Semua kita tentunya memiliki
berbagai macam visi misi hidup di dunia ini, maka dalam Islam tidak ada visi
dan misi hidup selain meraih kebaikan di dunia maupun akhirat, istilah kerennya
adalah “Dunia Bahagia Akhirat Surga”. Sebagaimana firman Allah subhanahu
wata’ala dalam surat Al Baqoroh ayat 201;
وَمِنۡهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي
ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ٢٠١
“Dan di antara
mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"
Siapa yang tidak ingin bahagia di
dunia? Tentu semuanya mengatakan “Saya ingin bahagia, karena saya berhak
bahagia”. Namun bahagia bukan sembarang kebahagiaan karena kebahagian dalam
Iman Islam adalah manakala kita mampu membawa diri kita untuk taat kepada
pemiliknya, Allah Jalla Jalaaluh.
Ketika kita
selama hidup dunia senantiasa menjaga ketaatan kepada Allah Jalla Jalaluh, maka
percayalah kebahagian di akhirat itu pun akan kita dapatnya, karena sudah janji
Allah Jalla Jalaaluh akan memberikan ketenangan dan kebahagiaan pada hamba-Nya
yang senantiasa menjaga ketaatan dalam beribadah kepadanya, sebagaimana Allah
subhanahu wata’ala berfirman dalam Al Quran surat Ar Ra’du ayat 28;
ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ
تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨
“(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.
Berikut
adalah tips untuk sama-sama kita melatih diri untuk menjadi pribadi yang bisa
meraih kesuksesan Dunia Bahagia Akhirat Surga;
- Tenang,
karena keyakinan kita kepada Allah Jalla Jalaaluh, jangan pernah berputus
asa, karena bila sudah sejauh ini Allah Jalla Jalaaluh membawa kita, maka
percaya dan yakinlah Allah Jalla Jalaaluh tidak akan pernah menelantarkan
kita.
- Terencana,
kita harus senantiasa terencana dalam melakukan segala sesuatu, tidak
sebab dadakan dan terburu-buru, karena kalau sudah tidak terencana hal
tersebut bisa merusak semuanya.
- Terampil,
terampillah dalam bekerja tidak asal kerja, ciri orang terampil dalam
bekerja adalah senantiasa berfikir terlebih dahulu sebalum mengerjakan
sesuatu. Kalau kerja asal kerja, maka monyet pun bisa kerja.
- Tertib,
dalam hidup kita harus senantiasa menjaga Haritsun ‘Alaa Waqtihi, tidak
akan pernah bisa kita menyusun agenda dengan terencan dan dapat terampil
bila kita tidak tertib dalam hal waktu, maka agar amalan yawmiyah kita
tertib buatlah semacam Schedule Time jadwal kerja harian.
- Tekun,
untuk meraih Dunia Bahagia Akhirat Surga tentunya kita harus tekun dalam
beribadah, jangan pernah melalaikan perkara ibadah bila kita ingin
memiliki kebahagiaan yang hakiki. Mari tekun dalam menjaga sholat kita,
dhuha kita, tilawah kita, bahkan tekun kita menjalankan puasa sunnah senin
kami dan ayyamul bidh (13,14,15 setiap bulan dalam kalender hijriyah).
- Istiqomah,
apa kata Rasulullah Shollallahu ‘alayhi wassallama ketika ditanya apa yang
harus dilakukan setelah beriman kepada Allah? Kemudian Rasulullah
Shollallahu ‘Alayhi Wassallama menjawab “Fastaqimu” atau istiqomah. Hamba
yang beriman tentunya ikhlash dalam melakukan amal sholeh, kemudian mereka
akan berjuang untuk istiqomah menjalankan amal sholeh tersebut.
- Tegar/Sabar,
sebagai hamba Allah yang beriman tentunya kita harus kuat dan tabah dari
berbagai macam kejadian dalam hidup kita karena segala sesuatunya adalah
ketentuan (milik) Allah Jalla Jalaaluh , sebagaimana Allah berfirman dalam
surat Al baqoroh ayat 156;
ٱلَّذِينَ إِذَآ
أَصَٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٞ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٰجِعُونَ
١٥٦
“(yaitu) orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa
ilaihi raaji´uun"
- Tawadhu’/Rendah
hati, sebagai hamba Allah yang beriman tentunya kita menyadari bahwa di
dunia ini tidak adalah lebih tinggi, lebih kuasa kecuali Allah Jalla
Jalaaluh, sehingga dengan demikian sifat sombong tidak akan muncul di
dalam hati kita, karena kesombongan adalah sarana paling efektif untuk menjatuhkan
martabat kita.
KEJARLAH AKHIRAT, MAKA DUNIA AKAN MENGEJARMU, PENUHI KEBUTUHAN BEKAL AKHIRAT KITA, MAKA DUNIA AKAN IKUT MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA KITA.
Semoga
Bermanfaat J
Alfaqir
Ilallah Bang Malik