Selasa, 09 Juni 2009

[Diary] Show Must Go On

Sambil mengunyah buah Pear, aku mau cerita tentang keseharianku hari ini.
Dimulai malam senin, sekembali dari rektorat pukul setengah 7 malam aku langsung Maghrib, tanpa mandi lagi karena sudah nggak sempat lagi, terpaksa hari itu maghrib tak berjama’ah.

“Akh, gimana dengan pembagian Post untuk Tim LO yang dari LDK?” tanyaku pada Mas’ul ku tercinta.

“Alhamdulillah, tadi sudah ana berikan pembekalan kepada mereka, dan disana langsung di PJ kan kepada Kadri untuk menentukan siapa-siapa yang menunggu stand dimana.” Terus terang aku nggak tau, karena sebagai Koordinator sebelumnya aku yang dipinta mengisi pembekalan, tapi gawe ku banyak, maka aku suruh Mas’ul ku. Nggak sopan!!!

“Oiyo lah, kalau githu ana pinjam motor antum sebentar, nak ngantar Flesdis ke temen ana, penting nian, takutnya ana hari Selasa tak bisa rapat, karena pada hari itu harus ada laporan yang Fix.”

Habis sholat, dengan pakaian dan muka yang masih awut-awutan aku meluncur dengan kecepatan tinggi kerumah temenku yang sensian itu (sama kami, tapi parahan siapa ya?). Disambut dengan senyum manis yang sangat membuat aku terpesona bahkan membuat hati ingin sekali menyubit pipinya, ketika keponakan dia ngomong kalau tantenya dibelakang,,, duuuhh gemes banget kalau sudah ngeliat anak kecil. Kalau nggak mikir, aku pengen Nisa adikku tercinta tetap segede balita, karena sekarang semakin dia tumbuh semakin bikin aku nggak tenang.

Setelah lewat samping, aku bersyukur karena gelap, jadi gaya dan muka yang awut-awutan nggak keliatan sama dia. Padahal sebenernya mandi nggak mandi tetep ajha sama, awut-awutan, nggak hobby gaya aku mah. Setelah memberikan hasil kerjaku yang bakal disampaikan pada rapat di Opsezi aku pulang. Lah emang mau ngapain,,, sebenernya pengen makan sich kalo ditawari (ngarep),,, Hidup Muka tembok, Malu? Laper lu!!!

Setelah pulang itu tak dinyana, kita malah berantem hebat. Ini berantem yang kesekian, tapi sebagai cowok aku harus ngalah. Batu ketemu batu bakal hancur. Apalagi satu tim dalam pekerjaan, wah jgn gara2 masalah pribadi tugas yg lebih urgen dirusak. Piss Bozz, Insya Allah berantemnya bisa disambung.

Tapi sebenernya malam itu aku yang salah, sebel karena nunggu SMS dari Kadri yang kutunggu-tunggu tak kunjung datang, malah terlampiaskan ke dia. Duuuhh,,, ciannn,,, cini cini cama om.

Siapa Yang Salah?

Setelah semalaman begadang, nyelesein Buletin Dakwah Al Uswah sampe harus kewarnet nyari ide, namun SMS yang ditunggu tak kunjung masuk, akhirnya teparlah aku pada pukul satu lewat. Tidur dilantai tanpa alas kecuali batu marmer, dibawah kipasan angin, duuuhh pas banget contoh orang pengen mati muda, Na’udzubillah.

Pukul setengah 4 MT ku yang di SMU Al Falah miskol, supaya aku bangun. Duuhh langsung sadar plus semangat karena MT yang bangunin. Sukron ya Mudlin dgn langkah gontai menuju Masjid komplek kampus. Wudhu’ trus sholat sunnat, sambung tidur lagi dengan posisi duduk dengan niat I’tikaf. Terbangun pas ada yang adzhan.

“Aslmkum, akh gimana nich, di Hotel Tepian Ratu dak jadi, dipindahkan ke Grand Hotel para tamunya, ada solusi? Kasian akhwatnya.”

Gitulah SMS dari seorang akhwat karena Stand dipindahkan ke hotel yang lain.

“wa’alaykumsalam, siapa saja disana, sampai Skrg kadri tak knjung SMS ana ttg Lokasi dan Nama kader yang ditempatkan dimasing-masing Post penyambutan tamu” balasku.

Akhirnya pagi itu, sampai puluhan SMS sekali masuk, karena kader pada teriak ke aku, karena yang mereka tau aku yang sebagai Koordinator. Sementara aku belum diberi data yang jelas oleh Kadri. Jadilah pagi itu, aku tatar mereka yg di kadri. Namun bukan jawaban yang mengenakkan, tetapi malah ada yang saling melemparkan PJ – yang akhwat – dengan alasan “af1 bukan ana PJ nya akh”, siapa yang nggak marah, mereka satu departemen apa nggak dibahas sama-sama. Ditambah si Ikhwannya, sok bijak, sok nyuruh sabar, mereka nggak tau apa dilapangan kader pada teriak. Tapi si Kader dari Kadri ini malah dengan santai bilang “Af1 bukan ndak mau ngantar, ana lagi di Mendalo, jauh nian akh” ,,, grrrr.... geram bener.

Banyakin Istighfar sambil denger lagu “Samudera Kehidupan”, yang jelas kalau ketemu muka tu Ikhwan pengen rasanya tak bejeg-bejeg. Karena alasannya sangat tidak masuk akal. Jauh? Padahal ketika aku telepon ada 3 motor disana, dan kader juga banyak disana. Didepan komputer aku Cuma bisa sedikit menitikkan air mata ketika lantunan sya’ir “Allahu Ghoyatuna, Ar Rasul Qudwatuna, Al Qur’an Dusturuna, Al Jihadu Sabili Luna, Al Mawtu Fii Sabilillah Asma amanina”, Akh Sai’in kader yang baru hanya Cuma bisa mengelus pundakku. “Sabar yo kak, berat yo kak di Humas” gitulah pertanyaan dia, karena aku takut dia jadi Low Attitude, aku sedikit memberi semangat “Ringan dan sangat ringan, bila kita serius beramal jama’i”.

Tapi aku nggak putus asa, sambil berjalan menuju rental motor aku tekan lagi kaderisasi, tapi jawaban yang kudapat hanya kata yang dimulai dengan A.F.W.A.N, Ya Rabb kuatkan Imanku.

“ aslm, Pak lapar nich, nggak ada Snack ya?”

Satu lagi SMS dari Ifadah yang jasadnya ntah dimana, tiba-tiba bilang laper. Asli hari Senin pagi hingga siang, keliling Post Penyambutan tamu, I Got nothing. Ada kader akhwat yang ngambek minta pulang. Akhirnya setelah minta pulsa dari si tomboy sensi aku telepon dengan bahasa rada tegas baru ada yang ngirim nama2nya, dan lagi lagi “afwan akh, ana Cuma tau akhwatnya ajha, yang ikhwan PJ Ikhwan Kadri”. Muak kali dengan kata A.F.W.A.N yang tak bermakna ini.

Konsumsi, Manual Acara, mobil penjemputan. Untuk urusan konsumsi Pembantu Rektor III Cuma nyuruh aku agar kader yang menjaga Post makannya langsung ke Mendalo. Nah waktu ngurusin Manual acara kembali Cuma bisa ngurut dada.

“Assalamu’alaykum, mana nih Manual acara pembukaan? Sudah di print belum, kakak kan minta dari kemarin masak belum di print jugo” tanyaku langsung ketika masuk sekretariatan PWN.

“ouhh, maaf kak sudah dibawa ke Camat Putri Sri Soedewi di Buper(Bumi Perkemahan), kakak ambil disana bae yo”

“dimana posisi Camatnya?”

“pokoknya paling atas kak. Atap seng”

Ternyata memang paling atas, di puncak bukit Bumi Perkemahan, dengan melewati jalan yang basah, karena habis hujan. Untungnya aku nyewa motor, kalo nggak bisa repot, sebab kondisi jalan sudah becyyeekk,,, gag ada Ojyeekk pula. Huhu... sampai pertengahan bukit menahan napas, dari kejauhan kulihat dua saudariku Santi dan Dian naik keatas juga, aku tunggu. Kebetulan Dian sekretaris Humas. Minta temenin ke Camat Putri, rencana biar dia saja yang mengambilnya. Mau tau kejadiannya apa? Setelah sampai Posko Camat Putri;

“ oohh kakak mau ambil Manual Acara ya?” tanya si penjaga ketika kami terangkan maksud kedatangan kami bertiga.


“ kalau kakak mau ambil Manual Acara ada dibawah kak, Posko Kabupaten Siginjai “ Sambil menunjuk lokasinya, dimana aku harus menuruni bukit lagi. Ouughh,,, Santi dan Dian Cuma senyum sambil bilang “ yang sabar yo akh” dan merekapun berlalu, katanya mau liat-liat Stand.

Mengecup Obat Jiwa

Jam 8 malem aku pulang dari Mendalo, kali ini nggak pulang ke Aprtemenku yang di Telanai, tapi langsung kerumah yang di Arizona. Kulihat bidadariku sedang belajar. Biasa dia kalau aku pulang langsung salim. Dan aku kecup kening dan pika-pikinya.

“ apa kabar sayang, Ujiannya kapan?”
“ Ni Icha lagi belajar, dah ujian Icha tadi, besok masih”
“Mato abang kok merah bang” tambahnya
“Abang keliling2 seharian sayang, banyak gawe, jadi merah dech mato abang” Jawabku.


Kukecup sekali lagi, trus aku masuk kebelakang menemui Ummi dan Ayah yang lagi sibuk dengan kerjanya masing-masing. Kalau Ummi biasa ngidupin Radio Manggis.Fm, maklum dangduters. Kalau Ayah habis nyuci piring.

Lumayan istirahat sebentar dirumah. Sebenarnya masih banyak lagi kisah tentang akhwat yang tak terfikir olehku mereka bengong di salah satu hotel dalam keadaan lapar. Sedih ngeliat raut wajah mereka, karena di SMS ketika Jam 2 siang, sedih mereka terlupakan . Akhirnya kupinjami motorku dan kusuruh makan di Mendalo. Afwan ya ukhti. Semoga Allah memaafkan ana.

0 Silakan Kritik dan Sarannya ^_^:

Posting Komentar

Katakan Apa Yang Ingin Anda Katakan... ^_^

No Copyright@

Hak Cipta Dilindungi Allah SWT, Bila Ada Salah Kata Mohon Dimaafkan. Lagi Belajar sich ^_^
Diterima Cacian, Makian, Saran dan Kritik
Email: abu.aifah1@gmail.com
CP/Whatsapp :
0821-7816-9560

KPR Non Ribawi Jambi

 

.:: Inspirasi Bang Malik ::. Published @ 2014 by Bang Malik

Blogger Templates