IAIN STS Jambi Disiapkan Jadi UIN

JAMBI -- Institut Agama Islam (IAIN) Sultan Thaha Saifudin (STS) Jambi disiapkan untuk menjadi Universitas Islam Negri (UIN) karena dinilai telah memenuhi syarat untuk ditingkatkan statusnya. Kasubdit Penelitian dan Pegabdian Masyarakat Departemen Agama Irsal di Jambi, Rabu (3/6) mengatakan, di Indonesia kini baru terdapat enam UIN, empat di Pulau Jawa dan Sumatera, serta Sulawesi masing-masing satu UIN. "IAIN STS Jambi dinilai layak dan memenuhi syarat menjadi UIN, karena memiliki lahan yang cukup luas serta didukung kualitas manejerial yang baik," tuturnya.

Rektor IAIN STS Jambi Mukhtar Latif mengatakan, IAIN STS Jambi kini memiliki lahan seluas 73 hektar, dan satu-satunya Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) yang memiliki bumi perkemahan di dalam areal kampus. Didukung 4.650 mahasiswa, empat fakultas serta satu pasca sarjana dengan 24 program studi dan jurusan dinilai sudah layak untuk ditingkatkan menjadi UIN. Dalam waktu dekat IAIN STS Jambi juga akan membuka program doktoral, serta telah mengukuhkan enam orang guru besar menambah sembilan orang sebelumnya.

IAIN STS Jambi kini memiliki 15 orang guru besar untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan mewujudkan menjadi UIN, yang diharapkan tiga tahun ke depan bisa terealisasi.
"Kualitas IAIN STS Jambi kini tidak diragukan lagi, dibuktikan juga dengan kian meningkatnya warga Malaysia untuk kuliah di kampus ini yang kini berjumlah 150 orang, dan tiap tahunnya terus meningkat," kata Mukhtar Latif.ant/bur


======================
Tanggapan Pribadi
======================

Whatttt ????

IAIN STS Jambi wanna be UIN ,,, oohh that's impossible

I can't imagine it

dosen yang ngajar aku saja masih pada S1, trus kalo ngeliat dosen yang ngajar Sastra cuma 4 Dosen yang mantap dan berkualitas

- Mr. Bahren Nurdin
- Ms. Hikmah Oktarini
- Mr. Firdiansyah
- Mr. Mukhlas Abrar

sedangkan yang lain - selain linguistik - sungguh sangat melukai hati, aku kuliah subsidi sendiri tidak lagi ada subsidi dari ortu, harus terima kenyataan belajar Current Issues in Literature oleh orang yang bernama TM, Ss., yang kerjanya hanya duduk mendengarkan mahasiswa presentasi lalu ketika mahasiswa mandeg, ehh malah tidak diterima hasil kerjaan mereka en disuruh cari lagi di Internet.

dia sama sekali tidak melakukan Transfer of Knowledge. Terus terang, temen2 juga pada merasakan yg sama, hanya saja mereka tak seberani aku. ahhh Miss TM plis dech mundur saja kalau tidak faham tentang isu2 terkini dunia sastra.

aku mendatangi Kepala Jurusan, dan kepala jurusan meminta maaf, karena sudah tidak ada pilihan lain. Ka. Jurusan sudah melihat sendiri bagaima si TM ini mengajar, KaJur sangat menyesal, karena aku lihat itu dari wajah letihnya. Akhirnya aku putuskan menghapus kontrak mata kuliah CCL ini. terus terang dari hati yang terdalam aku tidak terima harus diajar oleh orang yang baru lulus S1 dari fakultas yang sama denganku. boleh sich nilainya tinggi, tapi SKILL mengajar lebih pantas jadi TUTOR. kalau dia sekualitas Mr. Abrar atau Ms. Hikma mungkin aku mau nerusin ngontrak... Ooohh Istriku, aku izin untuk lama lagi dikuliah ini. sabar ya.

Kalau masih ada TM-TM yang lain, maka IAIN STS Jambi hanya Mereknya saja yang UIN, tapi kualitas Mahasiswa... silakan lihat sendiri....

Jangan marah, karena keluhan saya tidak didengar sama sekali, dan blog ini saya jadikan tempat untuk mengeluh.

Semangat pergi ke kampus en masuk kelas, tapi ngeliat dosen yang PASIF bikin mood gue ilang seketika....

I Love Mr. Bahren, I Love Mr. Abrar, I Love Ms. Hikma

aku terima dapat nilai C dari mereka, karena mereka benar2 melakukan TRANSFER of KNOWLEDGE selain itu kelas selalu hidup dan mahasiswapun semangat masuk ke kelas, sementara si TM?

pengen banget mempertemukan TM dengan SL untuk bicara sastra. Insya Allah SL lebih mantap, because I saw her action in making a literature criticism.

this is my aspiration. sorry bila ada salah kata. sumpeg