Selasa, 28 April 2009

Ijin Kejujuran Kaca (IKC)

Adalah Kaab bin Malik, Muroroh bin Rabi’ah, dan Hilal bin Umayah Al-Waqifi, ketiga sahabat yang mendapat iqob [punishment, hukuman, dsm] dari Rasulullah saw. Mereka didiamkan dan dijauhi oleh semua orang Muslim saat itu, bahkan oleh istrinya sendiri. Salam tidak dijawab, pertanyaan diacuhkan, dan serentetan bentuk pen-cuek-an yang lain. Yang mereka kerjakan ketika itu adalah penyesalan dan pertobatan. Muroroh dan Hilal menangis sepanjang waktu di rumahnya. Sementara, Kaab masih berjuang untuk dapat berbicara dengan Rasulullah saw.

Hal yang menyebabkan mereka di-iqob adalah karena tidak mengikuti perang TAbuk. Sebagaimana kita ketahui, perang Tabuk adalah perang yang sangat menguras energi dan menguji keimanan seorang hamba. Perjalanan jauh…, cuaca panas nian, padahal di rumah sedang panen hasil kebun.

Tentu orang-orang munafik lebih memilih untuk tinggal di rumah, leyeh-leyeh, dan -makan minum sepuasnya. Ketika RAsulullah saw kembali, mereka tinggal mengemukakan alasan ini-itu. Dan selamatlah ia. Bahkan, Rasulullah mendoakan para munafikun. Tapi, tidak demikian dengan orang beriman. Kaab, Muroroh, dan Hilal lebih ingin mendapat ridho Allah daripada ridho Rasulullah saw. Mereka bilang, “SAYA TIDAK PUNYA ALASAN UNTUK TIDAK IKUT BERPERANG”


Ketika hal itu mereka katakan, mereka semua di-iqob. Mereka didiamkan selama 50 hari. Hingga turun firman Alah:

“Sesungguhnya Allah telah menerima tobat Nabi, orang-orang Muhajirin, dan orang-orang Anshar, yang mengikuti Nabi di masa sulit, setelah segolongan mereka hampir berpaling. Kemudian, Allah menerima tobat mereka. Sesungguhnya, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka.”

“Juga kepada tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan tobat) kepada mereka. Hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas, dan jiwa mereka pun telah sempit, serta mereka mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah kecuali hanya dengan mendekat kepada-Nya, Allah menerima tobat mereka agar mereka tetap dalam tobatnya. Sesungguhnya, Allah-lah yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.”

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang berlaku jujur.”
At Taubah: 117-119

Sungguh luar biasa, apa yang dilakukan ketiga orang sahabat Nabi itu hingga Allah pun mencantumkan kisahnya dalam Al Quran langsung.
Nah, dari kisah Kaab1 de es es (de es es=dan sahabat-sahabat) ini kita dapat ambil banyak pelajaran. Dan pelajaran itu dapat langsung kita terapkan, yaitu pada MEKANISME PERIJINAN terhadap mas’ul-mas’ul kita. Saya menyebutnya sebagai IKC = Ijin Kejujuran Kaca. Mengapa, karena untuk mekanisme ini, kita wajib jujur dan kita sendiri yang menilai syar’i tidak kah alasan kita, dan boleh tidakkah ijin kita peroleh.

Dalam IKC, maka seseorang itu boleh ijin jika:
1. Memiliki alasan yang kuat dan tidak dibuat-buat. Saya rasa cukup jelas. Bila kita sengaja membuat alasan, ya inilah-itulah berarti sudah tidak syar’i lagi.

2. Tidak bertujuan untuk menghindar dari aktivitas tersebut. Nah, ini yang tahu hanya kita sendiri. Apakah kita males datang dan buat2 alasan atau memang jujur ada halang yang memaksa kita tidak dapat datang dalam suatu acara.

3. Bukan merupakan kebiasaan. Kalo kemarin dah ijin, kemarinnya lagi ijin, itu namanya dah jadi kebiasaan. Dinamakan bukan kebiasaan ketika biasanya berangkat tapi terus tiba-tiba ijin karena ada udzur apa gitu ..

4. Diikuti rasa sedih dan menyesal karena tidak bisa ikut. Ini juga yang bisa tahu cuman hati. Kalo kita merasa lega setelah ijin dan tidak ikut, patut dipertanyakan tuh kondisi hati kita.

5. Memberi nasihat kepada yang datang. Meskipun tidak berangkat tetap beri smangat wat yang datang, kasih nasihat biar lebih ahsan.

6. Membaca istighfar. Silakan baca istighfar atas segala khilaf barangkali.
So, kalo mo ijin tapi tidak memenuhi kriteria IKC, ya berarti kita gak punya alasan.
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”
At TAubah 41



Maraji' :
- dari Kitab Riyadus Sholihin [↩]

0 Silakan Kritik dan Sarannya ^_^:

Posting Komentar

Katakan Apa Yang Ingin Anda Katakan... ^_^

No Copyright@

Hak Cipta Dilindungi Allah SWT, Bila Ada Salah Kata Mohon Dimaafkan. Lagi Belajar sich ^_^
Diterima Cacian, Makian, Saran dan Kritik
Email: abu.aifah1@gmail.com
CP/Whatsapp :
0821-7816-9560

KPR Non Ribawi Jambi

 

.:: Inspirasi Bang Malik ::. Published @ 2014 by Bang Malik

Blogger Templates