Selasa, 31 Maret 2009

Aspirasi Nich

Aslm. PKS,

saya memiliki respek yang sangat besar terhadap anda, sebagai salah satu partai Islam, yang berbasis para aktivis dakwah.Saya punya saran n aspirasi, yang mungkin bisa jadi masukan bagi anda :

1) kelak anda menang PEMILU/menguasai parlemen Indonesia; saya usul, bagaiman jika dibentuk sebuah badan yang mempermudah proses pernikahan, dan bahkan membantu para muslimin dan muslimah, yang secara finansial tidak mampu membiayai sebuah proses pernikahan; dengan memberikan bantuan berupa nikah gratis beserta bantuan modal usaha kepada si pasangan itu; yang dananya berasal dari BAZNAS RI.Jadi, badan ini dibawah BAZNAS RI.Dari info yang saya dapat, potensi zakat RI, Rp.19,3 TRILIUN!!!sebuah angka yang sangat2 fantastis!!! nama badannya, "BADAN TA'ARUF NASIONAL" Very Happy

agak lucu memang namanya, tetapi insya ALLAH, ampuh memerangi "penyakit mendekati zina" dan juga perzinahan itu sendiri di masyarakat R.I, khususnya di kalangan remaja Muslim dan Muslimah

Mungkin, ini salah satu ikhtiar yang insya ALLAH, terkecil mudharatnya Smile dibandingkan menyediakan kondom bagi para anak remaja kita Smile

2) BAZNAS R.I, agar diberdayakan, dengan mempermudah saluran pembayaran zakat bagi para muzakih; salah satu nya melalui Internet, E-banking, ataupun Teknologi Informasi modern lainnya.

3) Renegosiasi Kontrak Karya Pertambangan dengan para kontraktor2 asing dan lokal, YANG MERUGIKAN NEGARA.Insya ALLAH, Negara akan bisa mendapat banyak pemasukan dari sektor tersebut

mungkin cukup ini saja aspirasi saya.Akhir kata, yang benar dari ALLAH datangnya, yang salah dari kebodohan dan kekhilafan saya sendiri.waslm. wr. wb.

-----------------------------------
Tanggapan gue

1) huahahaha,,,, kalo sperti ini ikhwan bakal berlomba-lomba masukin proposal ke MR nich,,, wkakakak... tapi klo emang iya, bagus juga sich ;). Secara Proposal udah gue buat, dan beberapa ikhwan pada rebutan copy paste, ughhh selalu ajha atas nama ukhuwah. tapi gpp dech IKHLAS.

2 dan 3) auu ahhh gelap.

Romantisme, isme apa ini ?

Oleh: Sulthan Malik Abdullah

Adakah isme-isme yang tidak mengganggu perjalanan dakwah ? penulis mengawali artikel ini dengan pertanyaan yang terkesan absurd.

Dakwah adalah sesuatu yang seyogyanya kita maknakan secara universal, yaitu tidak dimonopoli oleh satu golongan tertentu (tarbiyah, tabligh, salafy). Selagi ia masih berpegang pada Qur’an dan Sunnah maka ia adalah bagian dari kita.

Ada berbagai isme yang bisa menganggu ke¬-universalitas-an Islam dan dakwahnya, yaitu Nasionalisme. Isu itu telah membuat dakwah Islam menjadi tersekat-sekat oleh territorial semata. Sehingga nilai-nilai Islam dan dakwahnya yang Rahmatan lil ‘alamin hanya tinggal jargon semata. Dan masih banyak isme-isme lainnya yang bisa menganggu dakwah Islam.

Lalu bagaimana dengan isme yang satu ini ? Romantisme. Isme apa ini ? apakah ia akan menganggu ideologi, bila faham ini kita jadikan sebuah “manhaj” baru dikalangan para aktivis dakwah. Menanamkan suasana hubungan yang romantis dikalangan aktivis adalah sebuah pekerjaan yang mudah – Idealisnya - , tetapi terkadang juga berat untuk dilakukan. Terutama dikalangan ikhwan, sekedar menanyakan “kabar” saudaranya saja berat apalagi untuk menjenguknya (baca: Silaturahim).

Coba perhatikan – jangan dalem-dalem, ya -, bagaimana saudari-saudari kita akhwat membangun suasana romantis dikalangan mereka. Tradisi semut tidak mereka mereka tinggalkan. Ketika bertemu maupun berpisah dengan sesamanya, yang namanya cipika-cipiki tidak pernah absen. Jarang sekali dikalangan ikhwan hal ini terjadi. Lembut ketika bicara dengan akhwat, kerasnya nggak ketulungan ketika bicara dengan sesama ikhwan, bener-bener diskriminasi perasaan nich.

Lalu bisakah Ikhwan dan Akhwat membangun suasana romantis pula ?. tentu bisa dan sangat bisa. Cukup kirim SMS cinta, tanyakan kabar ketika sedang dipisahkan oleh jarak. Jangan pernah malu, karena hal ini wajib dilakukan oleh Ikhwan dan Akhwat, alasannya kenapa?, karena selain menambah ghiroh dalam berdakwah, juga untuk membangun chemistry yang semakin mendalam diantara ikhwan dan akhwat tersebut.

Karena mustahil ikhwan dan akhwat yang telah disatukan didalam tali pernikahan tidak melakukan hal demikian. Hiduplah dalam indahnya Romantisme. Selamat beromantis ria. Bersabarlah karena didepan sana, ada seseorang yang dipersiapkan oleh Allah Swt untuk kita. Amiin.

Pengen Nikah

“ Mi, umur Amad nich sudah 24 tahun lho !”
“ Terus ngapo… ?”
“ Kato Abah amah lah pantas buat nikah.”
“ Heuleuh, bapakmu didenger.”
“ Tapi kalo Amad dewek yang pengen nikah gimana ?”
“ Laah, gatal kau yo, masih dibawah ketiak emak, lah nak kawin ?”
“ Hehehe… dari pada Amad pacaran, trus sering berduaan, trus ada setan lewat, eh kelepasan dech.”
“ masak setan ganggu setan ?”
“ Maksyuuddd nya ?
“ Yo dak papolah klo kau nak Nikah, tapi ada syaratnyo. Beli beras sekarung dulu !”
“ Haaahh… Cuma itu ? Yo lah sebentar ya ummi sayang, Amad nak ketoko wak Jupri dulu, nak beli beras sekarung.”
“ Woii, gatal nian anak aku nich, bawak dulu cewek kau tuh kesini, kenalin ke Ummi, biak Ummi permak.”
“ Emang motor dipermak ?. Cewek tu ado lah yang Allah siapin buat Amad, Cuma tinggal Amad be buat proposal,, hehe…

$&^#*&^$*&^@*&$^&$^#&*

Pensi I'm in Love

[Sulthan Malik]

Hari itu Arya bangun pagi-pagi banget, karena di sekolah akan diadakan Pentas Seni Perpisahan siswa kelas 3 di SMP Arjuna Sakti, Arya tidak sabar ingin melihat penampilan cewek pujaannya tampil di atas catwalk or panggung dalam kategori fashion Show en teater.

Arya sendiri akan tampil dalam kelas paduan suara, hari itu dia tampil sangat necis, celana hitam, baju putih rompi batik coklat, dipadu dengan orangnya yang hitaaaaam….. manis, pas banget. Sepanjang jalan dari lorong rumahnya Arya berjalan dengan penuh percaya diri. Dada terbusung, mata lurus menatap kedepan, sehingga ada yang memanggilpun Arya sudah tidak dengar lagi. Ibarat kata, anjing menggonggong kafilah berlari, yaaa.. selain menggonggong itu anjing juga ikut ngejar. Hehe garink…
Arya bengong percis sapi ompong di depan lorong dari arah rumahnya, dia menunggu sesuatu yang senantiasa menjemputnya setiap akan berangkat ke sekolah. Sangat setia menjemput Arya tepat waktu. Saking mewahnya hidup Arya, sopir yang menjemput dia selalu berganti-ganti. Akhirnya jemputan Arya pun mendekat.

“ Naik mas “ seru si sopir.

“ Kawat kan pak ?” Tanya si Arya, “ maaf mas ini bukan Kawat, tapi angkot “ jawab si sopir becanda.

“ idiih si bapak, maksudnya jurusan Simpang Kawat bukan ?,,, hehehe “ canda si Arya. “ Iya boy, sudah naik aja “ celetuk si kernet yang sok gaul, padahal udah tua juga githu.

Akhirnya si Arya naik juga dengan terpaksa ke dalam angkot, dia harus terima kenyataan kalo angkot yang kali ini hadir di hadapannya adalah angkot odong-odong, boleh dibilang angkot itu seperti orang yang hidup segan mati tak mau alias dibuang sayang, dijual ? gak ada yang mau. hihi.

Di Jambi itu ya, kalo menurut gue, sebuah kota yang memiliki angkot bagus-bagus dibanding kota besar yang lain, kalo anak muda Kota Jambi nyebutnya dengan sebutan angkot rekor. Kalo sudah masuk ke dalam angkot rekor itu, anda angkat dijamu oleh kernet yang bergaya ala harajuku, sampe dalem anda akan merasa seperti di dalam discotic. Musik-musik aliran DJ Punk akan menghiasi perjalanan anda. Anda senang atau tidak yang jelas sopir tidak mau tau.

Tapi, kasian si Arya, saking semangat pengen ketemu his honey, his boney, his sweety, dia rela naik angkot odong-odong. Pikirnya, yang penting bisa cepet ngeliat Farah. Siapa tuh Farah ? siapa lagi kalo bukan gadis pujaannya. Hingga beberapa menit Arya hanya bisa menahan nafas, karena bau amis angkot bekas ngangkut penumpang ibu-ibu penjual sayur dari pasar Angso Duo. Jadi sisa-sisa bau ikan masih terasa dimobil.

Gak matching banget, sudah puoolll bergaya, ehhh dapat angkot yang super duper ancur, dibanding wajah si Arya mungkin sama ancurnya dengan tu angkot. Hihi.. tapi sebenernya Arya ini lumayan manis lho, kalo liat bintang Bolywood si Shah Rukh Khan, coba dech bandingkan kedua photo orang tersebut, maka akan terlihat antara Shah Rukh Khan dengan si Arya pasti ibarat pinang dibelah kampak, yang satu bagus yang satu ancur. Hihihi.

“ eehh dek, sebenernya mau turun dimana sich ?” Tanya si sopir

“ Kawat, Pak !” jawab Arya polos

“ Sudah kelewatan jauuhh, kaleee’ “ jawab si Sopir sok gaul.

“ loh, bapak kok gak bilang-bilang sich, kalo mau ngajak saya jalan-jalan ?” Tanya si Arya berlagak pilon.

“ Siapa juga yang mau ngajak kamiu jalan-jalan, dari tadi bapak liatin kamu bengong sambil senyum-senyum sendiri, kalo bukan karena pakaian kamu yang begitu rapih sudah bapak bawa ni mobil ke Rumah Sakit Jiwa “ sewot si Sopir

“ Loh, kenapa mobil dibawa rumah sakit jiwa pak, dibawa kebengkel ajha, udah parah ini juga “ ledek si Arya bego.

“ Weyy, ngeledek ni anak, bapak mau ngantar kamu ke Rumah Sakit Jiwa tauk, dari tadi senyum-senyum sendiri “.

Dasar si Arya, ni anak udah wajah pas-pasan, bocornya nggak ketulungan. Di dalam angkot matanya melek, tapi pikirannya sudah pengen banget bertemu dengan si Farah sang bidadari dan berkhayal ke mana-mana. Pantes di kira gila sama si Sopir. Jangan-jangan die lagi berkhayal yang jorok-jorok lagi ?, eh becanda, Arya itu anaknya baik hati, baik budi, baik Yanto maupun dia sama-sama baik. Apaan coba ?.

Akhirnya dengan hati yang ikhlas Arya pun ikut raon angkot yang sudah dimakan usia itu. Kapan lagi gue bisa jalan-jalan dalam pikiran si Arya, masih pagi ini juga.

***

Di rumah Farah terdengar gaduhan, mesin mobil yang lagi dipanasin, Lagu batak Melayu Deli bersenandung, dan suara Farah yang seksi teriak-teriak nyariin kaos kakinya yang ilang satu. Belum lagi stocking nya yang entah kemana.

“ Maaa……. Kaos kaki Farah satu lagi mana ?” teriak si Farah ke Mamanya

“ Lohh ? tadi dia nyariin kamu juga tuuh !” ledek Mamanya
“ Iiicchh Mama, orang serius juga, malah diledekin.” Jawab Farah jutek.

“ Coba cari baek-baek, kali ajha dibawa tikus, hehe “ ledek Mamanya lagi.

“ Iiicchh,,, Mama ngeselin.” Rajuk si Farah.

Akhirnya Farah pun bangkit dari keterpurukannya, halaaahh. Dia berinisiatif keliling gudang rumahnya, tempat rak sepatu tempat biasa dia tarok sepatunya, ya iyyaa lah, emang di mana lagi?. Farah diem-diem percaya juga sama perkataan Mamanya, jangan-jangan itu kaos kaki beneran dibawa ama tikus. Karena gambar kaos kakinya Minnie Mouse, Farah takut nanti Micky Mouse datang menjemput. Hihi.

Farah kaget bukan kelapang eehh kepalang, ternyata itu kaos kaki emang sedang dimainin ama si Micky hewan peliharaannya yang lincah seperti si Farah. Tapi ini bukan Micky yang ada di pilem kartun Disney milik orang-orang zionis yahudi. Tapi Micky, si kucing peliharaan si Farah.

“ Faraahh,,, buruan sudah siang nich, Papa mau berangkaaatt.” Teriak papanya.

“ Iyaa, bentaaarrr,,, ni Farah lagi rebutan kaos kaki ama si Micky, dia telah mempermainkan harga diri Farah sebagai makhluk Tuhan paling cantik.” Jawab si Farah ngasal.

“ Macem-macem aja, punya anak cuma satu macem, tapi kelakuaannya macem-macem, ini pasti gara-gara Mamanya yang sering masakin tempe bacem.” Ledek papanya.

“ Iiicchh, kok papa nyalahin Mama sich, Mama sering masak tempe bacem kan karena punya suami yang asem seperti papa, awas ya, kurang asem!.” Si Mama jadi cerewet

“ Idiiihh, jangan pakek ngancem donk mbok Inem. “ ledek si Papa lagi.

“ Awas nich, beneran Mama tampol pakek botol balsem.” Ancam si Mama.

“ Sudah… sudah, sama-sama Asem dilarang saling mendahului,,, hihi.” Ujar si Farah mesem , sambil memasang kaos kakinya yang sudah sedikit bolong bagian jempol kiri. Si Farah jengkel, kalo bukan karena kucing kesayangan sudah tak jadiin daging buat sayur asem. Hiih, seremm!!!.

***

Di depan SMP Arjuna Sakti ada pemandangan yang cukup kontras, yaitu bertemunya dua mobil yang menunjukkan perbedaan kasta di antara kedua pemiliknya. Yang satu ber-plat hitam yang satu ber-plat kuning.

Dari mobil ber-plat hitam turun gadis cantik nan bohai, tubuh semampai, mirip cover girl di tabloid Hai. Sementara itu dari mobil ber-plat kuning turun seorang cowok dengan gayanya yang lebayy. Si gadis melempar senyum kepada si cowok yang baru saja turun dari angkot, dan begitu pula si cowok dengan sok manisnya melempar balik senyum penuh arti kepada si gadis. Si gadis pun kembali melempar senyum kepada si cowok dengan penuh arti yang sama. Akhirnya waktu mereka habiskan dengan saling melempar senyum. Dasar gak jelas !.

Si gadis dengan anggunnya memasuki gerbang sekolah, sehingga membuat mata setiap pria yang dilewatinya terpana. Sementara si cowok berjalan bak selebritas dengan dada membusung tatapan lurus kedepan memasuki gerbang sekolah, sehingga membuat mata yang melihat kesel. Ni orang kok gak tau diri banget sich, itulah bisik-bisik yang terdengar dari mulut pemirsa yang menyaksikan gaya si cowok.

“ Ehhh dek, tunggu, mau ke mana ?” Tanya si kernet angkot.

“ ya ela, ya mau masuk lah, gimana sich ni bapak !” jawabnya seperti merasa tak bersalah.

“ Hoiii,,, ongkosnya bayar dulu, belum dibayar ini !” kata si kernet jengkel.

“ Huuuuuuuuuu……. !” Sorak para siswa yang dari tadi syirik liat gaya kerennya si Arya.

“ Hihihihi… maaf pak !” Jawab si Arya keki, sambil memberikan uang seribu rupiah.

***

Arya muter-muter komplek sekolah bak strikaan, dari raut wajahnya kelihatan mencari sesuatu. Siapa lagi yang dicari kalo bukan kecengannya tercinta si Farah. Walau baru kelas 3 SMP dan berusia 15 taun tetapi rasa cinta sudah menusuk dalam kedalam hati Arya sedalam laut di samudera Hindia. Huhhh, dasar cinta seperti jaelangkung ajha, datang tak dijemput, pulang pun tak diantar.

Temen-temennya yang ngeliat tampang si Arya yang ling lung membuat mereka gatel pengen nanya lagi nyari apa ntu anak.

“ Woii Yak, lu nyari apaan sich, kok dari tadi kayak strikaan panggang bolak-balik keliling sekolah gak jelas ?” Tanya si Beni temennya.

“ Mbok ya kalo mau Thowaf jangan di sekolah, tapi noh, disono, di Arab.” Timpal si Ilham ngasal.

“ Iya, dari pada kita bingung ngeliatin si Arya lagi ling lung, mending kita ke Auditorium Sekolah yuk, liat tim Cheersleder-nya Tasya de ka ka lagi perform !” Ajak si Toni yang memang punya niat terselubung kesono. Maklum karena Tasya kecengan abadinya, saban semester tiap awal terima raport dia langsung nembak si Tasya, dan jawabannya selalu sama “ TIDAK “, tapi dasar ntu anak muka tembok, biar udah ditolak juga tetep ajha maksa pengen diterima. Diem-diem dia memegang semangat dan prinsip pejuang 45, Never Give Up Befor get it !. hihi kasian.

“ Guys, tunggu dulu, lu pada liat si Farah kagak ?” Tanya si Arya kurang semangat karena capek keliling sekolah.” Gue udah nyari kemana-mana tetep ajha kagak nemu, gue pengen liat mukanya doank sekaliiiii ajha, biar ni hari gue sedikit tenang.” Tambahnya.

“ Diiihhh, busyettt ni anak ampe segitunya sama si Farah, kalo pulak si Farah mau diliatin ama elu.” Ledek si Tono.

“ Yeee bacot lu gede Ton, lu sendiri dari tadi narik-narik tangan kita bedua pengen ngeliat si Tasya, padahal kita kan nggak pengen ikutan, ya nggak Ben.” Ujar si Ilham.

“ Sudah-sudah, kalian ini, kita kan mau tamat skul ni, jangan kendurkan urat solider kalian donk, tunjukkin kek Farah di mana ?”. Ujar si Arya.

“ Gini ajha, sesama pecinta sejati, lu berdua ya, Arya sama elu Ton, pergi dech ke Audit, kita bedua mau makan nich, keburu ilang selera makan kita berdua, gara-gara lu pade, mending minggat. Ni sebagai bukti solider diri gue ama kelompok kita.” Ujar si Benny

“ Iya, si Tasya kan lagi perform tuh kata lu Ton, sementara si Farah tadi gue liat lagi jaga Stand Kreasi kelas III A.” Tambah si Ilham

Tanpa dikomandoi Arya dan Tono langsung minggat meninggalkan kantin tempat mereka biasa nongkrong, hari itu memang hari terakhir mereka buat nongkrong-nongkrong di sekolah, karena sebentar lagi mereka akan memasukin jenjang SMU, itupun kalo mereka lulus. Soalnya dari tampang mereka sangat kurang meyakinkan dech, kecuali tampang Arya sendiri yang cukup meyakinkan.

Si Tono kalo ke sekolah paling-paling niat dari rumah baca bismillah cuma supaya bisa memandang wajah si Tasya dengan harapan tembakan episode ini bisa diterima. Sementara si Beni sama Ilham Cuma buat nongkrong di kantin-katin sekolah, biasa kerjaan anak sekolah mah, cari kantin yang banyak jual gorengan, terus mereka nongkrong, gak sadar makan sepuluh gorengan yang dibayar ke mbaknya Cuma dua. Arya lain lagi, dia dari rumah baca bismillah dengan niat…. Ya nggak beda jauh sama temen-temennya, kalo si Arya hanya mengkombinasikan niat-niat temennya. Apaan ? nyilep gorengans ama mantengi si Farah. hihi

***

“ Ton!!! udah lepasin, gak malu apa lu kita masih ajha gandengan gini, hiihh dikira hombreng ntar “ Ujar si Arya ketika mereka sudah sampai di depan Auditorium.

“ Yey, berarti dari sandang hingga kesindang kita gandengan ya nek?” Tanya si Tono dengan aksen bencis, karena kebetulan dia satu kelompok dengan Farah dalam tim teater sekolah. “ Duuuh, kok bisa ya akika begitu nyaman gandengan bareng lekong kayak yey !” Ucap si Tono sambil menyentil dagunya si Arya.

“ Iiiicchh,,,, apaan si lu, sudah sono cari kecengan lu, mending juga dia mau. “ perintah si Arya yang rada kesel kalo sudah liat si Tono mengeluarkan acting banci kaleng.

Arya langsung menuju samping Auditorium tempat sentral stand-stand siswa SMP Arjuna Sakti. Dia melihat sebuah Stand yang sangat rapi dan asri, karena Stand itu milik anak kelas III A yang terkenal sebagai kelas unggulan di SMP-nya.

“ Hai Far, lagi ngapain ?” Tanya si Arya langsung. “ Apa kabar nich ?” tambahnya.

“ Alhamdulillah baek lah, ni lagi nungguin Stand, anak-anak yang lain pada lagi di dalem liat tim cheerleader Tasya lagi perform.” Jawab si Farah.

“ Siapa ?”

“ Rini sama Yanti.” Jawab Farah.

“ Siapa yang Tanya , hehe.” Ledek si Arya

“ Iiich, Arya basi ahh.“ Jawab Farah, karena abis dikerjain, Arya seneng bener mereka nggak kaku. Sepertinya mereka merasa cocok, karena Arya dan Farah sama-sama sering dapat Ranking satu di kelas masing-masing. Kalo Farah Ranking satu di kelas III A, sementara Arya ranking satu dari kelas III H, hihi kelas paling buncit di sekolah mereka.

“ Penampilan berikutnya, Paduan Suara yang akan ditampilkan oleh kelompok Ronny dan kawan-kawan “


Panggilan itu membuat Arya bete’, karena sudah seharian nyariin si Farah, pas ketemu malah harus terpisah lagi. Arya tampak bingung karena pakaian yang awalnya dari rumah tampak rapih perlahan mulai berantakan. Ini semua karena perjuangan mencari si Farah.

Di depan pintu kaca plus di depan Farah, Arya keliatan pede dengan kembali bergaya, Farah yang liat cuma bisa senyum-senyum menyaksikan kelakuan unik temennya, yang sebenernya Farah juga menaruh hati pada dia. Cuma yang namanya cewek nggak mau terlalu vulgar langsung nembak.

Menurut sebuah hikayat, walau wanita itu punya Sembilan nafsu dan satu akal, tetapi mereka mampu membunuh sembilan nafsunya dengan satu akal, walau mereka naksir seseorang, mereka akan berusaha memendam perasaan itu. Gengsi kali ya ! hihi.

Tapi lain lagi dengan cowok, boleh dech punya sembilan akal satu nafsu, tapi kalo sudah ngeliat cewek bening dikit, akalnya sudah pada dibuang ke tong sampah. Langsung ajha nyosor kayak bebek. Tembak sana-tembak sini, trus kalo cintanya sudah diterima, Sang cewek harus siap-siap diakal-akalin ama si cowok. Uugghh dasar cowok jaman sekarang.

“ Ay… “ Panggil Farah dengan panggilan diluar kebiasaannya.

“ Bentar ya Farah, bukan maksud diriku hendak meninggalkan dirimu, tapi mengertilah bahwa diriku sudah dipanggil oleh teman-teman diriku.” Jawab si Arya sok puitis. Emang itu puitis yak ?. hihi.

“ Yeee,,,, pede banget sich, itu lho rambut kamu masih berantakan.” Ujar si Farah. Gubragghhh. Sambil tersenyum keki si Arya lalu menggunakan sisir tradisional lima jari yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyangnya Charles Darwin Phitecantropus Erectus. Hihi.

“ Iiicchh,,, gak rapih, ni pakek sisir aku aja.” Tawar si Farah. Si Arya pun pikirannya makin merasa GR, karena Farah langsung perhatian githu. Arya pun senyum senyum sendiri ketika memasuki ruang belakang pentas. Hati nya begitu berbunga-bunga dan sulit dilukiskan dengan kata-kata. Kenapa sulit ? karena yang namanya ngelukis ya harus makek tinta plus kuas, bukan pakai kata-kata. Ughh Payah !!................


-------------------------------------------
Bersambung...........
akankah Arya menyatakan perasaannya pada Farah
Kita tunggu kelanjutan ceritanya...

Aaakh…Wat dan Ahh… Gawat

Oleh : Sulthan Malik

Pagi Minggu Kantor Gubernur Jambi begitu dipadati warga dari berbagai kalangan, dari kalangan bawah hingga atas, Berbagai aktivitas dilakukan warga Jambi pada pagi itu. Dari yang berlari-lari kecil, nongkrong-nongkrong, cuci mata, hingga bercengkerama bersama keluarga tercinta.

Sembari berlari-lari kecil Yusuf perhatikan beberapa Pasutri yang sedang bercengkerama bersama keluarganya. Ada pula pasangan muda-mudi yang bermesraan bersama kekasihnya masing-masing. Benar-benar pemandangan yang indah.

Keringat yang membasahi tubuhnya tidak membuat Yusuf berhenti untuk terus mengelilingi lapangan Kantor Gubernur tersebut. Sudah jadi kebiasaan bagi Yusuf melakukan hal demikian. Yang jelas niatnya adalah olah raga, bukan untuk cuci mata. Walau terkadang “cuci mata” tersebut sulit bagi Yusuf menghindarinya.

Yusuf berpikir, begitu mudahnya melihat daging-daging bertebaran dihadapannya. Layaknya rumah makan yang biasa dikunjungi Yusuf untuk mengisi perutnya dikala lapar. Ada paha, pinggang, dada pokoknya yang lezat-lezat, menu yang biasa dia santap kini bertebaran dihadapannya. Bedanya kalau yang Yusuf nikmati adalah daging hewan, tapi yang saat itu dihadapannya adalah “daging-daging” para kaum Hawa.

Terkadang Yusuf berpikir, untuk apa sebagian kaum Hawa ada yang menutup auratnya dengan pakaian yang panjang dan jilbab yang lebar. Toh, kaum Adam sudah tahu bentuk-bentuk sebenarnya. Siapakah yang disalahkan dalam hal ini, isi otak Yusuf berkecamuk. Sebagai kaum Adam, Yusuf tidak bisa munafik karena terkadang dia sempat juga menikmati pemandangan demikian.

“ ucuup…… “ suara panggilan dari arah sebrang, Yusuf melihat kearah sumber suara. Ternyata teman masa SMA-nya. Dia menghampiri Yusuf. Yusuf begitu terpana memandang teman lamanya tersebut. Dia hanya menggunakan Tank Top plus celana levis pendek diatas lutut. Yusuf menyeka keringatnya melihat itu semua.

“ weyy… liatin apa lu, gak tobat-tobat juga ni anak “ ujar Reni temennya

“ ahh… dak do, Cuma kaget ketemu kau, ternyata masih pada hidup “ ujar lupus

“ apo kabar nich, dah lamo dak ketemu, makin-makin bae sekarang ?“. Tanya Reni sambil mengulurkan tangannya.

“baek lah, awak ni makin seksi bae, kelilipan mato aku nyong “. ujar lupus.

“ biaso lah, namonyo jugo anak mudo, kapan lagi kalo dak sekarang nikmatin maso mudo ni, gek keburu tuo … hahaha “ ujar Reni.

“ yoo laah, kau lah yang mudo, abang ni apolah “ ledek Yusuf.

Panjang bercerita satu sama lain, sampai akhirnya ada seorang cowok yang mendekati mereka, Reni pamit pada Yusuf karena pacarnya sudah menjemput. Dengan senyum yang terkesan dipaksakan sang cowok melempar senyum kepada Yusuf, dan diapun membalas. Lega perasaan Yusuf, karenanya sepanjang perbincangan dengan Reni berbagai getaran dirasakan Yusuf.

***

Setelah selesai meneruskan olah raganya, Yusuf beranjak dari taman tempat peristirahatannya. Yusuf ingin bergegas pulang karena ada begitu banyak pakaian menumpuk harus segera dia selesaikan. Ketika sampai digerbang luar, tak jauh dari sana Yusuf melihat sekumpulan ibu-ibu dari sebuah Partai Islam yang menyediakan pelayanan kesehatan gratis berupa check up tekanan darah, dan tak ketinggalan sarapan pagi gratis berupa bubur kacang hijau.

Yusuf bergegas kearah tersebut, karena tertarik ingin ikutan mengecek tekanan darahnya. Karena mungkin saja ada penurunan karena dia tidur larut untuk menyaksikan siaran langsung pertandingan sepak bola Lega Calcio . Setelah di-Check Up semuanya normal. Lalu Yusuf mengarah ke meja yang menyediakan sarapan pagi. Yusuf agak sungkan karena yang menjaga adalah seorang gadis muda cantik berjilbab sempurna, yang tidak membuat Yusuf jelalatan seperti sebelumnya. Dia ambil sebungkus bubur lalu pulang. Didalam hati Yusuf bergumam

“ aahhh, akhirnya ada juga pemandangan yang menyejukkan mata “ gumamnya.
No Copyright@

Hak Cipta Dilindungi Allah SWT, Bila Ada Salah Kata Mohon Dimaafkan. Lagi Belajar sich ^_^
Diterima Cacian, Makian, Saran dan Kritik
Email: abu.aifah1@gmail.com
CP/Whatsapp :
0821-7816-9560

KPR Non Ribawi Jambi

 

.:: Inspirasi Bang Malik ::. Published @ 2014 by Bang Malik

Blogger Templates