Kapan ya? Itu pertanyaan meluncur dari bibir manis MT-ku. “ Kakak, afwan yo kalau salah sikap, kami nak tanyo. Kapan kakak terakhir pacaran?”. Sebuah pertanyaan yang cukup mengagetkan dan tak terpikir olehku sebelumnya, kalau ada MT yang berani bertanya demikian.
Aku memegang 3 halaqoh, 2 halaqoh mahasiswa IAIN dan 1 halaqoh untuk SMU. Dan diantara MT di tiga Halaqoh tersebut, baru ada satu orang yang bertanya demikian. Kapan ya terakhir pacaran, belagak mikir sambil megang dagu ala James Bond (bayangin ajah sok Cool nya MR mereka saat ini), trus aku pancing pertanyaan lagi biar seru, karena aku tau pemuda-pemuda seperti itu kalau sudah bahas hal-hal yang berbau Virus Merah Jambu, pasti langsung pada hilang nguaannttuukknya, yang dikasih pertanyaan pun semangat. Hihi
“Emang kenapa?” Tanyaku pada MT-ku tersebut. “Idak lah kak, kami Cuma heran kok kakak nyaman nian nggak ada Pacaran, hari gini githu loh kak?” tanyanya balik. “Yaah menurut akhi sendiri bagaimana hukum pacaran itu?” dan dia jawab simpel saja "nggak ada dalam Islam kak!"
Suer markewer, aku agak kelabakan juga ditanya kapan terakhir pacaran. Akhirnya aku jawab jujur tahun 2005 waktu aku jadi Guru Honor Daerah di Tebo. Tapi ternyata mereka nggak puas dengan jawaban itu, malah tanya balik, karena di IAIN ini cewek-cewek cantik, bening dan seksi, makek baju tapi telanjang, lekuk tubuh sudah nggak tersensor lagi (Duuhh,,, nih mata dapat rezeki mulu setiap pagi). Apa nggak ada yang membuat aku tertarik. Aku pun cukup jawab TIDAK, gila ajha aku yang sudah sedikit insaf gini masih suka sama yang cewek begituan.
Preman pasar pun kalau ditanya Heart to Heart, pasti maunya yang ABG (Akhwat Berjilbab Gede), lembut tapi tegas, cantik tapi sederhana, santun lagi sholeh,,, duuuhhh si Ukhty jangan pada GR Yo!!!. Tapi sayang Allah sudah berjanji dalam An Nur ayat 26. Jadi preman sama preman dech, kecuali preman Insaf.
Malam itu nggak sadar selesai liqo’ Jam 11 malem, Liqo’ yang dimulai jam 8 malam berakhir dengan riuh canda tawa pada sesi tanya jawab en sharing qodhoyah. Karena semua pertanyaan mengarah ke diriku (sepertinya mereka sudah merencanakan ini,,, hiKs...), yang musti aku jawab semua.
Kriteria cewek idaman, itu pertanyaan terakhir dari orang yang sama. Aku Cuma bisa jawab, biar Allah yang kasih gimana orangnya, itu ajha jawabku sambil menunjukkan mereka Surah An Nur ayat 26. Oleh karena itulah Proposal yang aku buat ini sama sekali tidak kumuat kriteria seperti apa yang aku inginkan (Sadar diri cuy...), sebab aku teringat dengan ucapan seorang Ustadzah pada saat bedah buku “Di Jalan Dakwah Aku Menikah”. Seorang kader dakwah bila membuat kriteria-kriteria untuk calon pendamping hidupnya, maka dipertanyakan TARBIYAHnya. Umur harus segini, fisik harus seperti ini (niat memperbaiki keturunan), dan lain sebagainya, Na’udzubillah bila ada kader dakwah yang seperti itu.
Pada saat itulah, aku hapus langsung kriteria yang ada di Proposalku, padahal kriteria yang aku mau cukup sederhana “Cerdas secara Intelektual dan Spiritual serta memiliki Inner Beauty”. Nggak bawa fisik si dia,,, fufufu (nulis sambil istighfar, takut ngebayangin).
Tapi ada hal yang lebih mengagetkan lagi, pada saat si Ustadzah yang sudah punya tiga anak ini bilang. Kalau memang tarbiyah antum semua sudah mateng, dapat yang berumur lebih tua sepuluh tahun dari antumpun, antum harus terima. Wah cobaan berat buat kader dakwah lelaki.
Kalau akhwat dapat suami yang 10 tahun lebih tua dari mereka, Subhanallah, itu sebuah hal yang bagus. Tentunya bisa mengayomi. Tapi kalau ikhwan mendapati Istri nantinya yang 10 tahun dibawah umur kami. Masya Allah sebuah cobaan yang amat sangat berat. Jujur aku minta diskon 50% pada Allah masalah umur Istri yang akan diberikan-Nya kepadaku. Cukup 5 tahun saja diatasku. Pisss ustadzah.
Kenapa aku bilang cobaan yang berat. Karena ikhwan masih punya ortu lengkap, bakal susah meyakinkan keluarganya (Ayah dan Ibu). Karena ada banyak kasus, seakan-akan yang menikah itu mereka, bukan si Anak.
Kalau akhwat kelahiran tahun 82, 83, 84 aku males manggil kakak. Takutnya nanti Allah memberikan jodoh untukku melalui MR adalah mereka yang umurnya disekitaran itu, kan jadi tengsin. Yang dulunya manggil kakak pas sudah,,,,egghheemm,,, pas sudah nikah,,,, dipanggil abang,,, huahahaah Ganjennnn..... dah gini ajha, terserah Allah mau kasih siapa, yang jelas kalau memang diatas aku, aku minta diskon 50%. Tapi kalau dibawah aku,,, hmm,,,, asal sudah mateng juga tarbiyahnya. Biar sama-sama berjihad. Allahu Akbar... pisss
Takut PACARAN, berani MENIKAH !!! Cihuuyyy....
Senin, 01 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Copyright@
Hak Cipta Dilindungi Allah SWT, Bila Ada Salah Kata Mohon Dimaafkan. Lagi Belajar sich ^_^
Diterima Cacian, Makian, Saran dan Kritik
Email: abu.aifah1@gmail.com
CP/Whatsapp : 0821-7816-9560
Hak Cipta Dilindungi Allah SWT, Bila Ada Salah Kata Mohon Dimaafkan. Lagi Belajar sich ^_^
Diterima Cacian, Makian, Saran dan Kritik
Email: abu.aifah1@gmail.com
CP/Whatsapp : 0821-7816-9560
4 Silakan Kritik dan Sarannya ^_^:
wordless...
haha...
2 judul buku yang mempengaruhi tulisan ini :D
hmm..
kok, yang ngasi komen pada nggak niat semua nich... T_T
Posting Komentar
Katakan Apa Yang Ingin Anda Katakan... ^_^