Selasa, 04 Agustus 2009

Sebua Cerita

Kecewa



Tadi siang (August 4th 2009) Dauroh Tutor, telat sich aku datangny, karena aku bukan panitia atau apapun. Hanya sekedar pemilik label “kader lama” yang mungkin kafaáh syar’iyah-nya tidak sebaik kader-kader baru yang mengikuti Dauroh Tutor itu.
Setelah alot diskusi tentang PPL, tepat pkl 11 siang aku hadir pada acara Dauroh Tutor, kulihat di bawah pohon diatas rumput disekitar ruangan tempat acara, berkumpullah beberapa halaqoh, ternyata mereka sedang Micro Teaching, alias latihan jadi tutor ngisi halaqoh.

Di ruangan acara aku jumpai, akh Rais dan akh Heri, dan boleh dibilang saudaraku yang masih berlabel “Kader Baru” tapi untuk kafa’ah syar’iyah-nya aku menilai sudah mumpuni en layak jadi seorang tutor dan mungkin beberapa bulan kedepan bisa mengikuti Dauroh Murabbi dengan tema “Menjadi Murabbi Sejati”,, Allahu Akbar!!.
Aku baru ngeh ketika, sudah memakan agak 4 kue (wkekeke,,, jatah akhwat-pun kuembat satu, tapi ijin ma ikhwan,, hohoho,, dasar KTM ,,, KaTe’Malu!), ceritanya saudaraku yang berstatus “Kader Baru” ini disuruh keluar oleh Komdis, walaupun panitia dia tetap “Kader Baru” yang harus mengikuti materi dan acara secara full. Apa yang kulihat? Dengan wajah murung dia ngelangkah keluar… hmm… what happen my bro? dalam hatiku bertanya.

=======

Ba’da Isya tadi (August 4th 2009), aku langsung manggil dia bertanya apa yang menyebabkan dia murung, kembali kulihat matanya menyayu (sayu)
“kenapa akh tadi siang murung waktu disuruh keluar? Cerita ke ana” ujarku bukan mau sok pahlawan, aku takut nanti ditengah kekecewaannya dia menjadi futur. Karena sudah berapa kali dia mengungkapkan kekecewaannya padaku. Aku teringat dulu, dia curhat seperti ini

“ana kecewa k’sama departemen **d**, ana jauh-jauh dari *** kesini buat nanyain jumlah pengurus aktif dan tidak aktif di departemen kakak untuk evaluasi pengurus LDK, ini masak akh ********** (sengaja kubikin panjang biar nggak ketebak), yang serumah dengan akh ******* nggak sempat nanya dan ngasih tau, kan aneh?.

“mungkin lupa.”jawabku

“Mustahil lupa, wong yang ngingetin ana untuk nanya ke kakak aja dia”

Ceritanya dia lagi magang di salah satu departemen yang ada di sebuah organisasi intra kampus. Memang saat itu panas2 dia datang ke “apartemen”ku Cuma buat nanyain itu doank. Subhanallah, dia jalan kakiiiii,, panasss pulak, tau sendiri Telanai Pura gimana, tapi ini yang serumah malah gimana githuuu… tapi aku nggak kasih komen banyak setelah dia bilang semuanya, aku Cuma bilang seperti ini “Sudahlah akh, jangan hanya gara2 satu orang nanti kita jadi futur, hati2 lho kalau kita capek, kecewa, nah syetan rawan masuk, bisa saja kita futur. Hati2?

Itu masalah beberapa waktu yang lalu, sekarang aku mau nyambung cerita yang pertama tadi, tentang dia yang murung pada waktu acara.

“gini kak, ana pagi2 nian sudah nyusun semuanya sampai masang Spanduk sendirian, tapi tiba2 pagi itu ana ditelpon sama akh **********, katanya tempat pindah ke Fakultas Adab, akhirnya ana jawab, kalau nak pindah, pidahlah. Trus ana matiin Hp. Padahal waktu rapat katanya mereka Tsiqoh aja pada seksi perlengkapan”

Duhai, akhi dan ukhty kita boleh-lah berhijab bahkan diutamakan, tapi jangan sampai hijab kita membuat kita tidak bisa berkoordinasi dengan baik. Bila kita bekerja karena Allah SWT, insya Allah kerjaan kita sempurna, dan tentunya niat kita tak akan terpesong. Dan tanpa rasa bersalah kita Cuma bisa SMS or bilang A.F.W.A.N kasian kan si AFWAN selalu dikambing hitamkan…. Hehe garingkkk :D

Saudara kita yang berlabel “Kader Baru” ini sampai2 menginap di “apartemen”ku, karena deket kampus, lalu ditengah malam dalam keadaan mati lampu dia menyusun bangku-bangku diruangan tempat acara kita itu berlangsung, tanpa sepengetahuanku. Aku baru tau ketika kutanya dia dari mana. Subhanallah, aku sebagai orang yang katanya berlabel “Kader Lama” pengen banget buang muka ini ke comberan.

Tapi apa?? Kalian sama sekali tidak menghargai dia secara tidak langsung. Malah balik menyela dia “marah tidak menyelesaikan masalah”, yaaahh,, emang benar statement itu, tapi ingat dia hanyalah manusia biasa, masih muda yang memiliki semangat yang begitu membara untuk dakwah ini. Tolong jangan patahkan semangat dia untuk terus berada di jalan dakwah ini.
Demi Allah, Demi Dzat yang nyawa ini ada digenggaman-Nya… Ana mencintai kalian semua.

Mujahidahku


Tulisan ini adalah untuk memuji para mujahidah kampusku yang menurutku tidak seperti dulu lagi, teriak ke ikhwan kalau akhwat punya agenda or amanah yang "mentok". Tenang.... ikhwan lain or ana sendiri faham kok dimana dan kapan saatnya akhwat memang bener2 membutuhkan tenaga ikhwan.

Semuanya tergantung niat, sebagaimana tertuang dalam kitab hadits arba’in nomor 1, Rasulullah SAW bersabda: Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Ummar bin Khattab r.a, he said: “Actions are but by intention…” selama ana gabung LDK baru kali ini ana melihat akhwat menghendel segala persiapan dan perlengkapan acara-nya sendiri (MLT III - Dept. Keputrian). Subhanallah, bisa kan ukh? Ternyata kalian bisa. Ana salut, cuma tasbih yang keluar dari bibir ini.

Maafkan ana bila menurut antunna topic ini tidak syar’i. terserah, karena ana memang tidak suka lembut-lembut, bermanis muka, tetapi hati jahat. Ana terima dianggap apa aja. Yang jelas ana ingin antunna semua memang bermental baja. No Ikhwan No Mentok!!!.

Kalian bisa, so mulai saat ini harus mikir dulu kalau minta bantuan ikhwan, jangan manjakan diri kalian!!! Karena kalian bisa !! Maafkan kesalahan ana. Mungkin kecetekan ilmu yang ana miliki, maka cara seperti ini-lah yang ana anggap baik. Ana uhibbukum fillah wa lillah.

0 Silakan Kritik dan Sarannya ^_^:

Posting Komentar

Katakan Apa Yang Ingin Anda Katakan... ^_^

No Copyright@

Hak Cipta Dilindungi Allah SWT, Bila Ada Salah Kata Mohon Dimaafkan. Lagi Belajar sich ^_^
Diterima Cacian, Makian, Saran dan Kritik
Email: abu.aifah1@gmail.com
CP/Whatsapp :
0821-7816-9560

KPR Non Ribawi Jambi

 

.:: Inspirasi Bang Malik ::. Published @ 2014 by Bang Malik

Blogger Templates