Minggu, 27 September 2009

(Diary) Hari Ini "Malam Mingguan"

Abis tilawah ba’da maghrib, aku langsung buka-bukaan. Bukan baju, kain sarung, dan buka semua yang perlu dibuka. Rencana menurut schedule-ku, aku akan silaturahim ke rumah murid les privatku di daerah pasar Kota Jambi.

Seperti biasa dengan gaya yang paling maksimal, celana dasar item, baju lengan panjang FLP, sendal jepit – bayangin aja, gaya kyk githu dibilang maksimal – . Meluncurlah aku bersama Si Momo, motor kesayanganku yang klo dibawa ngebut serasa pengen terbang, Stang-nya dah mulai goyang, karena jatuh tiga kali – dihukum Allah gara2 dulu itu mengharap sang bidadari menampakkan sosoknya dari balik awan – padahal kan belum pantes ya? Bidadari terooooss otak gue...

Habis dari rumah ntu wali murid, lewat Jembatan Makalam aku meluncur menuju daerah Kebun Kelapa – masih daerah pasar Kota Jambi – kiri kanan jembatan yang indah itu – klo malem – kulihat puluhan pasangan muda-mudi sedang bermesraan dibawah remangnya lampu jalan – duuhh ibu2, bapak2, tega amat sich ngelepasin anak gadis kalian, nggak tau apa, mereka selalu mendapat pelecehan dari si cowok depan umum, eh tapi dasar ceweknya aja yang goblok, perlakuan kayak githu dibilang sayang - .

Sekitar 5 menit sampailah aku di Kebun Kelapa, tapi keburu adzan Isya. So, aku ngejer sholat dulu. Busyyyeeett dahh... ini masjid di tepi jalan, para syetang yang memilik kendaraan bener2 nggak punya otak. Gas mesin seakan-akan sengaja dikeraskan, sehingga makmum-pun tidak dapat mendengar apa yang diucapkan si Imam. Huuhh... susah memang. Dunia.... duniaa... pesonamu membutakan semua... semoga aku tidak terbawa ya Allah... Aamiin..

***

“Lah,,, dengan siapo, Mad?” tanya Mak Uwo-ku (an eleder sister – in – law of my stepfather).
“Dewean be Mak Uwo, Ummi belum balek dari Bungo!” jawabku
“Waaiii... adik lanang dah lamo dak ketemu, kemano be?” tanya seorang perempuan, ponakan Mak Uwo, anak dari One – kakak perempuan Mak Uwo – (One: aku dak tau artinyo, bukan org padang sich, bokap doank).

Yahh,, banyaklah yang aku omong. Abis sungkeman ma mereka. Aku masuk ke rumah Mak Uwoku ini, beliau adalah seorang janda dari Pak Dang-ku – My Stepfather’s elder brother -. Mereka punya satu anak gadis, sudah kerja, kelahiran 1989. Yah, dia sepupu tiriku memang. Tapi wasiat dari Pak Dang tak mungkin aku elakkan, dia ingin aku jaga adik sepupu tiriku ini.
Tapi, saat aku kesana dia tidak ada di rumah. Kata Mak Uwo dia pergi sama cowoknya, maklum malam mingguan. Haiizz... mukaku lansung merah, karena waktu menuju ke rumah ini, aku ngeliat gimana cewek2 terperdaya sedang dilecehkansI depan umum oleh cowok yang katanya mencintai mereka. Tanpa fikir panjang aku telepon sepupu tiriku ini.

“Dek, dimano sekarang”
“lagi di jalan bang, abang apo kabar?”
“Baeklah, abang sekarang di rumah.” Dia rada terkejut dan kebingungan.
“Adek, nak kemano, samo siapo?” tanyaku lagi.
“ nak lebaranan bang, samo kawan.” Jawabnya
“Cowok yang maren kan? Balek Jam berapo, abang tunggu!”
“Mungkin Jam 9 malam, bang.” Jawabnya

Sembari menunggu, aku rada boring. Liat tipi nggak ada yang beres acaranya. Akhirnya aku telepon temenku yang jauh disana (sebenernya emang kangen). Dia tidak tau selama satu jam lebih aku telepon, aku begitu gelisah, naik turun tangga, mikirin adik sepupuan walau tiri, masih di luaran.

Jam sepuluh seperempat dia pulang. Langsung ngelendot ndak jelas, meraih tangan aku dan menempelkannya di pipinya. Dan langsung nanya “Ayuk kok ndak dibawa”. Males nanggepinnya, langsung aja aku ngomel2 dikit. Tapi aku percaya dia nggak ngapa2in. Cuma pesen aku, klo gentel tu cowok, LAMAR ato klo masih mau pacaran, JANGAN BAWA ADEK GUE ke luar rumah. Aku nggak pernah percaya sama yang namanya COWOK. Kalo pada PRIA aku baru percaya!!

======

Sepupu Tiri adalah Non Mahram... aku trauma, dulu awal masuk tarbiyah, dan manhaj ini aku implementasikan, di salah satu keluarga angkat aku di pandang Ghorib – aneh, karena aku nggak mau salaman dengan yang perempuan, kecuali pada nenek – ... Ya Allah, aku lemah, beri aku dan seluruh keluargaku hidayah yang paripurna... Aamiin..

1 Silakan Kritik dan Sarannya ^_^:

ennykus mengatakan...

Sepupu kandung juga bukan muhrim kan?

Posting Komentar

Katakan Apa Yang Ingin Anda Katakan... ^_^

No Copyright@

Hak Cipta Dilindungi Allah SWT, Bila Ada Salah Kata Mohon Dimaafkan. Lagi Belajar sich ^_^
Diterima Cacian, Makian, Saran dan Kritik
Email: abu.aifah1@gmail.com
CP/Whatsapp :
0821-7816-9560

KPR Non Ribawi Jambi

 

.:: Inspirasi Bang Malik ::. Published @ 2014 by Bang Malik

Blogger Templates