Senin, 11 Mei 2009

Post -PSPA (Program Sekolah Pengasuhan Anak)

Mendadak “Bapak”

Dua hari ikut peran aktif (kata aku sich), menjadi panitia PSPA, panitia dadakan githu, coz aku ditelepon pas H-1 ,,, heuehe.... hari minggu tepat pukul 6 acara berakhir. Banyak sekali hal-hal baru yang aku temui dalam kegiatan tersebut, terutama dalam hal mengasuh anak (duuhh,,, jadi malu...),,, membaca ajha aku sulit apalagi punya anak..

Dalam asuh mengasuh anak,,, Hmmm,, aku nomor satu, karena ternyata selama ini prinsip yang aku pegang adalah “Sentuh anak dengan Hati” itu, ternyata memang benar, dan sang Trainer mengatakan demikian juga. Walaupun bukan anak kita, anak tersebut pasti merasa tenang bila disisi kita. Ditambah dengan seringnya ketika berinteraksi dengannya.

Ada sebuah contoh lagi, disebuah daerah didalam sebuah kota yang ada pada suatu negara di dunia (Halahh,,,) yang namanya bayi atau balita itu, pasti lagi lucu-lucunya, dan ingin sekali kita menggendongnya ato memomongnya. namun bila dihati kita terbersit maksud lain, jangan heran sang anak tidak ingin kita gendong. Bila kita tetep keukeuh untuk menggendongnya, maka siap-siaplah mendengar teriakan dan rewellan sebagai bukti ketidakbetahannya terhadap kita.

Sebuah contoh kasus, pada acara PSPA, bukan berniat su’udzhon, beberapa ibu menggendong anaknya, sang anak tidak pernah tenang , dan terus “mewek” saja ketika dimomong oleh ibunya. kalau aku lihat dari beberapa Ibu, ada salah satu yang aku kenal. Orangnya baik. Subhanallah, bila ditanya ke-Sholehannya, kecerdasannya tidak ada yang menyangsikan. Tetapi kenapa sang anak menangis dan rewel padahal sudah dalam dekapan ibunya? Itu karena hati sang ibu sedang terpecah. Disatu sisi dia ingin menyimak materi Modul PSPA tersebut dan disatu sisi menjaga anaknya. Hmm,,, hanya sesepele itu saja anak kita tidak bisa menerimanya. Karena anak itu butuh sentuhan yang tulus dari hati sang bunda dan ayahandanya. Huhuyyy...

Aku seneng anak kecil. Gimana nggak senang, ketika tinggal sama bokap di Jakarta, aku punya adik 2 orang, satu bayi satu balita ( Abah mah keren 4 tahun bisa ada 2 anak, satu tahun cetak satu ya Bah,, heuheu).. siapa yang ngejaga? Ya aku, ketika Abah dan Ummi tiriku (Syarifah,,, bukan Syarifah Lestari si Akhwat Metal tapi sensinya kebangetan, padahal hampir kepikiran ni akhwat tomboy abiss,,, husss dilarang ngomongin Qiyadah sendiri >,< "FLP" ) pergi khuruj, trus ketika ikut tinggal sama Ummi di Jambi. Aku juga punya adek yang saat ini selalu menggetarkan hati ketika teringat namanya, yang menyejukkan hati ketika melihat wajahnya. So jagalah en setuhlah anak dengan hati, bukan karena ada niat-niat lainnya. Bisa Karena Biasa. Wallahu a’lam.

Jalan Panjang Hidupku.

Aku tumbuh dilingkungkan yang keras. Abang dan aku sendiri tidak jarang waktu usia anak2 dipukul pakai apa saja yang berada ditangan ibuku. Yaahh, kami tidak tau salah kami dimana. Kelakuan kami benar-benar aneh karena saban hari teriakan yang kurang ahsan harus keluar dari bibir manisnya. Abang bila pulang dari main, kesorean. Dia memilih nggak pulang, karena takut tangkai sapu mendarat lagi dikakinya, dia takut cubitan Ummi yang pedih akan mendarat lagi dikulit halusnya, dan itu baru berakhir ketika abang sekolah di STM. Dampak negatifnya, karena abang menemukan tempat yang salah. Akhirnya dia ikut terpengaruh dan dia memilih putus sekolah.

Minuman keras sejenis TOMI (Topi Miring), ceper, rokok, cimeng, dan lain sebagainya sering aku temuin didalam lemari baju kami. Yaahh,,, walau begitu aku sayang abangku, aku sangat mencintainya. Dia begitu karena Ummi sedikit keliru mengasuh kami (Bicara Posisi Ortu nich). Semoga aku diberi Ilmu dalam mengasuh anakku kelak. Kapan? Whahahaha....

Lalu bagaimana dengan aku, yang sama-sama mendapat perilaku yang sama seperti abang. Tetapi aku agak berbeda dengan abang? Sejarah membuktikan, Abah ku tercinta yang jauh disana, waktu kecil hingga usia 6 tahun aku tinggal bersamanya. Masjid dan Qur’an tidak pernah dia jauhkan dari diriku dan dirinya. Dia menjaga ku dengan penuh cinta bahkan hingga hari ini ketika usiaku menembus 24 tahun. SMS cintanya tak pernah absen masuk ke HP ku

“ anak Abah sedang apa sekarang? Rindu nian Abah dgn anak Abah. Dakwahnya gimana sayang? Kuat tidak menjalaninya? I Miss U son. “


Itu salah satu isi SMS Abah kepadaku, ada begitu banyak bahasa mesra yang dia kirimkan kepadaku. Abah sekarang sudah mengidap penyakit Stroke, penyakit itu diderita ketika baru pulang dari Thailand. Abahku sering Khuruj hingga keluar negeri, kalau dimasa energiknya kedaratan Eropa (Belanda en Belgia), kalau sekarang seputar Asia Tenggara. Tapi Alhamdulillah, aku lihat wajah abah tidak menunjukkan orang yang terkena stroke, hanya tongkat saja yang bedain abah yang dulu dengan yang sekarang. Semangat dakwahnya akan selalu kucontoh, Poligaminya? gyahaha,,, ampyuunn gak pantess!

Dan dengan sakit yang dideritanya itu pula, setiap bulan SMS seruan untuk menikah pasti masuk, bahkan ketika di Jakarta hampir ajha aku dijodohi dengan anak temannya, yang Subhanallah, Cuma matanya doank yang bisa aku liat, glekk !!! ahh,, nggak mau ahh, aku suka produk lokal, tapi entah siapa nantinya. Biarin Allah yang nyiapin. Amiin. Wajar abah meminta ku menikah, karena 2 adikku, Mariam dan Khadijah sudah menikah dan masing-masing memiliki 2 anak. Aku dilangkahi, mereka rata usianya masih 22 dan 21, mereka sama2 menikah di Usia 17 tahun. Kalau ketemu diluar ato Masjid, aku Cuma nunggu mereka yang manggil, karena semua Jama’ah wanitanya makek cadar yaa aku nggak tau yang mana adikku. Walau sudah punya Suami mereka masih Manja juga dengan aku, terutama Mariam. Seminggu nggak aku telepon dia langsung neror.. hihi.. ni dia silsilah keluarga besarku, dihitung dari Abah dan Istri-Istrinya;

Abdullah YH & Ummi Salma

- Muhammad Abdur Rahman ( My Lovely Brother )
- Siti Hawa ( Uni,, gyahaha gak mau dipanggil Uni, maunye Mpok, macet dah )

Abdullah YH & Ummi Mu’awannah (Ummi Kandungku)

- Muhammad Abdur Rahim ( gak ngerti ama ni orang )
- Siti Nurlaila (Alm) [ pasti lagi senyum, ngeliat adikknya Imut gini ]
- Ahmad Abdul Malik (S.M.A.Y.H) “Sulthan Malik Abdullah Yurisvan Hindra”

Abdullah YM & Ummi Syarifah

- Siti Maryam
- Siti Khadijah
- Muhammad Abdul Quddus (Alm)
- Muhammad Abdus Salam
- Habsah
- Aisyah
- Zainab
- Muhammad Abdul Mu’min

Rekor benar dah. Abah dengan Ummi Syarifah nyetak anak, hueheu... kalau liburan kemarin, sampe bingung aku mau main dengan siapa, ngajak si Habsah, si Aisyah ngambek (damat pilih kasiih), ngajak Mu’min, Zaenab pengen ikut. Tapi aku nggak perlu mikiri banget akan mereka, karena aku sudah tsiqoh dengan Abah dan Abangku yang disana.

Aisyah Sudah Siap, Ma’isyah? Belom!

Sempet curhat dengan Trainer waktu acara selesai, aku ceritai tentang masa kecil ketika bersama Ummi, dan dampak negatif yang hingga hari ini dialami oleh abangku. Lalu tentang konsentrasi dan kecemasan akan adik perempuanku, yang juga mengalam seperti apa yang dialami aku dan abangku. Aku takut adikku seperti abang. Lalu aku katakan aku nggak akan menikah sebelum hati ini tenang ngelepasnya, aku berharap sang Trainer yang juga ngisi Liqo’ ini setuju dengan pilihanku, eehh dia malah nggak setuju dengan caraku, malah aku harus cepet nikah, glek !!! supaya bisa bareng kerja sama dengan Istri, selain itu adik nanti juga bisa bantu Istri kita... Gyahahahaha,,,,, yang tadinya aku nahan tangis ehh malah nahan ketawa.

Posisiku saat ini diibaratkan, Aisyah-nya sudah siap tapi ma’isyah-nya belum. Karena semua dari materi hingga cinta ingin aku berikan untuk adikku. Terus aku bilang ke Trainer, takutnya nanti dapat Istri nggak bisa faham suami (iiichhh egois banget sich lo),,, ente ini ngajikan? Dia tanya, seharusnya antum harus tsiqoh,,, gyahahaha kebanyakan nonton Cinta Fitri lo Lik.... makanya udah di tarbiyah masih ajha ngabayangin dapat Istri yang nggak-nggak... moga-moga cinta kepada adik ini tidak membutakan separuh hatiku. Sehingga aku menghindar dari Sunnah Rasul-Nya. Thank’s Ustadz, banyak sekali pengetahuan baru yang kudapatkan. Buat bang Ian en Mbak Dian, syukron sudah percaya sama ane. Sekali dayung 2-3 pulau terlewati, berenang sambil minum SUSU. Sampai Jumpa di PSPA berikutnya. Aku Berjanji akan menjadi Abang sekaligu Orang Tua yang sholih bagi adikku. Amiin..

7 Silakan Kritik dan Sarannya ^_^:

iluvtari mengatakan...

mmm, panjang banget. tp kok kubaca ya?!
btw, syarifah itu akhwat baek loh lik! sumpah.
btw lg, nama ente bagus jg. hwehe (agak berat benernya muji gini)

Sulthan MaLiK mengatakan...

Ya dech, Narsis Kumadh

Yah, ente org kesekian yang mengakui demikian... >,<

memang tidak bisa dipungkiri :P

Anonim mengatakan...

assalamualaikum wr wb

semoga barokah Allah bersama akh malik. :) cerita tentang PSPA nya dikit, yang panjang cerita tentang nikah juga ujung-ujungnya he

Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari

salam perjuangan

Sulthan MaLiK mengatakan...

Wa'alaykumsalam

WeKs... jadi malu, yang di omongin berkunjung ke blog ene..

Jazzakallah ustadz, do'akan ajha dapet Istri sholeh, biar bisa sama2 jaga adek,,, hehe

(Nikah sich Siap... cuma... kondisi adik selalu menepis hal tersebut... Allah belum ngijinin kali)

sekali lagi syukron atas saran serta do'anya

ngamuk mengatakan...

lebay, lebay... ane tiap hari ngomen gak gitu2 amat syukronnya!

still yours mengatakan...

come 2 me hun

Sulthan MaLiK mengatakan...

@ Ngamuk

Ente kan nggak do'ain ane :P ... wkekeke ... jadi gila nee ngebayangin dikau ngamuk beneran.

@ Still Yours

????????

Posting Komentar

Katakan Apa Yang Ingin Anda Katakan... ^_^

No Copyright@

Hak Cipta Dilindungi Allah SWT, Bila Ada Salah Kata Mohon Dimaafkan. Lagi Belajar sich ^_^
Diterima Cacian, Makian, Saran dan Kritik
Email: abu.aifah1@gmail.com
CP/Whatsapp :
0821-7816-9560

KPR Non Ribawi Jambi

 

.:: Inspirasi Bang Malik ::. Published @ 2014 by Bang Malik

Blogger Templates