Selasa, 28 April 2009

Mendamba Persatuan

Ini bukan hitung-hitungan besar kecil suatu golongan, tapi ini tentang persatuan yang mengundang berkah. Kita masih mengingat, ketika dalam sejarah Nahdlatul Ulama (NU) tercatat meninggalkan Masyumi. Muktamar Palembang, 5 April 1952 menyetujui putusan PBNU untuk keluar dari Masyumi. Selanjutnya kita mengetahui, Nahdlatul Ulama mengibarkan bendera politiknya sendiri. Sejak saat itu kekuatan Politik Islam di Indonesia tidak pernah lagi menjadi signifikan.

Politik pernah mampu menyatukan kekuatan Islam. Tapi politik juga lebih sering menjadi pasal utama terpecah-pecahnya kekuatan Islam.

Sudah waktunya ummat ini menentukan alasan yang lebih besar untuk menyatukan diri. Sudah saatnya kita membangun agenda bersama yang tidak saja menyatukan ummat pada tahapan cita-cita, tapi juga mampu mengukuhkan ummat pada proses aksi dan rencana.

Ukhuwah Islamiyah menjadi kata yang sering kita dengar. Diteriakkan di atas mimbar-mimbar, ditulis berlembar-lembar, ditelaah di dalam konferensi dan seminar. Tapi hanya berhenti sampai disana, tak pernah lebih jauh lagi perjalanannya.
Usaha mempersatukan ummat ini, telah dirintis jauh-jauh hari, oleh banyak orang, dan telah meninggalkan banyak warisan. Dalam sejarah Islam kontemporer kita mencatat banyak nama. Muhammad Abduh dan Jamaluddin Al Afghani, seumur hidupnya dibaktikan untuk membangkitkan ruh persatuan ummat Islam.

Jamaluddin Al Afghani begitu Concern pada Pan Islamisme, demi membebaskan kaum muslimin dari cengkeraman kolonial. Sedangkan Muhammad Abduh menitikberatkan menyelesaikan masalah di bidang pendidikan dan pemurnian akidah, sebagai landasan utama persatuan ummat Islam. Diseluruh tempat yang disinggahi, dan disemua golongan disentuh, kedua tokoh ini menyeru-nyeru untuk bersatu. Penyatuan negara-negara Islam dan kaum Muslimin di seluruh dunia.

Tongkat estafet lalu diteruskan oleh Rasyid Ridha, yang juga tak kalah gigih berusaha untuk mengeratkan ummat Islam dalam satu ikatan. Rasyid Ridha menyeru kepada Ummat Islam agar kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk mewujudkan persatuan. Ia mendukung ide khilafah, pemerintahan berbasis ulama dan menentang pengaruh Barat yang melemahkan ummat.

Setelah itu kita mengenal nama yang lainnya. Ada Imam Syahid Hasan Al Banna dengan Ikhwanul Muslimin. Ada pula Abu A’la Al-Maududi dengan Jamaat Islami. Di Indonesia sendiri ada tokoh- tokoh seperti H.O.S Tjokroaminoto, A. Hassan, Muhamad Natsir dan banyak lagi. Mereka begitu mendamba persatuan ummat Islam. Persatuan yang akan membuat ummat dan agama ini menjadi lebih tinggi dalam peradaban manusia.
Kebangkitan Dakwah

Dalam 10 tahun terakhir, di negeri ini semarak dakwah begitu gegap gempita. Seluruh jenis harakah menemukan momentum untuk lebih maju, berkembang dan memperkuat jama’ah. Jika pada tahun 1970-an kita begitu sulit menemukan Muslimah - muslimah berjilbab dijalan-jalan, suasana mulai berganti pada tahun 1980-an. Pada tahun ini mulai ada perlawanan atas pengekangan. Jilbab mulai merambah kampus dan sekolah, meskipun pemakainya harus berhadapan dengan pengadilan.

Dengan berselangnya waktu, dengan begitu banyak lahirnya harakah bernafas dakwah, kita bisa lihat. Jama’ah Tarbiyah yang dengan Jama’ahnya mampu melahirkan PKS, yang hari ini seluruh kadernya nyaris merata dari Sabang hingga Papua. Ada pula Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang berhasil menggelar Konferensi Khilafah Internasional yang konon dihadiri lebih dari 100.000 kaum muslimin dari seluruh Nusantara. Ada Jama’ah Salafy yang halaqah pengajiannya selalu dibanjiri dan memikat orang-orang yang ingin mengimplementasikan As-Sunnah dalam kehidupannya. Begitu juga Jama’ah Tabligh yang hampir setiap tahun menggelar pertemuan akbar di Jakarta Utara dan dihadiri oleh ribuan Manusia. Majelis Mujahidin Indonesia dan Front Pembela Islam juga menarik perhatian bagi kaum Muslimin yang ingin mengabdi pada penegakan Amar ma’ruf nahy munkar.

Fenomena diatas belum lagi ditambah dengan Ustadz dan dakwah perorangan. Abdullah Gymnastiar ( I Love you A’ :d ) masih menjadi magnet setiap kali pengajian. Arifin Ilham dengan gerakan dzikirnya menjadi warna tersendiri untuk Indonesia. Yusuf Mansyur. Motivasi sedekah yang diusungnya menjadi motor tersendiri. Bahkan Habib Mundzir Al Musawa dengan Majelis Rasulullah yang dipimpinnya menjadi kekuatan tersendiri yang menyebarkan kecintaan pada sang Nabi.

Hari ini jumlah populasi dunia kurang lebih diperkirakan oleh PBB sebanyak hampir 6 milyar manusia. Jumlah kaum Muslimin kurang lebih 1,6 milyar atau hampir seperempat penduduk dunia. Dari angka diatas, jumlah Muslim terbesar di Asia Tenggara nyaris 400 juta jiwa, meliputi negara-negara seperti , Malaysia, Indonesia, Thailand, Brunei, Philipines, bahkah Singapura.

Di antara negara-negara diatas, Indonesialah negara yang jumlah Muslim paling dahsyat, hampir 200 juta manusia yang bernaung di berbagai jamaah dan harakah. Bagi kaum muslimin jumlah, angka hampir 200 juta jiwa adalah kekuatan yang luar biasa. Tapi bagi musuh-musuh Islam, angka 200 juta jiwa adalah ancaman yang ada di depan mata. Kita ingin bersatu, tapi mereka mati-matian memecah belah. Kita ingin menjadi kuat, tapi mereka begitu gigih membuat kita lemah.

Tapi dari segalanya, bukan acaman dari luar yang mengkhawatirkan, tapi kesanggupan untuk bersatulah yang mesti dipertanyakan. Betapapun kuatnya musuh-musuh Islam, ketika kaum muslimin bersatu, Insya Allah tak bisa dikalahkan.

Sesungguhnya ummat ini lebih mudah untuk bersatu dari pada berpecah belah. Sebab kita adalah ummat yang saling mengasihi sesama, dan lebih tegas pada orang Kafir. Seperti yang ada dalam firman-Nya : “ Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah tegas terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka ruku’ dan sujud mencari karuni Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka dari bekas sujud.” (QS. Al-Fath: 29)

Sudah saatnya kita menentukan agenda besar bersama, lalu bergandeng tangan dalam jama’ah mewujudkan Islam sebagai rahmat alam semesta. BERSATULAH KAUM MUSLIMIN. Hilangkan fanatisme golongan. Wallahu ‘aliimun Hakiim.

0 Silakan Kritik dan Sarannya ^_^:

Posting Komentar

Katakan Apa Yang Ingin Anda Katakan... ^_^

No Copyright@

Hak Cipta Dilindungi Allah SWT, Bila Ada Salah Kata Mohon Dimaafkan. Lagi Belajar sich ^_^
Diterima Cacian, Makian, Saran dan Kritik
Email: abu.aifah1@gmail.com
CP/Whatsapp :
0821-7816-9560

KPR Non Ribawi Jambi

 

.:: Inspirasi Bang Malik ::. Published @ 2014 by Bang Malik

Blogger Templates