meminta saran. Mereka juga bagian terpenting dari hidupku. Ketika meminta saran pada teman ikhwan, aku dengar mereka guyon “ Alhamdulillah saingan berkurang satu,,, hehe “ . ketika kepada Murobbiyah (Seorang Ummahat yang aku intens meminta saran dari dia, Ummi Mailinar), pada awal dia setuju. Namun ketika beliau tau bahwa Ummi ku tidak setuju, Ummi Mailinar pun memberi aku pilihan dan beberapa pertimbangan. Dan akhirnya aku menolak apa yang Abah inginkan. Your son wasn’t ready My Father. Alhamdulillah hal tersebut mampu aku lewati. Abah memberiku waktu satu tahun, dan waktu itu semakin mendekati batas akhir. Aku memilih menunda, karena menjaga perasaan Ummi yang sepertinya belum rela cinta anaknya ini terbagi. Dan ditambah aku memiliki sosok gadis mungil yang harus full mendapat perhatianku. Dia adikku Annisa… yang kelahirannya melalui Caesar, dari atas sajadah cinta aku menangis memohon kepada Allah agar Ummi dan adek selamat. Karena Ayah (tiri) yang meminta. Peristiwa Shubuh.


Akhtong ,,, Akhwat Sepotong, Busana Muslimah Fikiran Jahiliyah. Inilah yang memancing aku VMJ, tapi apakah aku manut? Aku sampai berbohong demi menjaga hati, bahwa aku telah menikah (terserah kau lah cewek, pening aku). Aku memang bukan orang suci.


Kecewa, Bahagia, Cemas


Dulu, waktu aku sukses secara material, menjadi Guru Honda tahun 2005 di Kabupaten Tebo (3 tahun mengabdi jadi PNS), aku mengajak Pacarku menikah, tapi dia bilang belum siap. Aku nggak banyak omong. Cuma nangsi lalu intropeksi diri. What’s wrong with u malik? Ngapo nangis, didepan sano mungkin Allah mempersiapkan yang terbaik buat kau. Demikian motivasi diriku sendiri. Abah memang marah, karena aku ingi memulai pernikahan diawali dengan hubungan yang dilaknat Allah.


Aktif di forum membuatku bertemu dengan seorang akhtong, ngelayanin dia Tanya apa aja, seputar Agama. Karena sebatas fiqh aku biasa2 ajha. Lagi pula awalnya dia nganggep aku abangnya. Jujur nggak ada rasa apa-apa. Tetapi karena sepertinya lama-lama mengancam hijrahku. Akhirnya aku harus berbohong, ini bukan jalan terbaik, tapi tak ada jalan lain, karena kesalahanku sendiri.


Lalu abah mengenalkan seorang Muslimah yang kuceritakan diatas, sekitar bulan September 2008. Tapi mungkin aku bukan yang terbaik buat dia. Dan Allah memberitahunya melalui ketidak setujuan Ummi terhadap rencana Abah. Hal tersebut malah membuat hubungan Abah dan Ummi semakin meruncing. Ahh,,, ngapain mikir. Liat diri Lik, yang baik untuk yang baik. Lah, dirimu baik nggak?... thx to Allah.


Jadi Insya Allah, semoga Rabb ku membantuku merawat hati ini. Hingga tak terkotori lagi. Semoga saudara2ku di Jalan Dakwah inipun ikut membantuku merawat Hati ini. Namun bila masih ada su’udzhon, semoga Allah melekaskan Jodoh untuk mereka.


Dahh ahhh,,, bisa2 tambah mellow aku, gara2 tuduhan Gaje dari saudara2ku tadi… Wassalam

Dimana Kemana......

Mutiara akan selalu tersembunyi di kedalaman samudera.........
Menyelamlah.............
Tenggelamlah............
Biarkan dirimu..........
Jangan bermain di permukaan.........
Ombak dan badai akan menerjangmu....
Mari ke sini.........
Di sini indah........
Tak terduga..........
Ajaib.........
Nafasku percuma di sini......
Kulitku berkata mengapa semua melambat.......
Jaka Samudra berkata bicaralah sesuai pemahaman mereka......
Karena mereka akan belajar.......
Menyelam........
Dan tenggelam....................

Sabtu, 16 Mei 2009

VMJ lagi… Bosan !!!

Katanya Ustadz ya, orang yang berjuang menahan gejolak VMJ dari dalam dirinya, sehingga tidak terucap hingga ajal menjemputnya (misalnya kalau mati muda neee….),,, maka matinya adalah Mati Syahid karena dia berhasil melawan hawa nafsunye… tuuhh,,, Ikhwan masih juga ganjen pengen jalin HTS sama akhwat? Atau yang cowok, masih juga pengen jadi LELAKI PECUNDANG Cuma beraninya macarin anak gadis orang? Percayalah Allah sedang mempersiapkan bidadari “cantik” didepan sana. Walau aku mengakui terkadang perasaan itu begitu kuat membuncah didalam dada bila sedang jatuh cinta, apalagi sewaktu moment the first sight….. huhuuyyy... makanya jaga pandangan dodoooll….


Namun Ketika Jatuh Cinta itu bener2 menimpa kita, Berdo'alah kepada Allah Supaya dijauhkan dari fitnah syetan dan Murka Allah. Jangan Menambah noda hitam di hati dengan hubungan yang tidak syar'i ! Allah lebih berhak di ingat dari pada apapun dan siapapun. Perasaan Cinta itu sebenarnya adalah Anugerah Allah. Oleh Karena itu peliharalah batas-batas yang dia gariskan. Mohonlah selalu kepada Allah supaya tidak meletakkan cinta kepada sesuatu mengatasi cinta kepada-Nya.


Bacalah Surah An-Nur:3, 26, 29, 30, 32 & 33.


Itu adalah sebagian Janji Allah kepada Hamba-hambanya. Bukannya mau ngajarin, gue nulis gini juga buat nasehatin diri sendiri… karena kata salah seorang ustadz, kuncilah ilmu dengan menuliskannya, menulislah maka kau akan kaya (kalau sudah ada karya ,,, wkakak) trus Nikah dech,,, laahh ini sebenere mau nulis VMJ atau karya tulis sich.


Pokoknya githu dech,,, kalau mulut dan hati masih gatel selalu pengen ngungkapin perasaan kepada orang yang kita suka, sementara kita tau itu belum halal, maka dipertanyakan tuh lingkungan mu, sepertinya kamu dibesarkan dilingkungan yang empty of Love (nggak ada cinta didalamnya). Yukk kita Liqo’ pasti dech hatimu penuh dengan cinta, karena cinta tidak tebang pilih. Cinta kita menjadi universal.


Kalau ngeliat akhwat cantik en cerdas sedikit (Cerdas Emotional, Intelectual en Spiritual), yang terbersit didalam hati kita adalah bagaimana menjaga kehormatannya. Kalau memang tiba-tiba hati berdebar kencang dan sulit ditahan, datengin ajha murobbi, bikin proposal. Nikah dech. Whehe,,, githu ajha kok repot kata si Mbah Dur,,, sing penting luruskan niat.


Dahhh ahhh,,, pening aku… pokoknya kalau belum berani untuk nikah, jangan dulu ungkapin itu cinta. Cinta bukan untuk di Obral bung. Denger tuhh… buat para akhwat or cewek, WASPADALAH….WASPADALAH… yaa ellahhh... kok dari maren Nikah mulu yang kubahas... jangan salah faham ya... ngomongin Nikah, aku malah trauma... Wassalam

Ada Apa Denganmu Partai Islam?

Huff,,,, akhirnya 3 pasang calon penguasa akan ikut dalam Pilpeng 2009. Pertanyaannya sekarang, siapakah diantara mereka yang akan memberikan kesejahteraan kepada ummat Islam, kesejahteraan dan aman secara ekonomi maupun akidah.


Kita tahu bahwa dilapiskan masyarakat perkotaan bahkan perdesaan akan sangat kentara sekali kesenjangan sosial itu. Kemiskinan merata melanda masyarakat Islam, dan tentunya hal itu bisa dijadikan sebagai ladang para misionaris pengecut untuk melakukan kristenisasi.


Elit politik partai politik, termasuk PKS ikut latah tergiur untuk bergabung bersama kelompok sekuler yang sudah terbukti tidak berpihak kepada ummat, bahkan ironisnya untuk bergabung saja, sampai dua kali harus menjilat ludah sendiri. Gertak (rengekan) politik sama sekali tidak berpengaruh. Tampak sekali tiadanya niat berjuang untuk ummat.


PKS, PKB, PAN, PPP, PBB, PKNU, dan PBB adalah partai-partai berbasis massa ummat Islam, dan disini PKS bisa dibilang sebagai partai Islam pemenang Pileg. Namun entah mengapa tidak bisa menjadi pionir untuk mengajak partai Islam bersatu untuk membangun poros Islam, tidak PeDe kah mereka dengan kekuatan Ummat Islam sendiri?. Sehingga harus bersatu dengan blog sekuler yang sudah jelas plintat-plintut dalam menangani kasus Ahmadiyah. Sungguh kasian Habib Rizieq dan Munarman didalam bui, ternyata Harapan Itu memang tidak ada untuk Ummat Islam bangkit.


Berbagai media dan ormas Islam sudah terlalu sering mengampanyekan kepada partai Islam agar bersatu, sebagaimana dalam hal ini yang dilakukan oleh Ustadz Muhammad Al-Kaththath dari FUI. Hal tersebut bisa kita lihat pada tabloid Suara Islam edisi 66, dimana Ustadz Muhammad Al Khaththat menemui para petinggi partai Islam. Namun apakah yang terjadi? Usaha tersebut mental, entah dengan alasan apa partai-partai Islam ini tidak bisa diajak bersatu. Padahal sangatlah mudah untuk bersatu bila partai-partai ini berjuang untuk kepentingan Ummat. Jazzakallah untuk ustadz H.M Al Khaththath, Allah menyaksikan usahamu.


Alhamdulillah Ummat Islam masih memiliki Dr. Ahmad Sumargono dan Ali Mochtar Ngabalin, yang begitu vokal dalam meneriakkan nilai-nilai Islam di DPR dan khalayak Umum. Namun kini kita tidak akan mendengar suara mereka lagi, karena PBB tidak lolos PT (Parliamentary Treshold). Jujur saya bukan kader PBB dan PKS, saya hanya simpatisan kedua partai tersebut. Dan yang saya contreng saat itu adalah PKS. Karena bagi saya PKS itu biar jelek, namun yang terbaik dari yang terjelek. Sedangkan PBB, saya melihat kaderisasinya sangat buruk, karena percuma bila hanya terpaku pada dua orang yang saya sebutkan diatas. Sementara yang lain tidak bisa dipercaya. Semoga Allah ‘Azza Wa Jalla memberikan yang terbaik untuk Ummat Islam di negeri ini, dan dijauhkan dari Elit Politik yang menggunakan Ummat sebagai komoditi untuk memenuhi kepentingan partainya. Na’udzubillah.

Rabu, 13 Mei 2009

Beri Diri Jati Diri

Untukmu cukuplah merasakan........
Janganlah terlalu keras berpikir....
Rasakan apa yang datang dan pergi....
Karena berpikir manusia akan mendua......
Dari dua hingga tak terhingga......
Begitu seterusnya............
Kamu tak akan bisa mencapai tak terhingga......
Karena ketimpangan akan terjadi.......
Ketimpangan yang akan mempertuhankan logika..........
Jati dirimu bukan di luar sana......
Tapi di dirimu sendiri....
Kenalilah Ia.....
Apa yang baik bagi dirimu belum tentu baik bagi orang lain.....
Buatlah senyamannya.........
Karena kebaikan akan meliputimu....
Sudah saatnya merasakan........
Sudah saatnya menyusup di kedalaman kemakhlukan......
Bukannya mengitarinya........
Rasakan sifatmu hingga zatmu.....
Karena di sanalah pembelajaran diri sejati.......
Melalui qalbu kesucian.............
Melalui Iman dan Islam sejati......
Tataran kemakhlukan hanyalah pengantar.....
Apa yang tersurat dan tersirat baik yang nyata maupun ghaib bukanlah Kesejatian..........
Malaikat,Iblis dan ilah-ilah yang ada hanyalah pengantar....
Bukan Sejati Ketunggalan.........
Pandanglah semua baik yang nyata maupun yang ghaib dalam tersurat maupun tersirat maka tampaklah yang Sejati...........
Pandanglah yang Sejati maka tampaklah semua yang nyata maupun ghaib dalam tersurat dan tersirat.......
Ini petunjuk untukmu.............

Selasa, 12 Mei 2009

Ketika Amal tak lagi Ikhlas

Indonesa adalah negara yang paling sering melaksanakan Pesta Demokrasi, dari Plipres, Pilkada, Pilkades, bahkan didaerah penulis sampai terjadi pemilihan ketua RT yang sifatnya seperti pemilihan yang berskala nasional. Menggunakan TPS hingga kampanye. Hal tersebut terjadi karena saat ini kucuran dana untuk Ketua RT cukup menggiurkan.

Dua tahun atau minimal satu tahun menjelang ajang “pertarungan” pada pesta demokrasi tersebut, maka akan ramailah para kandidat-kandidat yang akan mencalonkan dirinya menjadi calon wakil rakyat ataupun pemimpin rakyat mengadakan amal-amal yang bersifat kolektif langsung.

Mengadakan perlombaan dibidang olah raga dan pendidikan mungkin adalah sebuah cara yang sangat pas untuk menggaet simpati masyarakat. Baik simpati dari peserta sampai simpati dari penonton perlombaan. Disana sang empunya agenda menyampaikan niatan tersebut dengan berbagai dalih, kepiawaian dalam akrobatik dialetik dia gunakan untuk mengambil hati para pendengar. “Setelah sekian lama, masyarakat tidak menyadari betapa pentingnya olah raga, maka dari itu acara ini saya gunakan sebagai bukti kepedulian saya terhadap olah raga negeri ini khususnya provinsi Jambi” begitulah sebait kata madu tetapi berisi racun yang sangat mengerikan.

Penulis tidak bermaksud berprasangkan buruk, tetapi ini realita yang ada. Selama ini penulis menyaksikan sendiri, tingkah polah mereka para elit politik atau keluarga para elit politik yang masa jabatannya tinggal menunggu bulan bahkan hari. Masih ingat dipertengahan tahun 2004 bagaimana Zulkifli Nurdin sebelum masa kampanye dia telah membuat sebua acara yang dikenal dengan ZN II Cup. Sebagai bentuk “kepedulian” terhadap dunia olah raga, katanya. Pertanyaannya, setelah dia berhasil mengecoh masyarakat ZN III Cup entah kapan dilaksanakan. Apakah mungkin karena dia tidak bisa mencalonkan diri lagi? Entahlah, karena niat yang ikhlas hanya pelaksana dan Tuhannya yang tahu.

Dinasti Nurdin (2004-2020)

Masyarakat Jambi mungkin akan mengenal Istilah “Nurdin” disini, bukan Nurdin Halid, ketua PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) yang memimpin lembaganya dari balik jeruji besi, karena tersangkut kasus korupsi Gula. Entah kemana muka bangsa Indonesia, terutama kancah sepak bolanya. Tidak salah Sepak Bola kita selalu berakhir kericuhan, karena dari atas hingga ke Grass Root-nya, semua bermental Preman.

Bila kita menyaksikan di Jambi, ramai tertempel spanduk pada jalan-jalana protokol di kota ini yang berisi sosialisasi seseorang yang akan turun pada pilgub mendatang. Siapakah dia? Hazrin Nurdin adik dari Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin. Berbagai lomba telah dia laksanakan, dari berkerja sama dengan IMI (Ikatan Motor Indonesia), hingga lomba mewarnai antar TK. Pertanyaannya kemana beliau selama ini. Ikhlaskah dari hati kepedulian dan amalnya itu? Entahlah, karena niat yang ikhlas hanya pelaksana dan Tuhannya yang tahu.

Setelah keponakannya berhasil mendapat tampuk kekuasaan sebagai wakil wali kota Jambi, sang adikpun tidak mau ketinggalan. Seakan tidak ingin melepaskan negeri yang sebesar liliput ini. Sebuah prediksi liar penulis dalam kasus ini. Bila Hazrin Nurdin (HN), maju dan menang dalam pilgub nanti, maka hingga 2015 Jambi akan kembali dipimpin oleh keturunan dari Dinasty Nurdin. Dan untuk tataran kota hingga 2018 tentunya masih dikuasai oleh Dinasty Nurdin pula (Sum Indra), karena saat ini Bambang Priyanto, mantan ketua Wisnu Murti ini hanya dijadikan sebagai pembelajaran peta politik kota oleh Dinasty Nurdin, tentunya pada tahun 2013 ketika masa kepemimpinan wali kota habis, tentunya Sum Indra akan maju sebagai Wali Kota, disebabkan mungkin saja dr. Bambang daya fikirnya sudah berkurang lagi pula dia tidak memiliki perahu yang tepat. Dan ketika Sum Indra menang, maka 2018 Jambi masih dikuasai oleh Dinasty ini. Dan begitu pula 2020 HN mungkin masih memimpin ketika periode pertamanya telah usai. Karena menurut UU seorang warga negara hanya diperbolehkan menjadi pemimpin selama dua periode.

Jadi, tidak salah bila mereka para calon kandidat saat ini berlomba mengadakan kegiatan bertopengkan amal dan kepedulian, tetapi sudah ditebak niat disebalik itu semuanya “KEKUASAAN”. Karena ketidak ikhlasan amal dan kepedulian mereka itu tampak jelas, ketika nanti mereka sudah tidak punya peluang lagi untuk berkuasa. Bisa kita lihat ZN saat ini, karena kegiatan rutin yang dia lakukan pada periode pertama kekuasaannya seperti ZN Cup dan lain sebagainya sudah tidak lagi menghiasi jalan protokol dan koran lokal. Yah, begitulah ketika amal tak lagi ikhlas. Wallahu alam. [S.M.A.Y.H]

Senin, 11 Mei 2009

Post -PSPA (Program Sekolah Pengasuhan Anak)

Mendadak “Bapak”

Dua hari ikut peran aktif (kata aku sich), menjadi panitia PSPA, panitia dadakan githu, coz aku ditelepon pas H-1 ,,, heuehe.... hari minggu tepat pukul 6 acara berakhir. Banyak sekali hal-hal baru yang aku temui dalam kegiatan tersebut, terutama dalam hal mengasuh anak (duuhh,,, jadi malu...),,, membaca ajha aku sulit apalagi punya anak..

Dalam asuh mengasuh anak,,, Hmmm,, aku nomor satu, karena ternyata selama ini prinsip yang aku pegang adalah “Sentuh anak dengan Hati” itu, ternyata memang benar, dan sang Trainer mengatakan demikian juga. Walaupun bukan anak kita, anak tersebut pasti merasa tenang bila disisi kita. Ditambah dengan seringnya ketika berinteraksi dengannya.

Ada sebuah contoh lagi, disebuah daerah didalam sebuah kota yang ada pada suatu negara di dunia (Halahh,,,) yang namanya bayi atau balita itu, pasti lagi lucu-lucunya, dan ingin sekali kita menggendongnya ato memomongnya. namun bila dihati kita terbersit maksud lain, jangan heran sang anak tidak ingin kita gendong. Bila kita tetep keukeuh untuk menggendongnya, maka siap-siaplah mendengar teriakan dan rewellan sebagai bukti ketidakbetahannya terhadap kita.

Sebuah contoh kasus, pada acara PSPA, bukan berniat su’udzhon, beberapa ibu menggendong anaknya, sang anak tidak pernah tenang , dan terus “mewek” saja ketika dimomong oleh ibunya. kalau aku lihat dari beberapa Ibu, ada salah satu yang aku kenal. Orangnya baik. Subhanallah, bila ditanya ke-Sholehannya, kecerdasannya tidak ada yang menyangsikan. Tetapi kenapa sang anak menangis dan rewel padahal sudah dalam dekapan ibunya? Itu karena hati sang ibu sedang terpecah. Disatu sisi dia ingin menyimak materi Modul PSPA tersebut dan disatu sisi menjaga anaknya. Hmm,,, hanya sesepele itu saja anak kita tidak bisa menerimanya. Karena anak itu butuh sentuhan yang tulus dari hati sang bunda dan ayahandanya. Huhuyyy...

Aku seneng anak kecil. Gimana nggak senang, ketika tinggal sama bokap di Jakarta, aku punya adik 2 orang, satu bayi satu balita ( Abah mah keren 4 tahun bisa ada 2 anak, satu tahun cetak satu ya Bah,, heuheu).. siapa yang ngejaga? Ya aku, ketika Abah dan Ummi tiriku (Syarifah,,, bukan Syarifah Lestari si Akhwat Metal tapi sensinya kebangetan, padahal hampir kepikiran ni akhwat tomboy abiss,,, husss dilarang ngomongin Qiyadah sendiri >,< "FLP" ) pergi khuruj, trus ketika ikut tinggal sama Ummi di Jambi. Aku juga punya adek yang saat ini selalu menggetarkan hati ketika teringat namanya, yang menyejukkan hati ketika melihat wajahnya. So jagalah en setuhlah anak dengan hati, bukan karena ada niat-niat lainnya. Bisa Karena Biasa. Wallahu a’lam.

Jalan Panjang Hidupku.

Aku tumbuh dilingkungkan yang keras. Abang dan aku sendiri tidak jarang waktu usia anak2 dipukul pakai apa saja yang berada ditangan ibuku. Yaahh, kami tidak tau salah kami dimana. Kelakuan kami benar-benar aneh karena saban hari teriakan yang kurang ahsan harus keluar dari bibir manisnya. Abang bila pulang dari main, kesorean. Dia memilih nggak pulang, karena takut tangkai sapu mendarat lagi dikakinya, dia takut cubitan Ummi yang pedih akan mendarat lagi dikulit halusnya, dan itu baru berakhir ketika abang sekolah di STM. Dampak negatifnya, karena abang menemukan tempat yang salah. Akhirnya dia ikut terpengaruh dan dia memilih putus sekolah.

Minuman keras sejenis TOMI (Topi Miring), ceper, rokok, cimeng, dan lain sebagainya sering aku temuin didalam lemari baju kami. Yaahh,,, walau begitu aku sayang abangku, aku sangat mencintainya. Dia begitu karena Ummi sedikit keliru mengasuh kami (Bicara Posisi Ortu nich). Semoga aku diberi Ilmu dalam mengasuh anakku kelak. Kapan? Whahahaha....

Lalu bagaimana dengan aku, yang sama-sama mendapat perilaku yang sama seperti abang. Tetapi aku agak berbeda dengan abang? Sejarah membuktikan, Abah ku tercinta yang jauh disana, waktu kecil hingga usia 6 tahun aku tinggal bersamanya. Masjid dan Qur’an tidak pernah dia jauhkan dari diriku dan dirinya. Dia menjaga ku dengan penuh cinta bahkan hingga hari ini ketika usiaku menembus 24 tahun. SMS cintanya tak pernah absen masuk ke HP ku

“ anak Abah sedang apa sekarang? Rindu nian Abah dgn anak Abah. Dakwahnya gimana sayang? Kuat tidak menjalaninya? I Miss U son. “


Itu salah satu isi SMS Abah kepadaku, ada begitu banyak bahasa mesra yang dia kirimkan kepadaku. Abah sekarang sudah mengidap penyakit Stroke, penyakit itu diderita ketika baru pulang dari Thailand. Abahku sering Khuruj hingga keluar negeri, kalau dimasa energiknya kedaratan Eropa (Belanda en Belgia), kalau sekarang seputar Asia Tenggara. Tapi Alhamdulillah, aku lihat wajah abah tidak menunjukkan orang yang terkena stroke, hanya tongkat saja yang bedain abah yang dulu dengan yang sekarang. Semangat dakwahnya akan selalu kucontoh, Poligaminya? gyahaha,,, ampyuunn gak pantess!

Dan dengan sakit yang dideritanya itu pula, setiap bulan SMS seruan untuk menikah pasti masuk, bahkan ketika di Jakarta hampir ajha aku dijodohi dengan anak temannya, yang Subhanallah, Cuma matanya doank yang bisa aku liat, glekk !!! ahh,, nggak mau ahh, aku suka produk lokal, tapi entah siapa nantinya. Biarin Allah yang nyiapin. Amiin. Wajar abah meminta ku menikah, karena 2 adikku, Mariam dan Khadijah sudah menikah dan masing-masing memiliki 2 anak. Aku dilangkahi, mereka rata usianya masih 22 dan 21, mereka sama2 menikah di Usia 17 tahun. Kalau ketemu diluar ato Masjid, aku Cuma nunggu mereka yang manggil, karena semua Jama’ah wanitanya makek cadar yaa aku nggak tau yang mana adikku. Walau sudah punya Suami mereka masih Manja juga dengan aku, terutama Mariam. Seminggu nggak aku telepon dia langsung neror.. hihi.. ni dia silsilah keluarga besarku, dihitung dari Abah dan Istri-Istrinya;

Abdullah YH & Ummi Salma

- Muhammad Abdur Rahman ( My Lovely Brother )
- Siti Hawa ( Uni,, gyahaha gak mau dipanggil Uni, maunye Mpok, macet dah )

Abdullah YH & Ummi Mu’awannah (Ummi Kandungku)

- Muhammad Abdur Rahim ( gak ngerti ama ni orang )
- Siti Nurlaila (Alm) [ pasti lagi senyum, ngeliat adikknya Imut gini ]
- Ahmad Abdul Malik (S.M.A.Y.H) “Sulthan Malik Abdullah Yurisvan Hindra”

Abdullah YM & Ummi Syarifah

- Siti Maryam
- Siti Khadijah
- Muhammad Abdul Quddus (Alm)
- Muhammad Abdus Salam
- Habsah
- Aisyah
- Zainab
- Muhammad Abdul Mu’min

Rekor benar dah. Abah dengan Ummi Syarifah nyetak anak, hueheu... kalau liburan kemarin, sampe bingung aku mau main dengan siapa, ngajak si Habsah, si Aisyah ngambek (damat pilih kasiih), ngajak Mu’min, Zaenab pengen ikut. Tapi aku nggak perlu mikiri banget akan mereka, karena aku sudah tsiqoh dengan Abah dan Abangku yang disana.

Aisyah Sudah Siap, Ma’isyah? Belom!

Sempet curhat dengan Trainer waktu acara selesai, aku ceritai tentang masa kecil ketika bersama Ummi, dan dampak negatif yang hingga hari ini dialami oleh abangku. Lalu tentang konsentrasi dan kecemasan akan adik perempuanku, yang juga mengalam seperti apa yang dialami aku dan abangku. Aku takut adikku seperti abang. Lalu aku katakan aku nggak akan menikah sebelum hati ini tenang ngelepasnya, aku berharap sang Trainer yang juga ngisi Liqo’ ini setuju dengan pilihanku, eehh dia malah nggak setuju dengan caraku, malah aku harus cepet nikah, glek !!! supaya bisa bareng kerja sama dengan Istri, selain itu adik nanti juga bisa bantu Istri kita... Gyahahahaha,,,,, yang tadinya aku nahan tangis ehh malah nahan ketawa.

Posisiku saat ini diibaratkan, Aisyah-nya sudah siap tapi ma’isyah-nya belum. Karena semua dari materi hingga cinta ingin aku berikan untuk adikku. Terus aku bilang ke Trainer, takutnya nanti dapat Istri nggak bisa faham suami (iiichhh egois banget sich lo),,, ente ini ngajikan? Dia tanya, seharusnya antum harus tsiqoh,,, gyahahaha kebanyakan nonton Cinta Fitri lo Lik.... makanya udah di tarbiyah masih ajha ngabayangin dapat Istri yang nggak-nggak... moga-moga cinta kepada adik ini tidak membutakan separuh hatiku. Sehingga aku menghindar dari Sunnah Rasul-Nya. Thank’s Ustadz, banyak sekali pengetahuan baru yang kudapatkan. Buat bang Ian en Mbak Dian, syukron sudah percaya sama ane. Sekali dayung 2-3 pulau terlewati, berenang sambil minum SUSU. Sampai Jumpa di PSPA berikutnya. Aku Berjanji akan menjadi Abang sekaligu Orang Tua yang sholih bagi adikku. Amiin..

Jumat, 08 Mei 2009

Ukhty, Do you Love me?

Ukhty, kenapa ya kalau ingat namamu jantung ini bergetar, dan sedikit ada genangan air dipelupuk mataku. Ukhty, seandainya anti tau, diri ini sangat mencintai ukhty, dan diri ini berjanji akan selalu menjaga ukhty hingga ajal memisahkan.

Ukhty, diri ini sadar, bila teralalu dalam mencintamu maka pasti ada yang cemburu,, ya Dia Rabb kita yang Maha Pecemburu, tapi tidak ukhty. Diri ini hanya menjadikan dirimu sebagai motivasi tambahan untuk menuju jalan kedepan. Dimana saat itu diri ini akan dengan tenang menjagamu. Menjaga kehormatanmu adalah kewajibanku, karena itulah bukti cintamya diri ini padamu.

Ukhty, semoga Allah ‘Azza Wa Jalla dapat menjaga dirimu, diri ini berjanji tidak akan menyia-nyiakan hidupmu. Ya Allah Jagalah dia untukku. Dialah hiasan hidupku. She is my Soul, my breath, and my heart.


Ukhty I Love You in Allah


Do You Love Me? I Know You Love me, as I do


Allah Pasti Meridhoi Cinta sederhana ini.

Kamis, 07 Mei 2009

The Dodol Day

Rabu dan Kamis minggu ini hari yang bikin aku dodol abis, kebanyakan agenda yang kusimpan di kepala, sampe2 membuat aku lupa hari apa yang sedang aku lewati. Pertama kemarin hari rabu, seperti biasa tukang Jamu lewat di sekitar komplek kampus pagi itu. Seorang temen tepatnya tetangga, menawarkan jamu, gue tolak dan gue bilang gue Puasa, trus dia Tanya;

“ antum puaso apo akh, ni kan hari rabu, puaso Daud yo?”

Gue malu sendiri, karena waktu ba’da shubuh gue mau bikin energen, tapi gue batalin, karena niat puasa Kamis, rugi kalo senennya Shoum, kamisnya nggak,,, biar Sunnah juga, rugi bila ditinggalin. Ya kan ,,, ya donk…. Akhirnya masuk rumah, gue makan sepuasnya, lapar euy… hihi… Puasa Daud? Nggak dulu dech, lain kali Insya Allah bisa di coba.

Dan sampailah pada hari kamis, hari yang paling dodol sperti bias ague niati buat puasa… dan hari ini jadwal bener-bener super padat, dari Jam 7 pagi, Tim Keputrian Akhwat LDK IAIN STS Jambi, sudah ngajak rapat gabungan 2 departemen. Alhamdulillah-nya pada saat jam pertama, mata kuliah gue kosong. Dan bisa ikut rapat gabungan itu. Secara gue mimpin salah satu departemen (Humas dan Syi’ar). Waktu berangkat ke Kampus, dan kebetulan lewat depan kantin. Liat gorengan yang anget, da tahu goreng, tempe goreng, bakwan, bakat lama gue muncul (tukang makan, gak sadar badan dah segede ini), sambil duduk dengan manis, gue santap 2 Tempe, 2 Tahu, 2 Bakwan, dan seterusnya memesan Es Tebu, karena sudah seretan tenggorokan gue, ketika Es Tebu datang, Hp bunyi karena ada SMS, gue buka, trus gue baca;

“Aslmkm, katanya puasa, dak nahan ya?”

Gyahahaha, Es Tebu yang baru satu seruput gue lepas, gue baru nyadar lagi puasa, idiihh,,, parah bener bisa- bisanya lupa. Tenggorokan asli seret banget. Terpaksa gue tinggalin itu Es, bayar semua lalu pergi, dengan keadaan tenggorokan yang seret banget.

Ini rejeki ato apa? Pas hari rabu, ditawarin Jamu, gue tolak alasan puasa. Ketika hari kamis waktunya Shoum, malah makan….

Thx ya Rabb, tapi asli, hari ini walau ada dikasih “bonus”, gue rasanya lemes banget… karena kepadatan agenda, dari pagi sampai jam setengah enam sore, penuh agenda.

Jam 11 sampe setengah dua nemuin adik2 halaqoh di SMU Al Falah Jambi, pulangnya jam 2 langsung ada taujih pengurus LDK, ba’da ashar rapat BPH, namun sebagai Jundi yang baik, aku masih punya banyak celah memenuhi perintah Qiyadahku. Walau lagi-lagi I disappointed, karena sehabis laporang depertemen aku kerumahnya. Tapi barang yang di suruh ambil di rumahnya malah nggak ada. Padahal ngebutnya dari Telanai sudah kayak apa githu… denger kabar, jatah gue kebawa sama jundi yang lain,,, duuuhh bener2 The Dodol Day Today….

Rabu, 06 Mei 2009

Gue bisa nulis nggak ya

hmm,,,, setelah gabung FLP gue merasa kebanting banget
gue jadi nanya ma diri gue " ehh Lik, lu itu siape ? "
jangan sombong ya Nak, tuh lu liat anak segede itu dah bisa nulis, waktu ikut BT pertama gue shock ngeliat anak SMP kelas 2 udah bisa bikin cerpen, itu baru di Jambi apalagi diluar sana
jangan jauh-jauh ngeliat anaknya mbak Helvy Tiana Rosa ,,, hihi bener nggak tuh namanya... Kecil Kecil dah jadi penulis... lah gue udah mau kepala 3 (Nipu dikit ahh) belum bisa buat apa2,,, grrrrr....

dari hari ke hari entah sudah berapa Save-an tulisan yang gue buat, semuanya mental.
gila baru kali ini nggak pedean, cuma di FLP bikin aku nggak bisa tenang en nggak bisa PD...

tulisan gue JELEK... sebodo' amat orang mau bilang apa, biar sudah langganan Annida, cari rubrik bengkel penulisan, tetep ajha setelah baca tulisan gue sendiri, langsung ngedroppp...

huhuhu,,, Maakk,,, gue nggak bisa nuliisss....

Tolooonggg...

Dosen Sastra gue bilang, tulisan itu bermutu kalau bisa menyentuh jiwa pembacanya... lah tulisan gue? yang ada ketika minta tolong temen Evaluasi, gue langsung ngedrop, nggak pede buat dikasih ke BT FLP ,, hiKs...

pengen belajar intensif, di Jambi yang pakar cuma satu, dan itu Akhwat. tau sendiri kalau gue haus informasi nggak peduli Pulsa ada berapa, pokoknya telpon.

tapi kalo akhwat,,, kayaknya gimana githuuuu,,, tengsin banget,,,

ada ikhwan cuma satu, itupun sudah berkeluarga, kalau ditanya cuma bilang "Coba ajha" ,,, gyaaaaaaaaaaaa,, pengen teriak rasanya...

pernah nyoba nanya ma yg udah terkenal,,, iiicchhh,,, Nada bicaranya gimana githuu,,,, bikin gue langsung Bete' ..........

dahh laahhh dak tauu,,, macet,,,

The Other Side Of Me

Mau coba buat tulisan tentang gue dikit ahhh......

Terlahir dengan nama yang super panjang Ahmad Abdul Malik Imam Almahdi Al’an,,, gara-gara nama ini gue musti terima diketawain temen-temen chatting gue yang orang Arab semua, karena makna “IMAM” itu sangat sakral menurut mereka.

Terjadi kecelakaan waktu SD, ketika lulus nama aku disingkat menjadi Ahmad Abdul Malik tok, dan jadi kontroversi bagi orang tua, setelah melalui perundingan yang panjang, akhirnya tercapailah MoU antara ortu dan pihak sekolah. Dan akhirnya sampailah namaku hingga kini Ahmad Abdul Malik.

Waktu Kelahiran yg nggak jelas

Ini hal paling unik yang gue alamin, terus terang di Ijazah tahun kelahiran aku 1986, dan aku yakin ajha, karena waktu masuk sekolah pertama kali ke Jambi, aku masih belum ngerti apa-apa, so ngikut ajha… waktu itu pertama kali aku nginjak Jambi, karena sebelumnya ikut bokap di Jakarta, bareng Istri ketiganya. ( Poligami itu boleh, dan nggak apa, Madu itu Manis, tapi kalau dimadu itu sepet “ Kata Ummi gue “).

Kejadian unik terjadi pada 2 tahun yang lalu, gue pergi kerumah lama, waktu Ummi dan Abah masih hidup bersama. Gue nemuin 1 photo Ummi, Gue sendiri, en abang gue diatas kasur, dan mau tau ? tanggal yang tertulis pada cetakan photo, tertanggal “ 21 Juni 1986 “ ,,, gue Shockk,,, trus gue Tanya ke Ummi “ Mi ,,, Amad sebenere lahir tahun berapa en bulan apa “ ,, dengan enteng malaykat ku ini bilang “ 13 November 1986 “ ,,,, gue ngakak langsung,,,, masak yang muncul photo duluan en gue nya udah segede bagonk… trus lahir nya belakangan ,,,, coba check lagi ya para pembaca ;

“Cetakan Photo Tertanggal 21 Juni 1986, dan gue taksir umur saat itu mendekati usia setahun, karena sudah bisa duduk lurus, tetapi Ummi gue nulis di Ijazah 11-November-1986 “

Dari tanggal sampai tahun berbeda, jadi umur gue berapa neeehhhh ???, Ummi gue tinggal ngomong sambil jutek, tuuu laahh gara2 bapak kau kebanyakan bini ( Iiicchhh Cuma 3 juga, yang satu di Jemput Rabb, yang satu minta cerai, yang satu masih awet,,, cool ).

Akhirnya malaykatku ngalah juga, die cerita, yang jelas gue lahir tanggal 13 November, Cuma tahunnya lupa, karena tahun 1984 Ummi gue ngelahirin seorang anak perempuan namun langsung meninggal (Mbak gue pasti bangga ngeliat adeknya manis gini,,, gyahahaha)… jadi logisnya menurut gue, gue lahir tahun 1985 tanggal 13 November, dan usiaku ketika Photo itu berusia 7 bulan,,, sumpe Imudh banget gue waktu di photo itu,,, klo sekarang,,, liat ajha sendiri….


Pengalaman Pendidikan
- SD 60 Sei. Bengkal (Kendala Bahasa Out)
- SDN 34 Kota Jambi
- SLTP N 11 Kota Jambi
- Al Ma’had Sa’adatudarein Kota Jambi
- MAS Mahdaliyah Kota Jambi
- IAIN STS Jambi (2006)

Pengalaman Kerja
- Majelis Guru SDN 15 Sei. Bengkal (2005), karena honorer gaji triwulan gue out pengen kuliah
- CV. Megatama (2005-2007), Nyambil kuliah

Pengalaman Organisasi
- Dept. InfoKom BEM Fak. Sastra & Kebudayaan Islam ( 2 Periode, 2007/2008, 2008/2009 )
- Ketum LDF Fak. Sastra & Kebudayaan Islam ( 2 Periode, 2008/2009, 2009/2010) )
- Dept. Humas & Syi’ar LDK IAIN STS Jambi ( 2 Periode, 2007/2008, 2008/2009 )
- Pemred Buletin Al Uswah LDK IAIN STS Jambi (2008-2009)
- FLP Wil. Jambi
- HMI (2006/2007)
- KAMMI (2009)

Seiringnya Waktu, setelah kenal ma internet, gue ganti nama (tidak resmi), menjadi Sulthan Malik Abdullah...

Selasa, 05 Mei 2009

Ikhwan Behind The Scene

fufufuhhh,,,, emang ada apa dengan ikhwan? bagi yang udah baca bukunya Koko Nata berjudul " Membongkar Rahasia Ikhwan Nyebelin" pasti udah tau jawabannya, walaupun isi buku itu kerasa banget maksanya... die sendiri type ikhwan seperti apa ya? apa lebih baik dari yang dia tulis? ,,,, huusss udah ahhh... kapan2 mau ngajak temen ahh buat nulis "Membongkar Rahasia Akhwat Nyebelin" ,,, hihi.... biar adil dunk, kan kesetaraan,,, halaahh ngomong apa gue

nah, dibawah ini kira masuk kategori ikhwan nyebelin nggak ya? bener juga seperti yang dibilang sama adik binaan dari orang ini, kalau yang namanya didepan kamera, mau dia ikhwan ato akhwat, pasti sensi dan bawaan pengen pose mulu,,, ni salah satu contohnya


nahh lohhh, biar gini tapi pemikirannya boleh juga, asal mo tau, sehari nggak becekak sama ni orang, pasti masem banget ni mulut rasanya,,, tapi dahsyat untuk sama akhwat kita type ikhwan killer ,, huahaha,,, yo dak akh ,, kalo ane iyo,,, entah lah kalo antum... hihi ...


ni photo jaman jebot maren, pas lebaran kita jalan2 secara cuma kita bedua ikhwan IAIN yang di Kota, yang lain pada pulang kampung,,, hiKs...


Yang satu Cover Boy Majalah "Trubus", Yang satu Cover Boy Majalah "Dapur Kita", dan nyang satunya lagi Cover Majalah "Aneka,,,,, Aneka Satwa" ,,, ekekekekek


keliatan banget sadar kamera.... ck,,, ck,,, ck,,, liat donk ane,,, Cool githu naahh,,, hihi


The Lord of Ganesha !!! emang gue Gajah ? >,<

Saksikan Para Ikhwan Gaje berpose


Si Manis-Manis Jembatan Candi Gumpung


Serasa Model...


Tampak Manis dari Kejauhan... Tampak Imut dari Kejauhan,,, ketika dekat,,, Masya Allah,,, Amit2 semua >,<


Grup Band sedang Pose untuk Cover Album Baru,,, silakan temukan kasetnya di tong tong sampah terdekat >,<


Bakat terpendam dari ikhwan2 diatas adalah,,, Modeling... ^_^


Shri Rama menanti Shinta,,, hayyyaahhh geunit pisan U_U


Tunjuk Satu Bintang, dan kita berempat Bukan Bintang Biasa O_o


Di Puncak Tertinggi Candi Gumpung...


Mencapai Puncak Tertinggi, menatap Indahnya Alam...

Senin, 04 Mei 2009

Gila sangadh

asli, malem ini gue kudu kerja bakti bareng komputer sederhana yang senantiasa menemani hari2ku... setelah cuti satu minggu karena ada urusan yang sangat menyedot fikiranku. tadi hari pertama masuk kuliah lagi, seperti orang ling lung ngadepin muka jutek temen2 tim Drama On Stage, karena ada perombakan Script, nggak enak banget seharian di jutekin temen se-tim, mana gue sendiri lagi cowoknya, satu kelas cowok cuma ada 4 dengan 15 cewek yang unik2, dari yang berpakaian super longgar (baca:Baju Terusan), sampe yang super ketat,,, dari Akhwat sampe Ahhh Gawat ada dikelas ku, akhwatnya cuma 3....

mau nanya nggak berani, takut kena semprot ,,,, padahal gue kan dah izin cuti,,, heran banget ampe segitunya dicuekin,,, ehh si Akhwat malah ikut2an,,, dendam ama gue kali tuh orang,,, Astaghfirullah Jangan Su'udzhon Lik !!!

untung ada Maftuha, cewek yang kalau ngomongin Agama pada tatara normatif sangat nyambung dan syumul, tapi ketika gue coba ajak bicara pd tataran aplikatif mukanya langsung berubahhh,,, hihihi sorry Maf, but you are so different among them for me, you still care about me, if I need something. dia SMS gue tentang tugas kuliah yang harus gue buat, inilah proyek itu ;

- Buat Skripsi Mini Linguistic

- Paper Psycholinguistic

- Current Issues in Literature, sumpah gue nggak terima sudah semester 6 gini dikasih dosen Alumni Fakultas yg sama dgn gue, dan baru setahun yg lalu lulusnya, duuhh kapan ni IAIN bisa melahirkan Sarjana berkualitas, kalo dosennya masih pada S1, dikira kite anak SD githu .. hiKs..

- Persiapan Mid Test Drama On Stage besok jam 8 pagi..

- Literary Criticism,,, ni die dosen yang mantap yang nyambung kalau nerangin en nggak sok killer, tugas yg die kasih tentang kritik Sastra William Shakespeare, besok juga.

- Membuat Proposal Mini Skripsi mata kuliah Research Methode of Literature..

wahhh,,, amanah kuliah yang menumpuk, belum lagi amanah2 yang lain, Ya Rabb istiqomahkan aku. Allahu Ghoyatii...

Semangat Lik !!! Allahu Akbar

CintaKu



Ku akan menjagamu
Di bangun dan tidurmu
Di semua mimpi dan nyatamu
Ku akan menjagamu
Tuk hidup dan matiku
Tak ingin, tak ingin kau rapuh

Aku tak dapat merangkai kata indah, selain ucapan Syukur, karena aku masih bisa melihat indah wajahmu, senyum manjamu.

Dik, ini bahuku tempat kau bersandar
Dik, ini diriku tempat kau mengadu

Selamat Ulang Tahun cintaku...

Semoga Kelak engkau kan menjadi bidadari yang ada disekitarku, teguh berjuang dijalan Allah. Jadilah engkau permata bumi dengan kesholehanmu. Disini Do'a dan Cintaku ada untukmu.

Ngamuk ??

Malam tadi aku dapet 2 SMS dari akhwat, penting nggak penting, yang penting, penting banget, dan seperti biasa “terpaksa” balas karena bernada pertanyaan, dan setiap balasan aku mendapat komen yang malah nggak enak dari mereka, karena kesannya mereka tidak terima dengan balasan SMS dari aku, yang pertama gini “aslmkm, afwan akH, m0 naNya, n0 akh ****** knp Tdk aktf?Bs mnt tl0ng akh? Tl0ng ksh tau bliau, tl0ng hpx d aktfkan, da yg mau ana smpekan pnting. Af1 mrep0tkan” ni akhwat SMS jam 8 malam, trus aku balas “Wa’alaykumsalam, jangan banyak basa basi, ane lg g’ dtmpat” trus dia bales lagi sambil mengucapka kalimat istighfar, hihi,,, mungkin gara2 ada kalimat basa basi kali yak,,, gw bales githu emang sengaja, akhwat kalo bikin agenda selalu ajha harus ada ikhwan yang turun tangan, nggak bisa apa kerja sendiri, ini masalah bagi gue, banyak ikhwan yang jadi begadang gara2 si Akhwat yang “ngerengek” minta tolong, sampe terkadang menyaksikan saudara gue harus selalu masbuk sholat shubuh karena begitu capek dan teler semaleman mantengin komputer.

Dan kasus disini juga aku pengen nyalahin ikhwannya, kenapa selalu cepet kalo akhwat yang minta tolong, susah banget katakan “TIDAK” pada akhwat, kalau memang kita sendiri sedang sibuk dan repot. Jangan sampe terpesongnya niat, kita jadikan dalih membantu saudara dijalan dakwah. Seharusnya, ada batasan2 tertentu sebelum meminta tolong (buat kader Manja), kuliah itu juga dakwah, masak kader dakwah masuk kelas telat? Muka lecek baru bangun, karena demi dakwah “menolong” akhwat yang minta bantuan, tahan begadang semaleman. Padahal sudah berapa kali pembina bilang, bahkan Ustadzah (Ummahat) sendiri, mengingatkan jangan pernah terpesona dengan kelembutan (terutama suara) akhwat sehingga antum terlena dan susah mengatakan “Tidak” pada mereka, trus Ikhwan jangan pernah tebar2 pesona antum depan akhwat, biar gimana akhwat itu hatinya lembuttt. Alhamdulillah Allah memberikan aku fisik yang pas-pasan jadi nggak ada yang terpesona ( yess, Allahu Akbar), mata katarak doank yang terpesona sama gue. Pesen itu selalu gue inget, karena penting, jangan sampe peristiwa ini terulang kembali. Bukannya sok suci, tapi saling menjagalah bahasa kerennya.

Lalu agak berapa lama, SMS satu lagi masuk dari akhwat, penting sich kayaknya, tapi dia ajha kali yang sensi akut (baru sadar waktu baca FS-nya,,, hahahaha), “Aslm, Antm td dtg bt?”, trus aku balas “Wa’alaykumsalam, Iya.” Die balas lagi “Gda yg dtg?”, gue balas lagi “Ana cm ma I***h*... Ana nyetor artikel. Ad di blog. Baca aja” trus agak beberapa menit ada balasan lagi “cool amt SMS antm! Rncnanya pngen diskusi, tp dak jdlah. Ilfil..” woghh,, gue malah jadi bingung mau bales apa, karena heran, emangnya gue musti bilang apa, nggak mungkin harus ditambah kalimat tetek bengek, karena memang nggak penting untuk dibahas. Gue nggak nyangka ajha, ternyata bisa sensi juga... wkakakakak...
Tujuan kasus pertama, gue ada alasan kenapa SMS seperti itu, kalau kasus kedua dimalam itu, gue malah bingung, tiba2 ajha dia sensi abis, sambil ngakak baca SMS dari dia, gue lanjutin makan kacang rebusnya,,, nyuummiiiyyy ... ( SMS-an kedua ketika aku sedang berada di SPBU, malu sama customer yg laen, ngeliat gue ngakak tiba2, gara2 SMS akhwat metal tapi sensian >,< )

Minggu, 03 Mei 2009

Mampus Kauuu...


Hore,,,, balik dari warnet kemarin rencana mau tiduran sebentar, karena tengah malem gue musti mantengin RCTI buat nonton El Clasico yaitu pertandingan 2 musuh abadi dalam laga Liga Spanyol ,,, ato bahasa kerennya La Liga Primera. tapi sayangnya gue nggak nonton, karena bangun pas orang adzan shubuh... ck ck ck ,,,

Pertandingan antara Barcelona Fc dari kota Catalan melawan Real Madrid - klub ibu kota Spanyol - merupakan pertandingan yang pastinya nich selalu dinanti oleh SoccerHolic seluruh dunia,,, termasuk gue dari sebuah kota paling imut di Indonesia, yang kalo temen2 gue di Jakarta nyangkanya masih hutan,,, busyeettt dahhh..

namun paginya ketika gue baca di slide news Metro TV yang berbunyi "Wow, Barcelona hantam Real Madrid 6-2), seakan tak percaya gue membaca itu semua. setelah puas gue baca beritanya disini , akhirnya gue sambung nonton di Youtube ,,, gila dahsyat,,, mantap abis dahhhh,,,, Barcelona telah menjadi klub eropa pertama yang mampus menembus 100 gol dalam satu musim, dan tinggal 7 gol lagi untuk menggeser Rekor Real Madrid pada musim 1981/1982,, jamannya gue masih belum berbentuk apa2....

Trus As.Roma ?


Barcelona merupakan Klub Sepak Bola kedua yang gue suka, dan yang paling gue suka tentunya As.Roma, namun berbeda 180 derajat, musim ini As.Roma bener2 Hancur, jatah masuk 4 besar Zona Championpun hilang dari genggaman.

but, as a The Great Romanisti, I'll support them always. Totti and De Rossi, just do the best 4 ur supporter all over the world.

gue ikhlas dibilang aneh sama temen2 se Aktivis, terserah apa kata mereka dech yang penting this is me, you wanna be my friend plis, or you wanna not ? pliss

gue pernah sampe kena semprot sama seorang Oknum ikhwah, ketika gue Istighfar ngebaca berita bahwa klub kesayangan gue kalah 4-2, sang oknum bilang "Antum ini apolah, orang kafir bae didukung" dgn logat yang sangat sangat serius ,,, hiiihh,,, ngedengernya ngeri banget gue. jaman sekarang otak musti berisi tentang semua, ketika itu bisa kita jadikan energi positif. jangan kaku en jumud.

pantes saja Mtrb banyak ngadu ke gue " Kak, kakak yang ngisi sebelum kakak itu, kalo liqo' selalu bae ngomongin politik, kami kan ndak ngerti kak " ... hihi gue mau bilang apa, karena memang susah kalo ketemu kader dakwah yang cuma modal semangat doank, sebab yang dia tau hanya A saja, maka dia tidak mau tau akan B, C, bahkan D, ni dia calon2 kader yang cepat futur, karena buktinya ada banyak. walau kasus membuktikan yang membuat futur adalah VMJ yang sudah masuk stadium 5,,, Na'udzubillah... gue bener nggak suka dengan kekakuan yang dibuat-buat,,, itu MUNAFIQ namanya, depan akhwat Jaim nya minta ampun, belakang akhwat,,, beuuhhh males deskripsikannya... loohh kok lari ke akhwat, ape kaitannya Cang?

ahhh lanjut ngomongin bola,,, Barcelona and As.Roma are mine ,,, sebodo amat ntu orang mau ngecap gue ikhwan aneh. gelar yang kini menjadi rebutan, berlomba-lomba ingin mendapat gelar tersebut lalu dengan bangga berkata "Ane Ikhwan"...

gue cuma pengen bilang " I am SoccerHolic " and buat Real Madrid,,, Mampus Kau

Barcelona Said : I am Sorry Madrid, we've defeated you in your homebase Photobucket

Madrid Said : Just Wait our Retaliation Photobucket

Malik Said : are you sure, can defeat us 6-2 as we did ,,, are you dreaming ngakak

we are so sorry of this accident senyum

Just Watch this Video

Dunia Pendidikan Indonesia

Tanggal 2 Mei, semua orang yang mengaku berpendidikan pasti mengenal hari apa yang jatuh pada tanggal tersebut. Yup, jawabannya adalah hari pendidikan, menurut sejarah Republik Indonesia, hari tersebut untuk mengenang jasa tokoh pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara, atau dengan nama asli Raden Mas Soewardi.

Sekilas flash back tentang jasa beliau sehingga dikenal dengan Tokoh Pendidikan Indonesia. Karir pendidikannya dimulai sebagai seorang siswa sekolah dasar yang dimiliki oleh Belanda (ELS) dan kemudian melanjutkan studi pada lembaga STOVIA yaitu sekolah kedokteran dibawah naungan Bumiputera. Dan selama muda dia menghabiskan karirnya sebagai wartawan di beberapa surat kabar pada eranya.

Selain itu, dalam kesehariannya dia sosok yang dikenal begitu sederhana dan sangat merakyat, walau berdarah keraton Jogjakarta. Demi cintanya kepada masyarakat, dia rela melepaskan gelar kebangsawanannya, dan mengganti nama dengan Ki Hajar Dewantara, hal ini bertujuan supaya dia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya. Sehingga tidak satupun warga masyarakat yang luput dari “tangan dinginnya”.

Namun, masih adakah kira-kira saat ini tokoh-tokoh negeri yang memiliki jiwa sesederhana Ki Hajar Dewantara yang gigih memperjuangkan pendidikan hingga sampai masyarakat kalangan terbawah? Pertanyaan yang sulit dijawab, karena tokoh-tokoh kita yang diatas sana malah berbuat sebaliknya, dengan disahkannya UU BHP (Badan Hukum Pendidikan), maka lembaga pendidikan saat ini tak ubahnya seperti sebuah pabrik yang selalu menguras keringat buruhnya.

Lembaga pendidikan diberikan kebebasan untuk menentukan pemasukan keuangan kampus atau sekolah. Lalu siapakah korban dalam kasus ini? Tentunya para pelajar dan mahasiswa. Sehingga kelak jika masih demikian, maka kita akan kembali kepada zaman penjajahan, karena yang bisa sekolah dan mendapatkan pendidikan secara utuh adalah orang-orang kaya saja.

Coba kita saksikan Malaysia, Singapore, dan Brunei. Mereka menyediakan dana penuh untuk para generasi mudanya yang akan atau sedang menuntut Ilmu didalam maupun luar negeri. Kasarnya orang tua kita hanya dipinta untuk melahirkan anak, maka segala kebutuhan pendidikannya negaralah yang mengurus itu semua hingga selesai.

Rekan penulis yang berasal dari Malaysia yang kuliah di Kairo dan di Jambi pun, mereka mengatakan segala biaya pendidikan mereka ditempat studi ini, Negara yang menanggungnya. Sebuah mimpi yang sangat indah bila Indonesia, bangsa yang katanya besar dan kaya ini bisa berbuat demikian. Ibarat pungguk merindukan bulan.

Di wilayah barat banyak generasi muda yang putus sekolah, di wilayah tengah banyak didapati generasi muda yang mengalami busung lapar. Di sebelah timur sana, maka banyak ditemukan generasi muda terjangkit virus HIV/AIDS. Yaahh, bangsa kita memang kaya, kaya akan masalah dan kaya akan tokoh-tokoh yang bermental Tikus, licik, culas, jiwa perampok yang sangat kuat dan meng-akut didada mereka. Merekalah para Koruptor, budak syaithan yang masih bisa tersenyum dengan dosa yang telah dilakukan.

Sebagai generasi muda, mari sama-sama bergerak jangan menjadi pribadi yang hanya bisa omdo (omong doank, tereak sana tereak sini) kuliah baik-baik hargai keringat orang tua kita di kampong.. Mari sekarang kita mulai REVOLUSI ini, dengan me-REVOLUSI diri kita, memperbaiki akhlak, terus meningkatkan intelektualitas dan spiritualitas diri. Sehingga kelak anak cucu kita tidak merasakan apa yang saat ini kita rasakan. Pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama. Wallahu a’lam Bishshowwab.[S.M.A.Y.H]

Sabtu, 02 Mei 2009

Pengertian

Ada kalanya aku Letih dan Stress

Buat apa kusimpan? Kalo aku capek, maka aku bilang aku capek. Kalau aku nggak bisa maka aku bilang aku nggak bisa. Dan sekarang aku stress,,, eiittsss,,, tunggu dulu, stress disini bukan gila ato frustasi, tapi karena letih, saban hari menjelang RAT or Mubes LDK ini, begitu banyak agenda yang musti dihadapi, dari mulai ngisi materi, ngisi liqo’ sampe ngisi perut,,, lahh yang terakhir ini mah harus atuuhh,,,

Belum lagi tugas kuliah, yang seabreg,,,breg,,, numpuk. SMS temen nggak tau diri selalu mendesak tugas sudah apa belum, dan ketika presentasipun selalu aku yang harus nyerocos, sampe-sampe dosenpun menggelar aku sebagai mahasiswa egois, karena aku mulu yang menjawab pertanyaan audience, seakan-akan temen segrup tidak ada disampingku. Gimana dia bisa jawab, dari yang nyari bahan, nyusun makalah, sampe mencari titik-titik tertentu yang bakal dijadikan pertanyaan oleh audience aku sendiri,,,, yaaah wajar seakan-akan aku sendiri yang pengen “ TOP dewek “ kata mereka dan dosenku.

Agenda dakwah, dari Internal Kampus sampai Eksternal, ingin sekali aku selalu berpartisipasi didalamnya, apakah itu di FLP maupun KAMMI. Ketika curhat sama Murobbi, malah menyarankan agar aku melepas diantara Wajihah yang aku ikuti itu,,, nah lhoo,,, nah lhoo,,, aku belum memberi apa-apa untuk mereka, tapi harus aku tinggalin,,, ibaratkan habis manis sepah dilepeh,,,, iiichh apa kaitannya?,,, maksudnya kacang lupa kulit githu,,,, iiicchh nambah nggak nyambung ya?,,, gini dech, ibaratnya Di Jalan Dakwah Aku Menikah,,, woiiii ganjennn…. Nambah stress nich gue >,< ….

FLP tentunya bisa maju pesat banget kalo tanpa aku, ilang satu tumbuh seribu, emang gue siapa githu Nah,,, tapi justru gue yang rugi kalo nggak berada bersama mereka-mereka yang dahsyat. Trus kalo ninggalin KAMMI, walau aku rada ilfil, karena ada yang kena virus VMJ didalamnya, yang sedikit demi sediki mempengaruhi ghiroh ku terhadap wajiha ene. Duuuhhh,,,, pusing dah…
Aku nggak pengen membuat orang kecewa, dan aku juga nggak mau dikecewakan. Maka aku butuh saling pengertian. Setidaknya, ketika member amanah kita harus tau kondisi saudara kita saat itu. Bisa saja dia tampak santai ketika dilihat secara lahiriah, secara fisiknya, tapi kita tidak tahu didadanya sedang ada begitu banyak permasalahan. Dari masa pribadi sampai orang tua.

Amanah Berdatangan

Kata ustadz kalau kita selalu mendapat amanah, itu berarti Allah SWT sedang berbaik sangka terhadap kita. Karena sebagai buktinya Allah SWT berfirman didalam surat Ali Imron, bahwa kita Ummat terbaik mendapat amanah untuk menyeru orang kepada jalan yang baik, dan meninggalkan jalan keburukan, Kalo nggak salah ayat 110.

Memasuki periode kedua, aku harus kembali menjadi Ketum LDF Asy-Syifa pada Fakultas Sastra & Kebudayaan Islam (ADAB), aku yang jauh-jauh hari sudah memberi sinyal agar MS tidak menunjuk aku kembali,,, ehhh harus dapat “berkah” lagi. Padahal aku pengen cepet2 ninggalin ni bangku kuliah, kan kasian “dia” nunggu,,, cihuuyyy… emang ada yang mau?....

Trus, deadline Tim Drama yang harus kejar tayang ( alias manggung ), satu tim dengan akhwat pulak tuuhh,,, ni akhwat entah sudah berapa kali kena semprot, temen2 yang banyak ngeluhnya dari pada kerja. Lagi2 nyesel banget jadi ketua kelompok. Kenapa aku bego’ bener ketika ditunjuk main iya ajha. Duuhh Gusti, kulo nyuwun pangapuro… hiKs… aku hanya berharap mereka mengerti tanpa harus aku ceritakan akan masalah yang sedang aku lewati. Karena ini kali aku menolak semua yang biasa aku terima dengan tangan terbuka. Dan akhirnya aku hanya akan konsern pada wajihah internal kampus. Spirit 4 Me.
No Copyright@

Hak Cipta Dilindungi Allah SWT, Bila Ada Salah Kata Mohon Dimaafkan. Lagi Belajar sich ^_^
Diterima Cacian, Makian, Saran dan Kritik
Email: abu.aifah1@gmail.com
CP/Whatsapp :
0821-7816-9560

KPR Non Ribawi Jambi

 

.:: Inspirasi Bang Malik ::. Published @ 2014 by Bang Malik

Blogger Templates