Istighfar Cinta

Siapa yang bisa memungkiri sebuah rasa yang bernama Cinta? Karunia dari Allah yang harus kita jaga kesuciannya, tidak dinodai berbagai aktivitas hina lagi dina. Seseorang bila dikatakan menghargai Cinta, maka dia harus tahu dimana dan bagaimana memposisikan Cinta yang sebenarnya.

Pernikahan adalah labuhan Cinta yang sebenanya, bukan pacaran atau status yang lainnya. Ketika sudah siap maka menikahlah ketika belum siap maka berpuasalah, itulah maksud dari hadits Rasulullah untuk para pemuda Islam yang sudah mengenal dan merasakan rasa Cinta.

Bila muncul sebuah pertanyaan “akh/ukh bagaimana perasaan antum/na terhadap ana?” maka berikan jawaban “untuk sementara antum/antunna ana anggap sebagai saudara seiman”, untuk kedepannya Wallahu a’lam, karena sang penguasa hati yang Maha Membolak-balikkan hati ini, belum tentu menjadikan di antara mereka teman hidup kita..

Ingat, kita punya obat hati yang bisa menenteramkan jiwa sehingga jalan dakwah ini masih suci masih dihiasi orang-orang yang ikhlas berjalan di atas manhaj ini. Iringilah diri dengan senantiasa beristighfar bila dorongan jiwa sudah melampaui batas kewajaran. Semoga perjuangan jiwa yang berat akan menaikkan derajat kita, anggaplah ini sebagai ujian kesabaran dan keimanan kita.

Beristighfarlah ketika Cinta hadir tidak pada waktunya. Ingat sang pencipta Cinta adalah Dzat yang Pecemburu, Dia ingin hati kita selalu untuk-Nya. Ya Allah kuatkanlah jiwa-jiwa yang lemah ini. Aamiin.




[Ni tulisan buat nasehatin badan sendiri]